Hukum Bacaan Nun Sukun atau Tanwin
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
119
Seperti kita ketahui, langit adalah sebutan untuk ruang yang terletak di atas kita. Membentang dari beberapa meter di atas kepala kita hingga
jarak yang sulit kita bayangkan. Menurut pengetahuan terkini, lebar langit sama dengan lebar alam
semesta, yaitu 30 miliar tahun cahaya. Artinya, cahaya yang per detiknya mampu melaju sejauh 300 ribu kilometer membutuhkan waktu 30 miliar
tahun untuk melintasi tepi alam semesta ke tepi yang lain. Di dalamnya terdapat bermiliar bintang yang berjalan menurut rutenya sendiri-sendiri.
Ada apakah di langit yang luas itu? Inilah yang diperintahkan Allah Swt. kepada kita untuk memperhatikannya.
Sedikit lebih dekat, kita memiliki satu bintang berukuran sedang jika dibandingkan dengan bintang lainnya. Bintang itu adalah matahari.
Bintang ini merupakan pusat tata surya kita. Bersama bumi terdapat tujuh planet mengelilingi matahari. Nama Pluto yang dahulu termasuk dalam
daftar planet saat ini telah dihapus dari daftar oleh para astronom karena dianggap tidak memenuhi syarat untuk menjadi planet. Di antara sekian
planet tersebut hanya bumi yang diketahui memiliki kehidupan. Bagaimanakah hal ini dapat terjadi? Apakah keistimewaan bumi sehingga
dapat menjadi tempat manusia berdiam? Adakah keadaan ini ber- hubungan dengan matahari? Allah Swt. menyuruh kita memperhatikan
hal ini. Dari pengamatan tentang langit muncullah berbagai cabang keilmuan seperti astronomi, astrofisika, dan ilmu quantum.
Setelah melihat ke atas menuju langit, marilah kita arahkan pandangan ke sekeliling. Kita perhatikan yang ada di bumi. Apa yang
kita lihat di bumi? Manusia dan masyarakatnya yang beraneka ragam. Manusia menjadi pemeran terpenting drama kehidupan di muka bumi.
Allah Swt. menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Allah pun menyebar manusia di seluruh penjuru muka bumi. Keadaan
ini menyebabkan setiap manusia dan kelompok masyarakat memiliki keunikan tersendiri. Dalam Surah Yu-nus [10] ayat 101 ini secara tidak
langsung Allah memerintahkan kita untuk memperhatikan makhluk bumi paling istimewa, yaitu manusia dengan segala gerak kehidupan dan
kepentingan mereka. Dari pengamatan terhadap manusia, muncullah ilmu sosiologi, ekonomi, dan berbagai ilmu sosial lain.
Tidak hanya manusia, penghuni bumi ini juga terdiri atas segala macam hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan mengisi setiap
sudut muka bumi ini, mulai puncak gunung tertinggi hingga di palung terdalam lautan. Perhatikanlah mereka Amatilah mereka dengan
saksama. Pun demikian dengan bentang alam yang sangat menakjubkan. Gunung tinggi, lautan luas, ngarai, lembah, bukit, permukiman, hutan,
bagaimanakah semua itu terbentuk? Bagaimanakah mereka semua saling mengisi dalam kehidupan yang harmonis selama jutaan tahun? Siapakah
yang merusak keindahan itu dan bagaimana pula memperbaikinya?
Pendidikan Agama Islam Kelas XII
120
Semua keadaan di langit dan bumi ini menjadi objek perintah Allah Swt., ”Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.” Perintah untuk
memperhatikan apa yang ada di langit dan di bumi tentu bukan berarti sebatas memperhatikan semata. Perintah ini juga mengandung makna
mempelajari, menggali potensi yang ada, dan menggunakan ilmu pengetahuan yang diperoleh untuk kebaikan manusia dengan akal yang
telah dikaruniakan Allah Swt.
Memperhatikan langit berarti juga mengamati iklim dan sikap
yang dapat kita lakukan dengannya. Mengamati manusia berarti juga
mencari cara berinteraksi dengan baik sehingga kepentingan masing-
masing dapat terpenuhi dengan benar. Demikian juga mengamati
bentang alam bukan berarti sekadar melihat keindahannya melainkan
juga meneliti potensi yang ada, baik wisata, pertanian, kehutanan, peri-
kanan, hingga pertambangan, untuk kepentingan manusia dan kelestari-
an alam.
Pelajaran penting dari ayat ini adalah Islam agama ilmu pengetahuan. Allah Swt. menyuruh kita untuk senantiasa belajar dan mempelajari alam
ini beserta seluruh isinya. Pengetahuan yang kita peroleh dari pengamatan itu selanjutnya kita kembangkan dalam dua tujuan utama. Pertama, untuk
menunjang kehidupan kita di dunia ini. Dengan tujuan ini, me- ngembangkan ilmu pengetahuan dalam bentuk praktik teknologi yang
tepat guna dan berhasil guna merupakan kewajiban setiap muslim. Kedua, sebagai sarana menemukan Allah Swt. dan meningkatkan keimanan kita
kepada-Nya.
Sumber: www.chip.co.id
▼
Gambar 7.3
Memperhatikan ciptaan Allah Swt. dapat mempertebal keimanan seseorang.
Membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bacaan Anda tersebut sesuai dengan panduan
ilmu tajwid. Pada subbab ini Anda mempelajari Surah Yu-nus [10] ayat 101. Bacalah ayat tersebut dengan baik dan benar.
Untuk lebih memudahkan Anda dalam belajar membaca surah ini, bacalah ayat ini secara berpasangan dengan teman Anda. Saat teman Anda membaca, perhatikan dengan
saksama. Apabila terdapat kesalahan dalam bacaannya, segera betulkan. Demikian pula sebaliknya. Ingat, bacalah dengan penuh penghayatan agar makna dalam ayat ini dapat
Anda resapi