55
kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu konten fisika, pembahasannya dikaitkan dengan upaya
makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh konten biologi, serta senyawa yang digunakan di dalam sistem AC konten kimia.
2.3
Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPA di SMP
2.3.1 Pengertian Pembelajaran IPA di SMP
Ilmu Pengetahuan Alam IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga munculnya “metode ilmiah” scientific methods
yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah” working scientifically, nilai dan “sikap ilmiah” scientific attitudes. Sejalan dengan pengertian tersebut, IPA
merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, dan selanjutnya
akan bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut. Merujuk pada pengertian IPA di atas, maka hakikat IPA meliputi empat unsur,
yaitu: 1 produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; 2 proses: yaitu prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan,
penyusunan hipotesis, rancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan;
56
3 aplikasi: merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari; 4 sikap: yang terwujud melalui rasa ingin tahu tentang objek,
fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru namun dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Oleh karena itu
IPA bersifat open ended karena selalu berkembang mengikuti pola perubahan dinamika dalam masyarakat.
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara
kelestarian lingkungan. Di tingkat SMPMTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat secara
57
terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
2.3.2 Tujuan Pembelajaran IPA di SMP
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMPMTs menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Adapun tujuan pembelajaran IPA di SMP yaitu:
a. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan an manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. b. Menunjukkan perilaku ilmiah memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi. c. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. d. Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan alat dan