Pengharum Ruangan TINJAUAN PUSTAKA 1. Rumput Laut
Healy 2002 melakukan percobaan untuk membandingkan pola release diantara beberapa produk gel berbahan dasar minyak dengan beberapa komponen volatile yang
berbeda yaitu C
13-14
isoparaffin gel M, C
11-13
isoparaffin Gel L dan C
10-11
isoparaffin Gel G. Hasil percobaan yang diperoleh seperti terlihat pada Gambar 11 menunjukkan
terdapat perbedaan yang dapat diperkirakan tentang kedudukanposisi gel apakah dibagian puncak,tengah atau akhir sebagai gel yang ramah lingkungan.
Gambar 11. Pola Rilis Pewangi Dari Bahan Gel Percobaan Healy 2002. Salah satu contoh sederhana untuk melihat rilis pewangi penyegar udara adalah
dengan membandingkan nilai evaporasipenguapan antara penyegar udara berbasis air dan pengharum udararuangan Anhydrous Gel M
C
13-14
isoparaffin Gambar. 8.
Pengharum ruangan berbahan dasar gel memberikan konsistensi rilis terkontrol untuk bahan volatil, sedangkan produk tradisional berbahan dasar air
, menghadirkan suatu
pelepasan awal yang tajam yang selanjutnya diikuti oleh kecepatan pelepasan komponen volatile yang berangsur-angsur semakin berkuranglambat
. Sifat seperti ini
yang sangat diharapkan dalam pengharum ruanganudara, produk kecantikan yang mengandung gel emollient atau gel pengharum ruanganudara juga memperoleh
keuntungan dari kondisi tersebut Healy 2002.
2.8. Bahan Tambahan Pembuatan Gel Pengharum Ruangan 2.8.1. Propilen Glikol
Pembuatan gel pengharum ruangan diperlukan bahan tambahan di antaranya adalah propilen glikol yang berperan sebagai pengawet dan antimikroba. Propilen glikol
adalah propana-1.2-diol dengan rumus molekul C
3
H
8
O
2
dan berat molekul 76.10, berupa cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, dan
higroskopik. Propilen glikol dapat campur dengan air, dengan etanol 95 dan dengan kloroform, larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat campur dengan eter minyak tanah dan
dengan minyak lemak Depkes RI 1979.
Propilen glikol dapat berfungsi sebagai pengawet, antimikroba, disinfektan, humektan, solven, stabilizer untuk vitamin, dan kosolven yang dapat bercampur dengan
air. Sebagai pelarut atau kosolven, propilen glikol digunakan dalam konsentrasi 10-30 larutan aerosol, 10-25 larutan oral, 10-60 larutan parenteral dan 0-80 larutan
topikal. Propilen glikol digunakan secara luas dalam formulasi sediaan farmasi, industri makanan maupun kosmetik, dan dapat dikatakan relatif non toksik. Dalam formulasi
atau teknologi farmasi, propilen glikol secara luas digunakan sebagai pelarut, pengekstrak dan pengawet makanan dalam berbagai sediaan farmasi parenteral dan
nonparenteral Rowe et al. 2003. Karakteristik propilen glikol dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik Propilen Glikol
Karakteristik propilen glikol Keterangan
Kandungan propana-1.2-diol Tidak kurang dari 99.5
Pemerian Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
menyerap air pada udara lembab Kelarutan
Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloroform, larut dalam eter dan beberapa minyak esensial,
tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak
Kegunaan Pembasah konsentrasi untuk sediaan topikal = 15 ,
pengawet untuk sediaan parenteral dan non parenteral, humektan, plastisizer, zat penstabil untuk vitamin dan
kosolven yang dapat campur dengan air
Sumber : Rowe el al. 2003
Sifat propilen glikol hampir sama dengan gliserin hanya saja propilen glikol lebih mudah melarutkan berbagai jenis zat. Sama seperti gliserin fungsi propilen glikol
adalah sebagai humektan, namun fungsi dalam formula krim adalah sebagai pembawa emulsifier sehingga emulsi menjadi lebih stabil. Propilen glikol dapat berfungsi sebagai
humektan pada sediaan salep, propilen glikol digunakan pada konsentrasi 15, sedangkan sebagai preservatif digunakan pada konsentrasi 15-30 Rowe et al. 2003.