Tingkah laku Sumberdaya Udang Barong Spiny Lobster

6 ditemuk an di perairan jernih pada kedalaman lebih dari 18 meter sampai perairan keruh yang dangkal, yaitu sekitar 1 meter. Jenis yang terakhir adalah Panulirus polyphagus. Jenis ini memiliki ukuran panjang maksimum 40 cm. Spiny lobster jenis ini ditemukan pada kedalaman 8-12 m dan berlindung di celah batuan karang.

2.1.3 Tingkah laku

Spiny lobster dikenal sebagai udang karang, karena hampir sepanjang hidupnya memilih tempat-tempat di batu karang, baik batu karang yang masih hidup maupun yang mati. Spiny lobster umumnya tidak menyukai tempat yang terbuka terutama yang arusnya kuat. Spiny lobster tidak pandai berenang walaupun memiliki kaki renang. Spiny lobster bergerak dengan cara merangkak. Spiny lobster yang sedang merangkak, ketika berhadapan dengan predator, akan segera mundur dengan cepat mengandalkan kekuatan otot-otot abdomennya Subani 1978. Indera penglihatan spiny lobster secara langsung tidak begitu berperan untuk pergerakannya. Bagian tubuh yang paling berperan adalah antenanya Herrnkind 1971. Spiny lobster termasuk hewan nokturnal, yaitu hewan yang pada malam hari keluar dari tempat persembunyiannya untuk mencari makan dan siang harinya bersembunyi. Hewan nokturnal memiliki pola dimana aktivitas yang paling tinggi terjadi pada permulaan menjelang malam hari. Aktivitas spiny lobster mulai berhenti ketika matahari terbit Cobb dan Wang 1985. Spiny lobster dapat memakan hewan-hewan laut baik yang masih hidup maupun mati. Makanannya adalah udang-udang kecil, bulu babi, chiton dan berbagai hewan lunak lainnya. Spiny lobster menggunakan kukunya yang lancip untuk mencengkeram mangsanya sebelum dimakan Subani 1978. Menurut Cobb dan Wang 1985, bau makanan dapat mudah direspon oleh indera perasa spiny lobster dengan adanya bantuan arus air yang membawa bau makanan, sehingga spiny lobster tertarik untuk bergerak ke arah sumber bau tersebut. Tingkah laku spiny lobster ketika akan memasuki perangkap diawali dengan memutari permukaan terluar dari sebuah perangkap. Spiny lobster akan menggunakan antena yang kedua untuk 7 merasakan bau dari umpan. Antena kesatu akan bergerak memutar 90 ke arah luar tubuhnya. Setelah itu spiny lobster akan memutari perangkap, kemudian mencari pintu masuk kedalam perangkap. Arah pergerakan spiny lobster tidak dapat diperkirakan untuk memasuki sebuah perangkap Anwar 2001. Spiny lobster tidak suka bergerombol dalam pola tertentu, tetapi spiny lobster memiliki kecenderungan suka akan hidup berkelompok. Hal ini terutama dilakukan pada masa juvenil Hindley 1977 diacu dalam Anwar 2001.

2.1.4 Daur hidup