Isi Kandungan Surah Al-Ka-firu-n [109] Ayat 1–6

Pendidikan Agama Islam Kelas XII 7 Carilah berita dalam koran atau media massa tentang akibat yang ditimbulkan karena tidak adanya toleransi. Tempel hasil pencarian Anda dalam lembar tugas. Beri komentar atau pendapat Anda tentang gambar atau peristiwa yang Anda temukan. Selanjutnya, bacakan hasil tugas Anda itu di depan kelas kemudian serahkan kepada guru untuk mendapatkan nilai. B. Surah Yu-nus [10] Ayat 40–41 tentang Sikap terhadap Orang yang Berbeda Pendapat Wa minhum may yu’minu bih³ wa minhum mal l± yu’minu bih³, wa rabbuka a‘lamu bil-mufsid³na. Wa in ka©©ab μka faqul l³ ‘amal³ wa lakum ‘amalukum, antum bar³’μna mimm± a‘malu wa ana bar³’um mimm± ta‘mal μna. Artinya: Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya Al-Qur’an, dan di antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka tetap mendustakanmu Muhammad, maka katakanlah, ”Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” Q.S. Yu-nus [10]: 40–41 Kebebasan Beragama dalam Piagam Madinah Salah satu nilai hak asasi manusia HAM yang selalu melekat pada diri setiap manusia adalah agama. Pengakuan tentang masyarakat yang plural, misalnya agama yang dianut, ternyata telah diakomodir dalam Piagam Madinah. Pada pasal 25 Piagam Madinah disebutkan, ”Kaum Yahudi dari Banu Auf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum Yahudi agama mereka dan bagi kaum muslimin agama mereka. kebebasan ini berlaku Juga bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri, kecuali bagi orang yang berbuat kezaliman dan kejahatan, merusak diri dan keluarga mereka.” Dalam piagam di atas secara jelas ada jaminan bahwa umat Yahudi bebas menjalankan ajaran agama mereka sebagaimana umat Islam yang diberi kebebasan. Meskipun ada perbedaan keyakinan beragama, umat Islam dan Yahudi tetap bisa hidup berdampingan dalam negara Madinah. Umat Islam dianjurkan tetap bertoleransi terhadap umat lain untuk menjalankan ajaran agamanya. Pendidikan Agama Islam Kelas XII 8

1. Kosakata

: dan di antara mereka : beriman kepadanya Al-Qur’an : sedangkan Tuhanmu : lebih mengetahui : tentang orang-orang yang berbuat kerusakan : mereka mendustakanmu : pekerjaanku : pekerjaanmu : berlepas diritidak bertanggung jawab

2. Penerapan Ilmu Tajwid

Beberapa hukum bacaan tajwid dapat ditemui dalam Surah Yu-nus [10] ayat 40–41 sebagai berikut.

a. Iz.ha -r H. alqi

Bacaan iz.ha -r h.alqi terjadi jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf hamzah, ha, h.a, kha, ‘ain, dan gain. Cara membaca bacaan iz.ha -r h.alqi adalah nun sukun atau tanwin dibaca jelas. Bacaan iz.ha -r h.alqi dapat ditemukan dalam kalimat .

b. Idga-m Mi -

mi Idga-m mutama-s . ilain atau idga-m mi - mi merupakan salah satu bacaan dalam ilmu tajwid. Bacaan idga-m mutama-s . ilain terjadi jika mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara membaca jika Anda bertemu dengan bacaan idga-m mutama-s . ilain adalah mendengung. Dalam Surah Yu-nus [10] ayat 40–41 di depan terdapat bacaan idga-m mutama-s . ilain, yaitu dalam kalimat .

c. Idga-m Bila-gunnah

Bacaan idga-m bila-gunnah terjadi manakala ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra. Idga-m berarti lebur atau masuk, sedangkan bila-gunnah berarti tidak mendengung. Cara membaca bacaan idga-m bila-gunnah adalah lebur dengan tidak mendengung. Nun sukun atau tanwin lebur ke dalam huruf idga-m bila-gunnah yang ditemui dengan tidak mendengung. Contoh bacaan idga-m bila-gunnah adalah . Pendidikan Agama Islam Kelas XII 9

d. Mad ‘Ari -

d. Lis-suku -n

Bacaan mad ‘ari - d. lis-suku -n terjadi jika ada mad t.abi‘i yang bertemu dengan huruf pada akhir ayat yang dibaca waqaf. Bacaan mad t.abi‘i ini berubah menjadi mad ‘ari - d. lis-suku -n. Cara membaca bacaan mad ‘ari - d. lis-suku -n ini adalah panjang satu hingga tiga alif. Contoh: . As‘ad Humam. 1995. Halaman 9, 10, 15, dan 46 3. Isi Kandungan Surah Yu-nus [10] Ayat 40–41 Allah Swt. dalam Surah Yu-nus [10] ayat 40–41 menjelaskan bahwa umat manusia terbagi menjadi dua dalam menerima Al-Qur’an. Pertama, golongan yang benar-benar memercayai dengan iktikad baik terhadap Al-Qur’an. Dalam golongan orang yang beriman kepada Al-Qur’an terdapat pula orang-orang yang hanya beriman secara lahir, sedangkan hati atau batinnya belum beriman. Kedua, golongan yang tidak beriman pada Al-Qur’an. Keadaan umat Nabi Muhammad saw. ini juga terjadi ketika wahyu turun di Mekah. Ada golongan yang beriman dan ada yang tidak beriman atau bertahan dengan agama nenek moyang. Setelah Islam tersebar luas, kedua golongan penerima Al-Qur’an ini tetap bertahan. Di antara mereka ada yang dengan sepenuh hati menerima Al-Qur’an. Sebagian lagi ada yang menerima Al-Qur’an hanya karena keturunan. Dalam lanjutan ayatnya Allah Swt. menjelaskan bahwa Dia lebih mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan. Orang-orang yang menerima Al-Qur’an hanya di bibir atau karena keturunan, suatu saat akan mengetahui akibat perbuatannya. Allah Swt. mengetahui orang- orang yang benar-benar beriman pada Al-Qur’an. Allah Swt. juga mengetahui orang-orang yang hanya beriman di bibir. Bagi mereka yang berbuat aniaya, menzalimi diri sendiri, membuat kerusakan, dan berbagai tindakan yang bertentangan dengan syariat lainnya akan mengetahui akibat perbuatannya. Mereka akan menerima balasan yang sesuai dari Zat Yang Maha Mengetahui. Ayat 40 Surah Yu-nus [10] menjelaskan bahwa orang-orang yang memilih beriman atau tidak beriman pada Al-Qur’an akan bertanggung jawab terhadap per- buatannya. Jika manusia memilih tidak beriman pada Al-Qur’an, mereka akan bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Orang- orang yang tidak beriman pada kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai utusan Allah Sumber: www.pasarkreasi.com ▼ Gambar 1.3 Tiap-tiap manusia akan bertanggung jawab terhadap pilihan hidupnya. Oleh karena itu, kita perlu memohon kepada Allah Swt. agar mendapat petunjuk-Nya.