2.1.4 Pembelajaran Kooperatif
Serangkaian kegiatan peserta didik dalam memperoleh informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran bermakna, dapat dilakukan dengan pembelajaran
kooperatif cooperative learning. Pembelajaran ini merupakan bentuk pem- belajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok secara kola-
borasi,yang anggotanya terdiri atas empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen Rusman, 2012: 202. Maksud kelompok
heterogen adalah terdiri atas campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan
suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan cara bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya Hamdani, 2011:31.
Jadi,pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa agar terlibat aktif dalam proses berpikir dan kegiatan
belajar.Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah men- capai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman
sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
2.1.5 Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran PPmerupakan salah satu model pembelajaran kooperatif.Model pembelajaran PP menggunakan media gambar yang dipasang-
kan atau diurutkan menjadi urutan logis. Adapun langkah-langkah model pembel- ajaran PP menurut Suprijono 2011: 125 adalah sebagai berikut:
1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kompetensi yang akan
dicapai harus jelas agar memudahkan guru dalam menyampaikan pembel-
ajaran serta sebagai alat untuk mengukur ketercapaian tujuan yang hendak dicapai;
2 Guru menyampaikan materi sebagai pengantar. Sebelum memulai pelajaran,
apersepsi sangat diperlukan bagi seorang guru dalam proses pembelajaran. Apersepsi tentunya berkaitan dengan kompetensi yang akan disampaikan;
3 Guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Media gambar dalam apersepsi membantu siswa dalam memahami konsep yang masih abstrak;
4 Guru memanggil siswa secara bergantian mengurutkan gambar-gambar men-
jadi urutan yang logis; 5
Guru menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut; 6
Dari alasan gambar tersebut, guru menanamkan materi sesuai dengan kom- petensi yang ingin dicapai;
7 Siswa menulis karangan berdasarkan urutan gambar;
8 Guru melakukan simpulan atau rangkumandari pembelajaran.
Untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi, peneliti memilih model pembelajaran PP karena mempunyai beberapakelebihan. Menurut Santosa 2011,
kelebihan tersebut antara lain: 1 memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran; 2 melatih siswa berpikir logis dan sistematis; 3 siswa cepat tanggap
atas materi yang diberikan oleh guru; 4 siswa dapat menyelesaikan pe-rintah guru sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar-gambar yang diberikan; 5 siswa
lebih konsentrasi serta asyik karena berkaitan dengan permainan yaitu bermain
gambar; 6 adanya kompetisi antar kelompok dalam menyusun gambar yang telah disiapkan guru; 7mengembangkan motivasi untuk belajar lebih baik.
Namun demikian, model pembelajaran PP memiliki kekurangan, yaitu memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif Hamdani, 2011: 89. Untuk
menghindari kekurangan tersebut, maka perencanaan pembelajaran PP disusun dengan baik dan memaksimalkan kelebihan-kelebihan dari model pembelajaran
PP dalam pembelajaran menulis narasi.
2.1.6 Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Menulis Narasi