Perum Perhutani sebagai BUMN, dituntut untuk memerankan tiga fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi, sosial, dan ekologi. Sebagai aset pemerintah,
perusahaan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pemasukan negara. Di sisi lain, perusahaan juga dituntut untuk mendukung
pengembangan usaha kerakyatan, khususnya bagi masyarakat di sekitar hutan. Perum Perhutani sebagai pengelola hutan negara di Pulau Jawa-Madura memiliki
tanggungjawab untuk menjaga keseimbangan ekosistem pada wilayah yang dikelolanya.
Fungsi Perum Perhutani pada tiga aspek tersebut menimbulkan berbagai konflik kepentingan di antara para stakeholdernya. Untuk menjawab
permasalahan-permasalahan di atas, maka diperlukan suatu pengembangan manajemen strategis perusahaan yang mempertimbangkan setiap aspek tersebut
secara proporsional. Salah satu metode untuk mengembangkan sistem manajemen strategis
adalah Balanced Scorecard BSC. BSC merupakan metode pengukuran kinerja, sekaligus kerangka berpikir strategis yang meninjau kinerja perusahaan tidak
hanya dari sisi keuangan, namun juga dari sisi nonkeuangan. Dengan pengembangan strategi berdasarkan pendekatan BSC ini, diharapkan perusahaan
dapat menghasilkan langkah-langkah strategis aspek ekonomi dan non ekonomi yang berdimensi panjang dan berdampak pada peningkatan kinerja, serta mampu
merespon dengan baik peluang dan ancaman yang muncul di dalam lingkungan bisnis perusahaan.
1.2. Rumusan Masalah
BSC merupakan metode manajemen strategis yang menerjemahkan visi, misi, dan strategi utama perusahaan ke dalam empat perspektif, yaitu finansial,
pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Perancangan model BSC pada perusahaan, diawali dengan kegiatan merumuskan
strategi utama berdasarkan analisis terhadap kondisi lingkungan yang sedang dihadapi.
Untuk menerapkan manajemen strategis dengan pendekatan BSC pada Perum Perhutani, maka ada beberapa permasalahan yang perlu dikemukakan
yaitu:
1. Sasaran strategis dan tolok pengukuran kinerja apakah yang dapat digunakan untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan perusahaan
berdasarkan pendekatan BSC? 2. Bagaimanakah metode pengukuran kinerja yang dapat diterapkan oleh
Perum Perhutani berdasarkan pendekatan BSC?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Merumuskan sasaran strategis dan tolok pengukuran kinerja yang digunakan perusahaan berdasarkan pendekatan BSC.
2. Merancang metode pengukuran kinerja Perum Perhutani berdasarkan pendekatan BSC.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor dan untuk meningkatkan
kemampuan dalam mengamati dan menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat sebagai pertimbangan evaluasi manajemen strategis yang
diterapkan perusahaan saat ini. 3. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi penelitian lebih lanjut.
1.5. Batasan Penelitian
Batasan masalah penelitian ini adalah: 1. Data yang digunakan adalah data perusahaan yang didapatkan pada saat
penelitian dilakukan. 2. Penulis hanya merancang BSC sesuai dengan yang dijabarkan dari visi,
misi, dan strategi yang telah dibuat oleh pihak Perum Perhutani.
3. Perumusan tolok ukur kinerja mengacu pada visi, misi, dan strategi Perum Perhutani.
4. Perancangan BSC hanya sampai pada penentuan inisiatif strategis dan tidak sampai pada penyusunan anggaran.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.