Kinerja Pengering Beku Pembuatan dan Kinerja Pengering Beku .1 Pembuatan Pengering Beku

32

4.1.2 Kinerja Pengering Beku

Untuk pengujian kinerja pengering maka dilakukan pengeringan beku lidah buaya. Dengan percobaan pengeringan beku ini didapat grafik penurunan tekanan dan suhu terhadap waktu selama pembekuan vakum Gambar 4.9 dan 4.10 dan selama proses pengeringan beku Gambar 4.9 dan 4.12. 20 40 60 80 100 120 140 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 Waktu jam T eka na n P a Gambar 4.7. Penurunan tekanan terhadap waktu selama pembekuan vakum Penurunan tekanan terjadi secara drastis selama 15 menit pertama. Penurunan tekanan pada menit-menit awal dapat berlangsung dengan lebih cepat karena pemompaan udara dari ruang pengering ke udara bebas lebih mudah disebabkan beda tekanan didalam dan diluar ruang belum terlalu besar. Ketika ruang pengering sudah mencapai tekanan vakum, maka kerja pompa vakum menjadi lebih terbebani sehingga pengeluaran udara dari ruang pengering menjadi lebih sedikit sehingga terjadi penurunan pengurangan tekanan. Pompa vakum digunakan untuk mempertahankan tekanan dengan mengimbangi kebocoran udara dan kenaikan tekanan karena pengelepasan uap air di pengering. Ketika kebocoran udara sangat rendah, pengoperasian pompa vakum hanya untuk mengatasi pelepasan uap air diruang pengering. Pada lima menit pertama, kedua, dan ketiga laju penurunan tekanannya masing-masing mencapai 19435.1 Pamenit, 319.9 dan 16 Pamenit atau terjadi penurunan laju penurunan tekanan. Setelah itu 33 penurunan tekanan mencapai 1.3 Pamenit. Pencapaian tekanan keseimbangan pembekuan sebesar 40 Pa dalam waktu 25 menit menunjukkan alat pengering beku yang dibuat dapat berfungsi seperti yang direncanakan. Tekanan keseimbangan ini bahkan lebih rendah dari tekanan yang dirancang yaitu 65 Pa. Tekanan ini juga dapat bertahan selama proses pembekuan berlangsung. Setelah proses pembekuan berlangsung selama dua jam, Gambar 4.7 menunjukkan terjadinya kenaikan tekanan. Hal ini dapat terjadi ketika permukaan atas bahan dan lapisan 1 cm dari wadah, mulai terjadi pengeringan selain pembekuan. Hal ini ditunjukkan dengan profil perubahan suhu bahan selama pembekuan. Pengeringan dapat terjadi dengan mulai dikeluarkannya uap air dari bahan beku. Penambahan molekul uap air pada ruang pengeringan ini akhirnya dapat menaikkan tekanan karena tumbukan molekul yang makin besar disebabkan jumlah molekul uap air yang makin banyak. Ketika mulai dilakukan pemanasan, tekanan akan semakin naik karena jumlah uap air yang dilepaskan ke ruang pengering semakin banyak. Kenaikan akan terhenti ketika terjadi keseimbangan antara pengeluaran uap bahan dengan penangkapan uap oleh cold trap. -40 -30 -20 -10 10 20 30 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 Waktu jam Su hu C Lapisan 1.5 cm dari permukaan wadah sampel Lapisan 1 cm dari permukaan wadah sampel Lapisan 0.5 cm dari permukaan wadah sampel Lapisan permukaan wadah sampel coldtrap Gambar 4.8. Profil perubahan suhu bahan terhadap waktu selama pembekuan vakum 34 Percobaan pembekuan dilakukan selama hampir 2.5 jam sedangkan pada proses pembekuan ini, suhu seluruh lapisan mengalami penurunan sampai pada kisaran suhu -10 C sampai -15 C hanya dalam waktu 1 jam dan suhu lapisan permukaan atas bahan dan Lapisan bahan 1 cm dari wadah sampel mengalami kenaikan suhu setelah pembekuan selama 1 jam ini. Hal ini menunjukkan bahwa percobaan pembekuan pembekuan yang dilakukan terlalu lama. Dalam hal ini pengurangan pemakaian energi pembekuan dapat dilakukan dengan melakukan pembekuan sesuai dengan kebutuhannya dalam hal waktu maupun suhu pembekuannya. Kenaikan suhu lapisan bahan teratas dapat terjadi karena berkurangnya volume bahan karena pengisapan oleh tekanan vakum sehingga thermokopel pada lapisan teratas tidak lagi mengukur lapisan bahan tetapi mengukur udara di atas bahan. Hal ini diketahui dengan melihat posisi lapisan permukaan bahan yang telah berada dibawah posisi thermokopel setelah proses pengeringan selesai. Dengan demikian pada pengujian dengan pembekuan vakum ini dibutuhkan ketinggian bahan yang dilebihkan dari ketinggian thermokopel pada wadah contoh. 20 40 60 80 100 120 140 160 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 Waktu jam T eka na n P a Gambar 4.9. Peningkatan tekanan terhadap waktu selama pengeringan Pengeringan beku umumnya perlu dilakukan di bawah titik tripple air sebesar 610 Pa Liapis et al. 1995. Data perubahan tekanan menunjukkan bahwa 35 pengering beku ini bekerja pada tekanan operasi 40 Pa selama pembekuan dan 130 Pa selama pengeringan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengering beku ini berfungsi sesuai kebutuhan. -40 -30 -20 -10 10 20 30 40 50 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 Waktu jam Su hu C Lapisan permukaan atas bahan Lapisan bahan 1 cm dari dasar wadah sampel Lapisan bahan 0.5 cm dari dasar wadah sampel Lapisan bahan pada dasar wadah sampel T coldtrap Gambar 4.10. Profil perubahan suhu bahan terhadap waktu selama pengeringan Keseluruhan proses pada Gambar 4.10 dilakukan selama 27 jam. Pada Gambar proses pengeringan beku ini terlihat bahwa lapisan permukaan bahan, lapisan 1 cm dari wadah sampel, dan lapisan 0.5 cm dari wadah sampel mempunyai suhu yang sama setelah 18 jam. Dengan demikian dapat dikatakan keseluruhan proses telah selesai setelah pengeringan beroperasi selama 18 jam ini. Karena itu maka penghematan pemakaian energi pada pengeringan beku juga dapat dicapai dengan pengaturan waktu pengeringan dan pembekuan yang sesuai dengan kebutuhan.

4.2 Karakteristik Pengeringan Beku Lidah Buaya