Kosakata Surah Al-Kahf [18] Ayat 29 tentang Kebebasan untuk Beriman atau Kafir
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
13
atau suara akal. Bagi orang-orang yang memilih kafir, mereka akan menanggung akibat pilihannya itu. Bukan orang lain yang akan
bertanggung jawab terhadap pilihannya. Beriman atau kafir merupakan suatu hal yang harus dipilih. Allah
telah memberi kebebasan kepada manusia untuk menjatuhkan pilihan. Di balik pilihan yang disediakan terdapat akibat yang telah menunggu.
Orang-orang kafir telah menzalimi diri mereka sendiri. Mereka menolak kebenaran yang datang dari Allah Swt. Mereka menolak atau
mengingkari kata hatinya tentang kebenaran yang datang dari-Nya. Bagi mereka yang memilih kafir atau menzalimi diri sendiri, neraka menjadi
tempat kembalinya. Mereka terkepung di dalam neraka dan tidak dapat keluar. Pagar neraka terlalu kukuh untuk dilewati manusia yang ada di
dalamnya.
Ayat 29 Surah al-Kahf [18] juga menjelaskan bahwa orang-
orang yang ada di dalam neraka jika mereka minum, mereka akan
diberi minum. Akan tetapi, minuman yang mereka terima
berupa air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan
wajah. Jika penghuni neraka meminum air tersebut, haus yang
mereka rasakan tidak hilang. Semakin diminum penghuni
neraka akan merasakan keseng- saraan. Wajah mereka hangus
oleh panasnya api neraka dan panasnya minuman yang mereka
minum.
Minuman yang disediakan untuk penghuni neraka merupakan minuman yang paling buruk. Manusia belum pernah melihat, bahkan
membayangkan minuman tersebut di dunia. Akan tetapi, sejelek-jelek minuman itulah yang akan diterima oleh penghuni neraka mereka yang
memilih kafir. Selain menjelaskan tentang seburuk-buruknya minuman, ayat ini juga menjelaskan bahwa neraka merupakan tempat istirahat yang
paling jelek.
Beginilah akhir atau akibat yang akan diterima orang-orang yang memilih kafir. Mereka yang selama di dunia sombong dengan
kedudukannya dan menolak kebenaran yang datang dari Allah Swt. Di akhirat kelak mereka akan tinggal di neraka dan diberi minuman yang
paling buruk. Selain itu, orang-orang yang memilih kafir juga diberi tempat istirahat yang paling buruk.
Sumber: www.qitori wordpress.com
▼ Gambar 1.4
Ada dua jalan yang terbentang yaitu jalan kebenaran dan jalan kesesatan. Manusia bebas
memilih jalan yang mana.
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
14
Kebenaran adalah milik Allah semata. Tidak ada satupun kebenaran yang keluar dari selain Allah. Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk mendakwahkan Islam kepada
seluruh umat manusia. Ayat Al-Qur’an dan hadis Rasulullah telah dengan jelas menyatakan perintah itu. Akan tetapi, senada dengan kebebasan untuk beriman atau tidak, perintah
untuk berdakwah hanyalah sekadar menyampaikan dakwah itu sendiri. Kita tidak pernah dibebani keberhasilan dakwah.
Kita harus berdakwah sebaik mungkin. Hal ini sudah jelas. Akan tetapi, kita tidak pernah diberi tanggung jawab orang yang kita dakwahi harus mengikuti ajaran Allah. Tugas
kita hanyalah berdakwah dan menyampaikan. Keberhasilan dakwah adalah karunia Allah yang Dia berikan kepada orang-orang yang Dia kehendaki.
Salah satu tantangan bagi kita yang telah memeluk agama Islam adalah menerima dengan tulus hati semua ajaran Allah yang telah diturunkan melalui Rasulullah Muhammad
saw. Hal ini karena adakalanya, kita bertanya kok aturannya seperti ini. Pertanyaan seperti itu adalah sesuatu yang sangat wajar. Meski demikian, apabila terlalu lama tanpa jawab
akan dapat menggoyahkan keyakinan kita kepada Allah dan rasul-Nya. Oleh karena itu, pada kegiatan kali ini Anda diajak untuk mendata hal-hal dalam ajaran Allah yang belum
Anda pahami dengan jelas.
Buatlah daftar hal-hal yang belum Anda pahami. Setelah terkumpul, sampaikanlah kepada Bapak atau Ibu Guru atau kepada para ustaz dan ulama di sekitar Anda untuk
mendapatkan jawaban pertanyaan Anda tersebut. Setelah Anda mendapatkan jawaban yang memuaskan susunlah jawaban itu dalam lembar tugas kemudian kumpulkanlah kepada
Bapak atau Ibu Guru untuk dijadikan lembar penilaian portofolio Anda.
Bertoleransi kepada sesama manusia merupakan salah satu adab mulia Islam. Islam menghargai pluralitas atau keanekaragaman yang ada dalam masyarakat. Pluralitas adalah
kenyataan yang ada dalam masyarakat kita. Hal ini berbeda dengan pluralisme yang menyamakan semua perbedaan yang ada.
Menghargai keanekaragaman yang ada merupakan kewajiban seorang muslim. Hal ini telah dipraktikkan oleh Rasulullah di Madinah saat beliau dengan indah berhubungan
dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Tentu saja selama pihak lain juga memiliki sikap saling menghargai. Untuk mematrikan sikap ini dalam jiwa kita, terdapat beberapa latihan
yang perlu Anda biasakan, sebagai berikut. 1.
Menghargai pendapat orang lain dengan penuh daya kritis. 2.
Tidak memaksakan kehendak atau pendapat kita kepada orang lain. 3.
Menjaga hubungan baik dengan orang lain yang berbeda suku, ras, agama, atau golongan dengan kita.
4. Meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam dan keindahannya.
5. Mempertegas jati diri selaku seorang muslim yang baik, santun, tegas, serta mempu
mengayomi setiap orang.