Susut bobot gel pengharum ruangan

Gambar 29. Posisi Bagian Gel Pengharum Ruangan yang Digunakan Dalam Pengukuran Konsentrasi PewangiMinyak atsiri Berdasarkan hasil analisis proporsi pewangiminyak atsiri tiap bagian gel yang dilakukan dengan metode distilasi diperoleh konsentrasi pewangiminyak atsiri di tiap bagian gel adalah seperti yang terlihat pada Tabel 10. Tabel 10. Konsentrasi Minyak AtsiriPewangi Tiap Bagian Gel Pengharum Ruanga n Berbasis Campuran Semirefined carrageenan Dengan Pewangi Kombinasi Jeruk Purut dan Sereh Dapur No Konsentrasi Pewangi Konsentrasi Minyak AtsiriPewangi Atas Tengah Bawah 1 0,5 0,50 0,49 0.51 2 1.0 0,99 0,94 1,08 3 1,5 1,55 1,39 1,59 4 2,0 1,89 1,90 1,98 Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terlihat bahwa penyebaran pewangiminyak atrisi yang ditambahkan dalam pembuatan gel pengharum ruangan untuk tiap bagian gel dengan berbagai konsentrasi pewangi yang dicobakan hampir menyebar merata untuk tiap bagian, hal tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses pencampuran awal pewangi dan bahan fiksatif yang dilakukan sebelum ditambahkan ke dalam gel yang terbentuk sudah cukup baik dan dilanjutkan dengan proses pencampuran dan pengadukan yang merata, kontinyu dan homogen antara gel yang dihasilkan dengan pewangi dan fiksatif yang ditambahkan sehingga proses penyebaran pewangi dan fiksatif yang ditambahkan cenderung menyebar merata pada tiap bagian gel pengharum ruangan yang diproduksi. Hasil analisis konsentrasi pewangiminyak atsiri per bagian gel pengharum ruangan yang dihasilkan terlihat bahwa rata-rata kandungan pewangiminyak atsiri pada bagian bawah gel pengharum ruangan lebih besar dibandingkan dengan bagian atas dan tengah. Besarnya konsentrasi pewangiminyak atsiri pada bagian bawah gel pengharum ruangan dapat memberikan keuntungan tersendiri pada gel pengharum ruangan tersebut apabila digunakan sebagai pengharum ruangan, karena apabila pada saat pemakaian gel pengharum ruangan pewangiminyak atsiri pada bagian atas dan tengah gel pengharum ruangan sudah habis direlease maka pewangiminyak atsiri yang ada pada bagian bawah masih tersisa sehingga masih dapat memberikan bau wangiharum pada ruangan dimana gel pengharum ruangan tersebut digunakan. Proses pengadukan yang kontinyu, merata, homogen serta lamanya pengadukan selama proses pembuatan gel pengharum ruangan berlangsung akan menghasilkan gel pengharum ruangan dengan konsentrasi minyak atrisipewangi yang merata untuk Atas Tengah Bawah A T B semua bagian gel. Hal tersebut akan sangat berguna pada saat penggunaan sebagai pengharum ruangan dimana diharapkan semua bagian gel akan menyerap minyak atsiripewangi dalam komposisi dan jumlah yang meratasama dan akan dilepaskan ke udara juga dengan komposisi dan jumlah yang sama sampai masa pakai gel pengharum ruangan tersebut habis atau selesai.

