Pendidikan Agama Islam Kelas XII
24
Oleh karena setiap pribadi memiliki karakter, keahlian, dan potensi diri yang berlainan, perlu dibuat aturan-aturan tertentu sehingga
masing-masing dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Termasuk dalam perencanaan adalah melakukan antisipasi-antisipasi tertentu
terhadap sesuatu atau kondisi yang tidak umum terjadi.
b. Memberikan Kesempatan kepada Orang Lain
Rasulullah menyuruh para sahabat yang telah lama duduk untuk bergantian berdiri dengan memberikan kesempatan kepada sahabat
lain, yaitu S .
abit bin Qais si ahli Badar. Kasus ini memberi pesan bahwa jika disuruh berdiri karena memang telah lama duduk, sebaiknya
memberikan kesempatan kepada orang lain agar mereka juga dapat merasakan yang sama.
Jika dikaitkan tentang etos kerja, memberi contoh dalam upaya memberikan kesempatan kepada orang lain. Telah menjadi tabiat
manusia, kita cenderung mengurusi dirinya sendiri dan bersikap masa bodoh kepada orang lain. Sebagai contoh dalam bidang pekerjaan
kita cenderung menutup kesempatan orang lain untuk mendapatkan kedudukan dan kesempatan kerja seperti yang kita raih. Kita merasa
khawatir jika memberikan kesempatan kepada mereka, rezeki kita menjadi berkurang. Padahal, Rasulullah memerintahkan untuk
bersikap lapang dan bersedia membantu kepada sesama.
Rasulullah saw. pernah bersabda, Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba itu masih bersedia menolong
sesama muslim. H.R. Abu- Da-ud dan Tirmiz .
i -
. Demikianlah janji Allah, jika kita bersedia menolong orang lain, berarti kita akan
mendapat pertolongan dari Allah Swt. sehingga tidak perlu takut kalau rezekinya menjadi berkurang. Rezeki yang kita peroleh justru
semakin barokah jika kita dapat membagikan kepada orang lain. Sebaliknya, betapa pun mendapatkan rezeki yang banyak, hati kita
tetap merasa susah jika bersikap egois dengan mementingkan urusan dirinya sendiri.
Termasuk sikap memberikan kesempatan kepada orang lain adalah menyiapkan regenerasi secara baik. Dalam sebuah organisasi,
kepemimpinan yang baik adalah yang dapat melahirkan generasi yang berbakat. Generasi yang nantinya siap untuk meneruskan
tampuk kepemimpinan.
c. Mematuhi Aturan yang Berlaku
Dalam Surah al-Muja-dilah [58] ayat 11 juga ditegaskan, Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu, maka berdirilah, . . . . Kita dilarang
melanggar peraturan yang telah disepakati dengan alasan-alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ketika para
sahabat diperintah untuk menghormati para ahli Badar karena derajat keistimewaan tertentu kepada mereka, para sahabat pun patuh pada
peraturan tersebut.
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
25
Dalam menjalin hubungan kerja dengan orang lain hendaknya kita mematuhi aturan yang berlaku. Melanggar aturan yang telah
disepakati bersama akan merugikan orang lain dan diri sendiri. Misalnya target kerja tidak tercapai, hubungan komunikasi kurang
harmonis, dan terjadi perselisihan yang tidak diinginkan.
d. Bekerja dengan Berbekal Iman dan Ilmu
Pada penutup ayat dijelaskan, ”Niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” Dari sini dapat dipahami bahwa seseorang yang memiliki
iman dan ilmu akan diangkat beberapa derajat oleh Allah. Keimanan dan kepahaman merupakan modal utama untuk dapat meraih
kesuksesan di dunia dan akhirat. Dalam dunia kerja misalnya, seseorang dituntut memiliki dedikasi, menguasai skill, dan profesional.
Akan tetapi, itu semua masih belum sempurna tanpa dilengkapi dengan keimanan kepada Allah yang kukuh. Keimanan inilah yang
akan melahirkan optimisme, kejujuran, kedisiplinan, loyalitas, dan sifat terpuji lainnya.
Oleh karena kita telah yakin bahwa Allah Maha
Mengetahui terhadap segala sesuatu yang kita kerjakan,
kita hendaknya bekerja dengan sungguh-sungguh. Motivasi
dalam bekerja juga harus didasari untuk mencari rida
dari Allah Swt. tidak sekadar mencari rezeki saja sehingga
memiliki nilai ibadah.
Berikut ini beberapa hikmah pentingnya bekerja
keras sebagai berikut. 1 Menjaga kehormatan diri karena dengan bekerja keras berarti kita
terlepas dari ketergantungan pada orang lain. 2 Bekerja merupakan sarana utama untuk memenuhi kebutuhan
pribadi dan keluarga. 3 Bekerja merupakan sarana ibadah yang bernilai pahala jika
dilakukan dengan ikhlas sebagai pengabdian kepada Allah. 4 Bekerja berarti akan menciptakan karakter pribadi yang tangguh
dan sabar dalam setiap keadaan.
Sumber: tarbawionthemove.files.wordpress.com
▼ Gambar 2.3
Dalam dunia kerja seseorang dituntut profesional.