Pendidikan Seni Landasan Teoritis

11 proses membantu anak dengan sengaja dengan jalan membimbing, membantu, memberi pertolongan agar ia menjadi manusia dewasa, susila, bertanggungjawab, dan mandiri Munib 2009: 32. Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pengertian pendidikan di atas, pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh pendidik untuk membekali pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada orang yang lebih muda agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Hal ini juga sesuai dengan definisi pendidikan dari Oxford dalam Wesseling 2003 “But the two most familiar ones are ‘ the process of “bringing up” young person’ and ‘the systematic instruction, schooling or training given to the young in preparation for the work of life [ ...]’. Jurnal tersebut menyatakan bahwa “tetapi ada dua yang terkenal, satu diantaranya proses membawa anak muda dan instruksi yang sistematis, sekolah atau pelatihan yang diberikan kepada anak muda untuk mempersiapkan dunia kerja”. Dalam pendidikan terdapat aktivitas siswa yang dilakukan secara sadar yaitu belajar

2.1.2 Pendidikan Seni

Salah satu ahli yang memberikan pendapatnya tentang definisi pendidikan seni yaitu Power dan Klopper dalam jurnal internasionalnya : Arts education provides students with valuable opportunities to experience and build knowledge and skills in self expression, imagination, creative and collaborative problem solving, communication, creation of shared meanings, and respect for self and others Power dan Klopper 2011. 12 Arti dari jurnal tersebut, pendidikan seni memberikan siswa kesempatan berharga untuk mengalami dan membangun pengetahuan dan keterampilan dalam ekspresi diri, imajinasi, kreatif dan memecahkan masalah bersama, komunikasi, penciptaan makna bersama, dan penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Seni memiliki manfaat atau fungsi yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung oleh anak. Peran yang langsung terasa manfaatnya adalah sebagai media untuk berekspresi diri, untuk berkomunikasi, untuk bermain atau bereksplorasi, untuk menyalurkan bakat yang dimiliki. Secara tidak langsung anak akan memperoleh manfaat melalui pendidikan dalam bentuk pengembangan berbagai kemampuan dasarnya untuk belajar Kamaril 2006: 1.24. Selain itu menurut Ki Hajar Dewantara dalam Kamaril 2006: 1.24 menyatakan bahwa pendidikan seni dapat memberikan kehalusan budi karena seni mengolah kepekaan anak terhadap alam sekitar dan hal-hal yang berkaitan dengan keindahan. Menurut Kamaril 2006: 1.25 pendidikan seni memiliki fungsi sebagai media ekspresi diri, media komunikasi, media bermain, dan media pengembangan bakat. Jadi pendidikan seni memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan perasaannya, emosi, dan imajinasi melalui hasil karya seninya. Pendidikan seni juga berfungsi sebagai media komunikasi. Jadi melalui pendidikan seni, siswa diajarkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Menurut Kamaril 2006: 1.27 seni yang bersifat bebas dapat menimbulkan perasaan senang, kebebasan berekspresi dalam seni yang menyenangkan ini yang memiliki sifat yang sama dengan bermain. Oleh karena 13 itu seni dapat berperan sebagai media bermain. Fungsi seni yang terakhir adalah sebagai media pengembangan bakat. Menurut Kamaril 2006: 1.28 bakat seorang belum dapat dilihat secara jelas waktu masih anak-anak. Sehingga diperlukan pendidikan seni yang mampu memberikan peluang kepada anak untuk mengembangkan bakatnya. Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan seni sangat penting diberikan kepada anak sejak dini. Karena melalui pendidikan seni, anak memperoleh kehalusan budi dan kepekaan terhadap alam sekitar. Pendidikan Seni di sekolah formal tercantum dalam kurikulum KTSP dengan sebutan mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Kamaril 2006:

1.41. 2.1.3

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBOK LUWUNG 01 KABUPATEN TEGAL

0 20 216

KEEFEKTIFAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA KELAS IV SD NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 9 219

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANYAM VAS BUNGA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SUNGGAL.

0 1 24

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Kalimati Juwangi Boyolali Tahun Ajar

0 1 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Practice Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Kalimati Juwangi Boyolali Tahun Ajar

0 1 17

EKSPERIMEN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DAN Eksperimen Strategi Practice-Rehearsal Pairs dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Siswa SMP Negeri 3 Colomadu 2011/2012.

0 0 17

EKSPERIMEN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DAN Eksperimen Strategi Practice-Rehearsal Pairs dan Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Siswa SMP Negeri 3 Colomadu 2011/2012.

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LENGKONG MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS

0 0 17