Pendidikan Agama Islam Kelas XII
227
Internasional juga berdiri organisasi yang secara khusus mewadahi umat Islam. Di antaranya adalah OKI dan IDB.
a. OKI Organisasi Konferensi Islam
Organisasi Konferensi Islam OKI merupakan organisasi internasional nonmiliter yang didirikan di Rabat, Maroko pada 25
September 1969. OKI juga merupakan organisasi muslim di dunia terbesar, terdiri atas 57 anggota. Salah satu negara anggota OKI
adalah Indonesia.
Berdirinya organisasi ini dipicu oleh peristiwa pembakaran Masjidil Aqsa yang terletak di Kota Al-Quds Jerusalem pada 21 Agustus
1969. Tindakan yang dilakukan oleh bangsa Israel ini menimbulkan reaksi keras dunia, khususnya dari kalangan umat Islam. Dengan
demikian, perlu didirikan organisasi yang siap mewadahi kekuatan dunia Islam serta mematangkan sikap untuk pembebasan Al-Quds.
Atas prakarsa Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko, dengan panitia persiapan yang terdiri atas perwakilan
negara Iran, Malaysia, Niger, Pakistan, Somalia, Arab Saudi, dan Maroko, terselenggara Konferensi Tingkat Tinggi KTT Islam yang
pertama pada tanggal 22-25 September 1969 di Rabat, Maroko. Konferensi ini merupakan titik awal bagi pembentukan Organisasi
Konferensi Islam OKI.
Secara umum tujuan didirikannya OKI adalah untuk mengumpul- kan seluruh sumber daya dunia Islam dalam mempromosikan
kepentingan mereka dan mengonsolidasikan segenap upaya negara tersebut untuk memajukan perdamaian dan keamanan dunia muslim.
Secara khusus, OKI bertujuan pula untuk memperkukuh solidaritas Islam di antara negara anggotanya, memperkuat kerjasama dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan Iptek.
b. Bank Pembangunan Islam Bank Pembangunan Islam Islamic Development Bank atau biasa
disingkat IDB didirikan tahun 1975 dalam piagam yang ditanda- tangani oleh 22 negara. Saat ini jumlah anggotanya sudah mencapai
57 negara yang tergabung dalam OKI. Kantor pusat IDB di Jeddah, Saudi Arabia, sedangkan kantor wilayahnya ada di Maroko, Malaysia,
dan Kazakhstan. Organisasi ini juga memiliki field representative di setiap negara anggota, termasuk di Indonesia.
Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk mendukung pembangunan sosial ekonomi di negara anggota dan masyarakat
muslim di negara bukan anggota, berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah yang diperjuangkan misalnya selalu
menerapkan etika dan moral Islam, menjauhi hal-hal yang dilarang dan syubhat, tidak ada commitment fee, serta tidak ada ada bunga
interest.