Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Pengolahan dan Analisis Data

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor pusat Perum Perhutani, Gedung Manggala Wanabakti Blok VII Lt. 8-11, Jl. Gatot Soebroto, Jakarta. Pengumpulan data dimulai dari bulan April 2006 sampai dengan bulan Mei 2006, dengan waktu efektif selama dua bulan.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui dua tahapan. Pada tahap pertama, pengumpulan data ditujukan untuk menentukan posisi SWOT perusahaan. Sedangkan tahap kedua dilakukan setelah pengolahan dan analisa data awal menghasilkan rancangan model BSC Perum Perhutani yang akan diajukan kepada responden untuk diberikan pembobotan. Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan kuesioner. Data primer yang dikumpulkan melalui wawancara meliputi informasi mengenai gambaran umum perusahaan, sedangkan data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner merupakan hasil kuantifikasi responden dalam memberikan pembobotan sasaran-sasaran strategis dan indikator hasil yang dipergunakan. Kuesioner selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Data sekunder yang merupakan pelengkap dari data primer diperoleh dari informasi yang dimiliki perusahaan, laporan tahunan serta literatur dari instansi-instansi terkait. Pengisian kuesioner akan dilakukan oleh tiga pejabat dan dua staf yang dinilai kompeten dan memahami kondisi Perum Perhutani, maupun situasi industri kehutanan. Lima orang yang dipilih sebagai responden adalah Direktur Keuangan; Direktur Pemasaran; Asisten Direktur SDM dan Umum; Staf Khusus Perencanaan Perusahaan; dan Staf Khusus Sistem Informasi Sumberdaya Hutan dan Kawasan Hutan Perum Perhutani. Bobot data hasil pengisian kuesioner ditentukan masing-masing sebesar 20. Bobot tersebut diberikan berdasarkan pertimbangan keseimbangan tingkat pemahaman responden terhadap permasalahan manajemen strategis pada Perum Perhutani.

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan perlu diolah terlebih dahulu, bertujuan untuk menyederhanakan data-data yang terkumpul dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner dengan narasumber yang bersangkutan. Analisis data pada tahap pertama akan mempergunakan matriks SWOT. Sedangkan analisa data pada tahap kedua dilakukan dengan mempergunakan empat perspektif Balanced Scorecard BSC, serta metode pembobotan Paired Comparison. Hasil pengolahan ini kemudian akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk uraian, gambar dan tabel.

3.4.1. Balanced Scorecard BSC

Analisa terhadap visi, misi, dan strategi yang telah dirumuskan pada matriks SWOT selanjutnya dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis berdasarkan setiap perspektif BSC yang diterjemahkan sesuai dengan karakteristik bisnis perusahaan dan kreativitas tim perencana strategis. Empat sasaran strategis generik setiap perspektif ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Sasaran strategis generik berdasarkan perspektif BSC Perspektif Sasaran Strategik Generik Finansial Shareholder value – nilai perusahaan menurut persepsi pemegang saham. Pelanggan Firm equity – nilai perusahaan menurut persepsi konsumen. Proses Bisnis Internal Organizational capital – kemampuan perusahaan untuk membangun proses yang produktif dan cost effective. Pembelajaran dan Pertumbuhan Human capital – kemampuan perusahaan untuk membangun kapabilitas dan komitmen karyawan. Sumber : Mulyadi, 2001. Sasaran strategis yang dirumuskan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi melalui strategi yang telah dipilih perlu ditetapkan ukuran pencapaiannya. Ada dua ukuran yang perlu ditentukan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis, yaitu: 1 ukuran hasil, dan 2 ukuran pemacu kinerja. Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ditunjukkan dengan ukuran hasil, sedangkan ukuran pemacu kinerja menunjukkan penyebab dicapainya ukuran hasil. Empat ukuran generik pada masing-masing perspektif ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Perspektif dan ukuran generik scorecard perusahaan Perspektif Ukuran Generik Finansial Tingkat pengembalian investasi dan nilai tambah ekonomis Pelanggan Kepuasan, retensi, pangsa pasar, dan pangsa rekening Proses Bisnis Internal Mutu, waktu tanggap, biaya, dan pengenalan produk baru Pembelajaran dan Pertumbuhan Kepuasan pekerja, dan ketersediaan sistem informasi Sumber : Kaplan dan Norton, 2000. Inisiatif strategis merupakan program aksi untuk mewujudkan sasaran strategis. Sasaran-sasaran strategis yang terdapat dalam perspektif keuangan merupakan hasil dari perwujudan berbagai sasaran strategis pada perspektif: pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Maka dalam perumusan inisiatif strategis, tim perencana strategis hanya merumuskan inisiatif strategis pada tiga perspektif, selain perspektif finansial. Berdasarkan kerangka BSC, tahap-tahap proses perencanaan strategis didesain sebagai berikut: 1. Penerjemahan strategi ke dalam berbagai sasaran strategis yang komprehensif, koheren, dan seimbang. 2. Penentuan ukuran sasaran strategis: ukuran hasil outcome measurement dan ukuran pemacu kinerja performance driver measure. 3. Penentuan target yang akan diwujudkan dalam pencapaian strategis untuk jangka waktu tertentu di masa depan. 4. Perumusan inisiatif strategis untuk mencapai sasaran strategis. Hasil dari proses perencanaan strategis di atas dapat disajikan dalam bentuk peta strategi strategy map dan matriks BSC seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8. Sasaran Strategis Ukuran Hasil Lead Indicator Inisiatif Strategis Perspektif Keuangan - - Perspektif Pelanggan - - Perspektif Proses Bisnis Intenal - - Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran - - Gambar 8. Model matriks penjabaran strategi ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard Kaplan dan Norton 2000.

