Perspektif Finansial Balanced Scorecard

ukur kinerja untuk empat perspektif yang diperkenalkan Robert Kaplan pada tahun 1992, sebagai pengembangan dari konsep pengukuran kinerja performance measurement perusahaan.

1. Perspektif Finansial

Menurut Kaplan dan Norton 2000, BSC tetap mempergunakan perspektif finansial karena ukuran keuangan dapat memberikan petunjuk mengenai strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya dalam kontribusi peningkatan laba perusahaan jangka panjang. Tujuan finansial menjadi fokus tujuan dan ukuran di perspektif scorecard lainnya. Setiap ukuran terpilih harus merupakan bagian dari hubungan sebab akibat yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja keuangan. Tujuan finansial sangat berbeda untuk setiap siklus hidup perusahaan. Secara sederhana, siklus hidup perusahaan dibagi menjadi tiga tahap yaitu growth bertumbuh, sustain bertahan, dan harvest menuai. Perusahaan yang berada pada tahap growth, memiliki produk dan pangsa pasar yang tumbuh secara signifikan, sehingga strategi dan pengukuran kinerja perusahaan dalam perspektif finansial difokuskan pada pertumbuhan penerimaan, penghasilanlaba positif, serta peningkatan penjualan dan pangsa pasar. Perusahaan yang berada pada tahap sustain memiliki produk dan pangsa pasar yang bertumbuh stabil, sehingga strategi dan pengukuran dalam perspektif finansial yang dilakukan dapat difokuskan pada peningkatan pendapatan operasional, peningkatan tingkat pengembalian investasi, dan peningkatan laba kotor. Sedangkan perusahaan yang berada pada tahap harvest , memiliki produk dan pangsa pasar yang bertumbuh secara lambat, sehingga strategi dan pengukuran dalam perspektif finansial dapat difokuskan pada pengelolaan arus kas, nilai tambah ekonomis, dan nilai tambah kas. Tema-tema strategis pada ketiga tahap siklus hidup bisnis adalah: 1 pertumbuhan dan keberagaman sumber penerimaan peningkatan penerimaan, 2 reduksi biayapeningkatan produktivitas, dan 3 utilisasi aset danatau strategi investasi. Pengukuran dari setiap tema finansial ditunjukkan dalam Tabel 2. Tabel 2. Pengukuran strategis dari tema finansial Tahap Tema Strategis Peningkatan Penerimaan Peningkatan Produktivitas Peningkatan Utilisasi Aset Growth • Tingkat peningkatan pendapatan per segmen pasar. • • Persentase penerimaan dari produk baru dan pelanggan baru. • Tingkat penjualan per karyawan. Persentase investasi terhadap penjualan. Persentase RD terhadap penjualan. Sustain • Pangsa pasar dari target pelanggan. • • Profitabilitas dari lini produk dan pelanggan. • • Persentase penerimaan dari pelanggan baru. Perbandingan biaya produksi dengan pesaing. Tingkat reduksi biaya. Pengeluaran biaya tidak langsung dibandingkan terhadap penjualan. Rasio modal kerja. Tingkat kerja. Tingkat pengembalian investasi. Tingkat utilisasi aset. Harvest • Profitabilitas lini produk dan pelanggan. • • Persentase pelanggan yang tidak menguntungkan. Biaya per unit produk. Biaya per unit transaksi. Jangka waktu pengembalian investasi. Sumber : Gaspersz, 2005.

2. Perspektif Pelanggan