4.4.5. Struktur mikro gel pengharum ruangan

Pengamatan struktur mikro gel pengharum ruangan dengan menggunakan SEM Scanning Electron Microscopy dilakukan dalam tiga tahap untuk mendapatkan gambar struktur mikro dari gel pengharum ruangan yang dihasilkan. Pada tahapan pertama dilakukan pengamatan struktur mikro terhadap gel dengan konsentrasi terbaik yaitu konsentrasi 7 berdasarkan hasil pengamatan dan analisis penentuan konsentrasi bahan pembantuk gel terbaik tanpa menggunakan tambahan pewangi, selanjutnya pada tahapan kedua dilakukan pengamatan terhadap struktur gel produk pengharum ruangan yang dibuat dengan panambahan minyak atsiri yaitu kombinasi jeruk purut dan sereh dapur dengan beberapa konsentrasi pewangi yang berbeda yang terdiri dari konsentrasi 0,5, 1, 1,5 dan 2, dan pada tahapan ketiga dilakukan pengamatan terhadap perubahan struktur matriks gel pengharum ruangan setelah pemakaian selama 4 minggu untuk mendapatkan gambaran perubahan yang terjadi pada struktur matriks gel pengharum ruangan dengan penambahan minyak atsiri kombinasi jeruk purut dan sereh dapur sebagai pewangi dengan konsentrasi yang berbeda. Keterangan Gambar : TYPE JSM-5000, MAG X 150, ACCV 20 kV, WIDTH 880 um Gambar 30. Struktur Mikro Gel Campuran Semirefined carrageenan dan Glukomanan Tanpa Penambahan PewangiMinyak Atsiri Gambar 30 memperlihatkan bahwa untuk gel dengan konsentrasi bahan pembentuk gel terbaik hasil kombinasi semirefined carrageenan dan glukomanan memilki ronggapori dengan bentuk yang tidak seragam dan menyebar secara acak pada beberapa bagian, tekstur berupa lipatan dan gundukan berukuran kecil pada sisi bawah serta dibagian atas gundukan dan lipatan tersebut terlihat struktur matriks yang padat dan kompak yang diamati atau difoto dengan SEM Scanning Electron Microscopy, adanya rongga tersebut sangat berguna sebagai tempat masuknya pewangi yang akan ditambahkan ke dalam proses pembuatan gel pengharum ruangan. Gel yang kompak, padat dan elastis menunjukkan terjadinya efek sinergis antara semirefined carrageenan dan glukomanan, karena terjadinya absorbsi molekul glukomanan pada bagian permukaan molekul semirefined carrageenan sehinga kedua Gundukan dan lipatan Pori Padat dan kompak bahan pembentuk gel tersebut menyatu menghasilkan struktur matriks gel yang kompak dan padat. a b c d Keterangan Gambar : Tipe JSM-5000, MAG X 150, ACCV 20 kV, WIDTH 880 um dan Mikroskop Cahaya dengan Perbesaran 10X a.Konsentrasi pewangi 0,5, b.Konsentrasi pewangi 1 ,c..Konsentrasi pewangi 1,5, d.Konsentrasi pewangi 2 Gambar 31. Struktur Mikro Gel Pengharum Ruangan Berbasis Campuran Semirefined carrageenan dan Glukomanan dengan Pewangi Kombinasi Jeruk Purut dan Sereh Dapur Pada Penambahan Konsentrasi Pewangi Berbeda Pewangi Pewangi Pewangi Pewangi Gambar 32 merupakan gambar struktur mikro gel pengharum ruangan setelah penambahan pewangi kombinasi jeruk purut dan sereh dapur dengan konsentrasi 0,5; 1,0;1,5 dan 2,0 serta bahan fiksatif berupa minyak nilam sebesar 1. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa bagian struktur matriks gel pengharum ruangan yang diamati dengan menggunakan SEM Scanning Electron Microscopy tidak terlihat ronggapori seperti pada tahapan pertama sebelum penambahan pewangi, berdasarkan gambar yang dihasilkan dapat dikemukakan bahwa minyak yang ditambahkan sudah mengisi ronggapori yang terdapat pada struktur matix gel akibat proses pencampuran pada saat pembuatan gel pengharum ruangan. Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran tentang pewangi yang ditambahkan ke dalam gel dilakukan pengambilan gambar menggunakan mikroskop cahaya sehingga dapat dilihat posisi pewangiminyak atsiri yang ditambahkan berada pada porirongga gel pengharum ruangan. Pencampuran yang baik dan sempurna antara pewangiminyak atsiri dengan bahan pembentuk gel akan menghasilkan gel pengharum ruangan dengan struktur matriks gel yang kompak karena terjadi homogenisasi antar bahan pembentuk gel dengan pewangi minyak atsiri yang tambahkan sehingga menghasilkan struktur gel yang kompak dan menyatu dengan baik homogen karena pewangiminyak atsiri yang ditambahkan dalam pembuatan gel pengharum ruangan sudah menyatu dengan bahan pembentuk gel yang digunakan serta mengisi pori yang ada pada gel pengharum ruangan yang dihasilkan. a. Konsentrasi pewangi 0,5 Perbesaran Mikroskop cahaya b. Konsentrasi pewangi 1 Perbesaran Mikroskop cahaya c. Konsentrasi pewangi 1.5 Perbesaran Mikroskop cahaya Pewangi Pewangi