3.4.2. Metode Perbandingan Berpasangan

Metode Paired Comparison Kinnear, 1996 digunakan untuk menentukan bobot setiap indikator pada keempat perspektif Balanced Scorecard berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruhnya terhadap perusahaan. Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi kepada pihak manajemen atau ahli. Metode ini menunjukkan nilai perbandingan antar indikator horizontal-vertikal dalam skala 1, 2, 3, 4 atau 5, dengan keterangan sebagai berikut : Nilai 1 = faktor horizontal tidak penting daripada faktor vertikal. Nilai 2 = faktor horizontal kurang penting daripada faktor vertikal. Nilai 3 = faktor horizontal sama penting dengan faktor vertikal. Nilai 4 = faktor horizontal lebih penting daripada faktor vertikal. Nilai 5 = faktor horizontal sangat penting daripada faktor vertikal. Dengan asumsi : ƒ Jika perbandingan indikator A terhadap B = 5, maka perbandingan indikator B terhadap A = 1. Indikator A sangat penting daripada B, atau indikator B tidak penting daripada A ƒ Jika perbandingan indikator A terhadap B = 4, maka perbandingan indikator B terhadap A = 2. Indikator A lebih penting daripada B, atau indikator B kurang penting daripada A ƒ Jika perbandingan indikator A terhadap B = 3, maka perbandingan indikator B terhadap A = 3. Indikator A dan B sama penting Bentuk penyajian data pembobotan dengan metode Paired Comparison diperlihatkan pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Penilaian bobot indikator Indikator A B C Total A B C Total Sumber : Kinnear dan Taylor, 1996. Bobot setiap indikator diperoleh dengan menentukan nilai setiap indikator terhadap jumlah nilai keseluruhan, berdasarkan rumus berikut : a : bobot indikator ke-i X i : nilai indikator ke-i i : 1, 2, 3,…, n n : jumlah indikator Hasil dari pembobotan terhadap keempat perspektif, sasaran- sasaran strategis, dan indikator hasil akan membentuk bagan pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan BSC, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 9. a i = X i X i Σ n i = 1 ...................................................... 1 Sasaran Strategis Indikator Hasil Realisasi 200x Target 200x Tingkat Pencapaian Bobot Skor Perspektif Finansial F F1 - F2 - Perspektif Pelanggan C C1 - C2 - Perspektif Proses Bisnis Internal I I1 - I2 - Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran G G1 - G2 - Gambar 9. Bagan pengukuran kinerja perusahaan dengan BSC Mardiansyah, 2005 34

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Pendirian