Takdir Mubram Macam-Macam Qada dan Qadar Allah

Pendidikan Agama Islam Kelas XII 141

2. Pendapat Kelompok Qadariyah

Pendapat ini meyakini bahwa manusia memiliki kebebasan melakukan apa pun yang diinginkannya. Dalam pendapat ini, Allah Swt. tidak ikut campur dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, manusia menjadi raja bagi dirinya sendiri. Apa pun yang terjadi pada diri manusia merupakan hasil dari usaha dan tindakan yang dilakukannya di dunia ini. Aliran ini dikenal sebagai aliran free will.

3. Pendapat Kelompok Asy’ariyah dan Maturidiyah

Pendapat ini menyatakan bahwa manusia diberi kebebasan melakukan apa pun yang diinginkannya. Manusia diberi kesempatan membuat rencana dan berusaha sekuat tenaganya untuk mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Akan tetapi, pada saat yang sama Allah Swt. yang menentukan usaha manusia itu akan berhasil atau tidak. Dalam pandangan ketiga ini terdapat semboyan yang sangat terkenal, yaitu manusia berusaha Tuhanlah yang menentukan. Setelah Anda mempelajari pengertian qada dan qadar Allah serta macam-macamnya, perlu menunjukkan contoh-contohnya. Anda dapat menemukannya dalam kehidupan sehari- hari. Perhatikan tugas berikut. 1. Catatlah contoh-contoh takdir mubram dan takdir mu‘allaq yang ada pada diri manusia atau alam ini 2. Tunjukkan sikap yang benar pada diri kita berkaitan dengan adanya takdir mu‘allaq sebagaimana dicontohkan di atas 3. Tunjukkan beberapa manfaat dari sikap beriman kepada qada dan qadar Allah Swt. Selesaikan tugas ini secara pribadi untuk tiap-tiap siswa. Selanjutnya, kumpulkan hasilnya di meja Bapak atau Ibu Guru.

B. Tanda-Tanda Iman kepada Qada dan Qadar Allah

Qada dan qadar selalu melingkupi kehidupan kita sepanjang waktu. Allah dan rasul-Nya menempatkan iman kepada qada dan qadar sebagai salah satu rukun iman, yaitu rukun iman keenam. Sebagai seorang muslim kita harus dapat menyikapi qada dan qadar ini dengan iman yang teguh. Keimanan yang teguh pada qada dan qadar memiliki berbagai tanda yang khas. Tanda-tanda iman tersebut berakar pada keyakinan tulus kepada Allah Swt. Beberapa tanda keimanan kepada qada dan qadar sebagai berikut.

1. Yakin pada Sunatullah

Orang yang beriman pada qada dan qadar akan memahami bahwa segala sesuatu tercipta dan terjadi dengan ketentuan Allah Swt. Alam semesta berikut isinya tercipta dengan ilmu Allah Swt. Dengan ilmu-Nya Allah mengatur tata kerja, ukuran, serta sifat segala sesuatu. Dengan kekuasaan dan kehendak Allah Swt. alam semesta ini terbentuk dalam keteraturan yang pasti. Pendidikan Agama Islam Kelas XII 142 Keteraturan yang ada di alam semesta dipelajari oleh manusia dan ditemukan sebagai berbagai hukum alam. Hukum-hukum itu kita pelajari dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti biologi, fisika, dan ilmu astronomi. Saat mempelajari ilmu-ilmu tersebut, kita sering merasa bahwa kita sedang belajar ilmu alam semata. Padahal, sebenarnya kita sedang mengamati hukum-hukum Allah Swt. atau sunatullah. Selain terkait dengan keteraturan di alam, sunatullah juga berlaku dalam hukum sebab akibat. Hukum sebab akibat merupakan aturan dasar perjalanan kehidupan makhluk di dunia ini, terutama manusia. Hukum ini yang bisa menjadi penentu takdir manusia. Hukum sebab akibat menyatakan bahwa sesuatu yang terjadi pasti disebabkan oleh sesuatu yang mendahuluinya. Jika dahulu kita rajin belajar, besar kemungkinan takdir kita besok menjadi pandai. Sebaliknya, jika kita malas belajar, penguasan ilmu kita akan tertinggal dari orang lain yang lebih rajin. Demikian pula kesehatan kita saat ini merupakan hasil dari cara hidup yang kita biasakan pada masa lalu. Meskipun kadang kita tidak menyadarinya, suatu peristiwa saat ini pasti ada sebab-sebab tertentu sebelumnya.

2. Senantiasa Berikhtiar yang Terbaik

Orang yang beriman mengerti bahwa Allah Swt. menggelar kehidupan di alam semesta ini bukan tanpa tujuan dan hukum yang pasti. Keyakinan tentang sunatullah menyebabkan orang yang beriman memberikan usaha terbaiknya untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya. Usaha tersebut senantiasa dilakukannya dalam kerangka keimanan kepada takdir Allah dan optimisme akan bantuan dan pertolongan-Nya. Salah satu pesan Allah Swt. yang menjadi pegangan orang yang beriman adalah Surah ar-Ra’d [13] ayat 11 yang menyatakan bahwa Allah Swt. tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang berusaha mengubah keadaan mereka.

3. Menyempurnakan Ikhtiar dengan Tawakal

Tawakal artinya menyerahkan segala keputusan atas apa pun yang akan terjadi kepada Allah semata. Seorang yang beriman kepada takdir akan memahami kekuasaan Allah Swt. atas segala peristiwa yang terjadi di dunia ini. Oleh karena itu, sikap tawakal merupakan sikap yang melekat pada orang yang beriman kepada takdir-Nya. Bertawakal bukan berarti menyerah tanpa berusaha dan melakukan evaluasi atas usaha yang telah dilakukan melainkan sebagai bentuk keyakinan terhadap Allah Swt. yang mengetahui hal terbaik baginya dan masa depannya. Kegagalan tidak akan dipandang sebagai kehancuran, tetapi sebagai pelajaran untuk maju pada masa depan. Keberhasilan juga tidak akan menyebabkan sombong karena yakin bahwa keberhasilan yang diraihnya adalah anugerah Allah Swt. kepadanya. Jika kita salah dalam menilai keberhasilan, tidak jarang justru menyebabkan terjerumus dalam kesombongan.