BSC Sebagai Inti Manajemen Strategis

Gambar 4. Kerangka kerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Norton dan Kaplan, 2000

2.5.2. BSC Sebagai Inti Manajemen Strategis

BSC telah menjadi inti sistem manajemen strategis strategic managemem system, tidak hanya bagi eksekutif, namun bagi seluruh personil perusahaan, terutama dalam perusahaan yang telah memanfaatkan secara intensif teknologi informasi dalam operasi bisnisnya. BSC memberikan kerangka yang jelas dan masuk akal bagi seluruh personil untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan berbagai kinerja nonkeuangan Mulyadi, 2005. BSC dimanfaatkan untuk setiap tahap sistem manajemen strategis, sejak tahap perumusan strategi sampai dengan tahap implementasi dan pemantauan. Pada tahap perumusan strategi strategy formulation, BSC digunakan untuk memperluas cakrawala dalam menafsirkan hasil penginderaan terhadap trend perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri ke perspektif yang luas, yaitu keuangan, pelanggan customer, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan BSC, manajemen mampu menafsirkan dampak trend perubahan lingkungan bisnis yang kompleks terhadap misi, visi dan tujuan goals perusahaan. Hasil Produktivitas Pekerja Retensi Pekerja Kepuasan Pekerja Ukuran Inti Kemungkinan Kompetensi Pekerja Infrastruktur Teknologi Iklim Untuk Bertindak Di samping itu pada tahap perumusan strategi, kerangka BSC juga dimanfaatkan untuk melakukan analisis SWOT Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats. Analisis SWOT dilaksanakan melalui empat perspektif BSC, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui empat perspektif tersebut, manajemen dapat secara komprehensif memperoleh gambaran kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan di masa depan. Kekomprehensifan wawasan manajemen tentang trend yang terjadi di lingkungan makro dan lingkungan industri serta kekomprehensifan analisis SWOT akan menjanjikan efektivitas misi, visi, dan tujuan yang dipilih untuk membangun masa depan perusahaan Mulyadi, 2001. Pada tahap perencanaan strategis strategic planning, kerangka BSC digunakan untuk menerjemahkan strategi ke dalam sasaran-sasaran strategis yang komprehensif, koheren, seimbang, dan terukur. Dalam tahap perencanaan strategis ini pula dirumuskan inisiatif strategis untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategis Mulyadi, 2001. BSC lebih dari sekedar taktik atau sistem penilaian operasional, akan tetapi juga digunakan sebagai sistem manajemen strategis untuk mengelola strategi secara jangka panjang. Menurut Kaplan dan Norton 2000, perusahaan menggunakan fokus pengukuran pada BSC untuk menghasilkan berbagai proses pada manajemen, yaitu : 1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi. 2. Mengkomunikasikan dan menghubungkan berbagai tujuan dan ukuran strategis. 3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis. 4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis. Hubungan antar proses-proses manajemen strategis di atas diilustrasikan pada Gambar 5. Gambar 5. BSC sebagai kerangka kerja tindakan strategis Kaplan dan Norton, 1996.

2.5.3. Keunggulan BSC