Klasifikasi dan identifikasi Morfologi dan habitat

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Udang Barong Spiny Lobster

2.1.1 Klasifikasi dan identifikasi

Klasifikasi spiny lobster menurut Burukovskii 1974 diacu dalam Isnansetyo 1993 adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Class : Crus tacea Sub Class : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub Ordo : Reptantia Seksi : Palinura Famili : Palinuridae Genus : Panulirus Spesies : Panulirus homarus Panulirus penicillatus Panulirus ornatus Panulirus versicolor Panulirus longipes Panulirus polyphagus Spiny lobster dapat diidentifikasi dengan melihat pola-pola pewarnaan tubuh, ukuran dan bentuk kepala. Selain itu, pola-pola duri di kepala, dapat juga dijadikan sebagai tanda spesifik dari setiap jenis spiny lobster Adnyanawati 1994. Spiny lobster mudah dibedakan dari jenis udang lain, karena kulitnya yang kaku, keras dan berwarna indah, sedangkan kulit udang biasa tipis, bening dan tembus cahaya. Kulit spiny lobster yang keras dan berwarna indah sebenarnya tidak mengandung zat-zat warna hidup. Sifat-sifat pewarnaan yang indah sebenarnya disebabkan oleh zat warna yang dipancarkan oleh butir-butir warna chromatoblasts pada lapisan kulit lunak yang ada di bawahnya Subani 1978. 4

2.1.2 Morfologi dan habitat

Spiny lobster dan true lobster memiliki perbedaan dari segi morfologi serta habitatnya. True lobster dari segi morfologinya memiliki capit besar yang terbentuk dari pertumbuhan sempurna pasangan kaki pertama dari kaki jalannya. Ujung kaki- kaki jalan spiny lobster tidak bercapit tetapi tumbuh berupa kuku lancip. True lobster terdapat di perairan subtropis atau daerah dingin, sedangkan spiny lobster terdapat di perairan subtropis dan tropis termasuk perairan Indonesia Subani 1978. Morfologi spiny lobster dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Morfologi spiny lobster Panulirus spp.. Sumber : Nontji 1993 diacu dalam Nawangwulan 2001 lempeng antenula duri abdomen periopod tangkai antena karapas antena Pleura somite Pale band eksopod telson flagelata 5 Spiny lobster memiliki dua buah antena. Antena kesatu lebih kokoh, panjang dan ditutupi duri. Antena kesatu berfungsi sebagai alat perlindungan. Hal ini terlihat saat spiny lobster merasa terancam, yaitu dengan reaksi menyilangkan kedua antena tersebut. Antena yang kedua berukuran lebih pendek, tidak berduri, bercabang dan lebih halus. Antena kedua berfungsi sebagai indera perasa yang cukup peka terhadap rangsangan suara, cahaya dan bau. Apabila spiny lobster merasakan adanya rangsangan, maka antena kedua akan bergerak seperti bergetar Herrnkind 1980 diacu dalam Prasetyanti 2001. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1989, setiap jenis spiny lobster memiliki kecenderungan hidup yang berbeda satu sama lain, terutama dapat dilihat dari toleransi terhadap habitat hidupnya. Jenis pertama dari spiny lobster adalah Panulirus homorus. Jenis ini hidup di perairan dangkal dengan kisaran kedalaman 11- 19 meter dan tinggal di dalam lubang batuan. Jenis ini toleran terhadap perairan keruh dan menyukai perairan yang bergelombang serta mengalami pergolakan turbulent. Jenis yang kedua adalah Panulirus penicillatus. Jenis ini hidup di perairan dalam dan luar terumbu karang, yaitu di bagian yang menerima hempasan ombak yang keras atau tubir. Jenis yang ketiga adalah Panulirus ornatus. Jenis ini hidup di perairan yang dasar terumbu karangnya dangkal. Umumnya penangkapan jenis ini dilakukan dengan cara menyelam, karena sulit ditangkap menggunakan perangkap. Spiny lobster jenis ini dit emukan pada kedalaman 5-20 meter di perairan keruh dan berarus kuat. Jenis keempat adalah Panulirus versicolor. Jenis ini hidup berlindung diantara karang pada kedalaman 1-10 m. Spiny lobster jenis ini toleran terhadap arus pasang surut dan kekeruhan. Pada siang hari jenis ini ditemukan di kedalaman 6-10 m, sedangkan pada malam hari bermigrasi ke daerah pantai dengan kedalaman sekitar 1 meter. Jenis yang kelima adalah Panulirus longipes. Jenis ini hidup di tempat yang terlindung seperti di dalam lubang batu karang dan di dalam kedung. Pada malam hari Panulirus longipes bergerak ke tubir pantai untuk mencari makan. Jenis ini 6 ditemuk an di perairan jernih pada kedalaman lebih dari 18 meter sampai perairan keruh yang dangkal, yaitu sekitar 1 meter. Jenis yang terakhir adalah Panulirus polyphagus. Jenis ini memiliki ukuran panjang maksimum 40 cm. Spiny lobster jenis ini ditemukan pada kedalaman 8-12 m dan berlindung di celah batuan karang.

2.1.3 Tingkah laku