B. GARAM-GARAM MINERAL
1. Natrium Klorida NaCl Natrium klorida Mr = 58,45 grmol dikenal dengan sebutan garam
secara umum dan secara komersial juga dikenal sebagai garam meja, garam batu, atau garam laut. NaCl dihasilkan dari pengeboran, dan penguapan
larutan asin dari garam yang terdapat dibawah tanah dan dari laut dengan cara penguapan dengan panas. Natrium klorida berbentuk kristal kubus, asin, putih,
takberwarnatransparan bila dalam bentuk kristal besar Merck, 1976. 2. Natrium Sitrat C
6
H
5
Na
3
O
7
Natrium sitrat, trisodium sitrat, Mr = 258,07 grmol berupa kristal takberwarna, berbentuk granulabubuk, dingin dan berasa asin. Bersifat stabil
dan larut dalam air, tidak larut dalam alkohol. Natrium sitrat dalam larutan bersifat sedikit basa Merck, 1976.
3. Kalium Klorida KCl Kalium kloridapottasium klorida Mr = 74,55 grmol berupa kristal
putih atau bubuk kristal yang larut dalam air memberikan pH netral, dan tidak larut dalam eter dan aseton. Kalium klorida terdapat dialam sebagai
mineral sylvine atau Sylvite Merck, 1976. 4. Magnesium Karbonat MgCO
3
Magnesium Karbonat Mr= 84,31 grmol berupa bubuk putih yang tidak berwarna, bulky atau ringan. Magnesium Karbonat lebih mudah larut
dalam air yang mengandung CO
2
dan larut dalam larutan asam dengan efek effervescent. Senyawa ini sedikit menyebabkan basa jika bereaksi dengan air
Merck, 1976. 5. Kalsium Laktat Ca[CH
3
CHOH
2
COO]
2
Kalsium Laktat Mr 218,22 grmol diproduksi secara komersial melalui proses netralisasi asam laktat hasil fermentasi dekstrosa, molasses,
pati, gula atau whey oleh CaCO
3
. Kalsium laktat hampir tidak berwarna, larut lambat dalam air dingin, tapi larut cepat dalam air panas, dan tidak larut dalam
alkohol. Garam ini biasa digunakan dalam industri minuman Merck, 1976.
C. SUKROSA
Sukrosa merupakan salah satu komponen penting dalam minuman isotonik. Selain berperan sebagai salah satu penentu rasa, sukrosa juga
menjalankan peran sebagai penyuplai karbohidrat energi bagi tubuh. Setiap gram gula pasirsukrosa memberikan energi sebesar 4 kkalgram. Sukrosa
cukup luas penggunaannya dalam formulasi minuman isotonik Ford, 1995. Sukrosa merupakan senyawa kimia yang termasuk karbohidrat,
memiliki rasa manis, berwarna putih, dan larut air Nicol,1979. Rumus molekul sukrosa adalah C
12
H
22
O
11
, dengan berat molekul 342,30 grammol, terdiri dari gugus glukosa dan fruktosa, hal ini dapat dilihat dari rumus
struktur sukrosa pada Gambar 1 Sudarmadji, 1982. Rasa manis sukrosa bersifat murni karena tidak ada after taste, yang
merupakan cita rasa kedua yang timbul setelah cita rasa pertama. Disamping itu sukrosa juga berperan dalam memperkuat cita rasa makanan, melalui
penyeimbangan rasa asam, pahit, dan asin atau melalui proses karamelisasi Nicol,1979.
Gambar 1. Rumus struktur Sukrosa
D. ZAT PENGASAM ACIDULANT