Perspektif Pelanggan Balanced Scorecard

dan 3 utilisasi aset danatau strategi investasi. Pengukuran dari setiap tema finansial ditunjukkan dalam Tabel 2. Tabel 2. Pengukuran strategis dari tema finansial Tahap Tema Strategis Peningkatan Penerimaan Peningkatan Produktivitas Peningkatan Utilisasi Aset Growth • Tingkat peningkatan pendapatan per segmen pasar. • • Persentase penerimaan dari produk baru dan pelanggan baru. • Tingkat penjualan per karyawan. Persentase investasi terhadap penjualan. Persentase RD terhadap penjualan. Sustain • Pangsa pasar dari target pelanggan. • • Profitabilitas dari lini produk dan pelanggan. • • Persentase penerimaan dari pelanggan baru. Perbandingan biaya produksi dengan pesaing. Tingkat reduksi biaya. Pengeluaran biaya tidak langsung dibandingkan terhadap penjualan. Rasio modal kerja. Tingkat kerja. Tingkat pengembalian investasi. Tingkat utilisasi aset. Harvest • Profitabilitas lini produk dan pelanggan. • • Persentase pelanggan yang tidak menguntungkan. Biaya per unit produk. Biaya per unit transaksi. Jangka waktu pengembalian investasi. Sumber : Gaspersz, 2005.

2. Perspektif Pelanggan

Pelanggan merupakan sumber pendapatan perusahaan yang termasuk salah satu komponen dari sasaran keuangan perusahaan. Pada masa lalu, perusahaan lebih fokus pada kapabilitas internal, dengan mengandalkan kinerja produk dan inovasi teknologi. Akan tetapi saat ini banyak perusahaan berpindah fokus secara eksternal kepada pelanggan. Suatu produk akan semakin bernilai apabila kinerjanya semakin mendekati bahkan melebihi dari apa yang diharapkan dan dipersiapkan oleh konsumen. Dalam perspektif pelanggan BSC, selain keinginan untuk memuaskan dan menyenangkan pelanggan, para manajer unit bisnis juga harus menerjemahkan pernyataan misi dan strategi ke dalam tujuan yang disesuaikan dengan pasar dan pelanggan yang spesifik. Perusahaan harus mengidentifikasi berbagai segmen pasar, baik dalam populasi pelanggan yang ada saat ini maupun pelanggan potensial dan kemudian memilih segmen mana yang akan mereka masuki. Terdapat dua kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan, yaitu pengukuran inti core measurement group dan customer value proposition. Pada pengukuran inti core measurement group, terdapat lima hal yang saling berhubungan, yakni pangsa pasar market share, retensi pelanggan customer retention, akuisisi pelanggan customer acquisition, kepuasan pelanggan customer satisfaction, dan profitabilitas pelanggan customer profitability. Hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 2, yang menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan suatu komponen penting untuk menciptakan retensi serta akuisisi pelanggan yang pada akhirnya adalah untuk meningkatkan pangsa pasar suatu perusahaan. 1 Pangsa pasar : mengukur jumlah pelanggan, jumlah penjualan dan volume unit penjualan yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada. 2 Retensi pelanggan : mengukur tingkat di mana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen. 3 Akuisisi pelanggan : mengukur dalam bentuk relatif atau absolut. Tingkat keberhasilan suatu unit bisnis untuk menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru. 4 Kepuasan pelanggan : menilai tingkat kepuasan pelanggan dengan kriteria kinerja spesifik di dalam proposisi nilai. 5 Profitabilitas pelanggan : mengukur laba bersih yang diperoleh dari pelanggan atau segmen tertentu setelah dikurangi berbagai biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut. Gambar 2. Pengukuran inti perspektif pelanggan Norton dan Kaplan, 2000 Pengukuran kedua adalah customer value proposition yang merupakan pemicu kinerja performance driver, menggambarkan atribut yang disajikan perusahaan dalam produk atau jasa, dijual untuk menciptakan loyalitas dan kepuasan pelanggan. Value proposition adalah konsep kunci untuk memahami penentu-penentu dari core measurement . Atribut yang disajikan perusahaan dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: a. Atribut produkjasa; mencakup fungsi produkjasa, harga, dan kualitas mutu. Dalam hal ini, preferensi pelanggan bisa berbeda- beda, sebagian mengutamakan fungsi daripada harga. Namun sebagian lain mengutamakan ketepatan waktu dan harga murah. b. Hubungan pelanggan; menyangkut perasaan pelanggan setelah membeli produkjasa dari perusahaan yang bersangkutan. Perasaan Pangsa Pasar Profitabilitas Pelanggan Retensi Pelanggan Akuisisi Pelanggan Kepuasan Pelanggan pelanggan ini dapat dipengaruhi oleh tingkat responsibilitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan. c. Citra dan reputasi; menggambarkan faktor-faktor tak berwujud yang membuat pelanggan tertarik pada suatu perusahaan. Membangun citra dan reputasi perusahaan dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang telah dijanjikan kepada pelanggan. Mempertahankan pelanggan agar terus-menerus dan berulang membeli suatu produk tertentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh karenanya, setiap perusahaan harus selalu berinovasi dalam memperbaiki dan menciptakan suatu produk baru.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal