jalan raya. Memberikan pemahaman mengenai makna kesenian tari Jathilan di era globalisasi. Memberikan pandangan pada masyarakat
untuk bisa lebih mengerti tentang makna jalanan bagi para pengamen Jathilan yang ada di jalan raya.
. 2.
Secara teoritis, memperkaya khasanah pengetahuan masyarakat mengenai keberadaan kesenian tradisisonal di era globalisasi. Selain
itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pandangan pada mahasiswa atau referensi untuk menjadi arahan penelitian-penelitian
selanjutnya, dapat dijadikan bahan untuk kajian teoritis penelitian selanjutnya.
E. Penegasan Istilah
1. Tari Jathilan
Jathilan adalah kesenian khas Jawa Tengah, berupa tarian yang penarinya menaiki kuda lumping, diiringi gamelan bende, kendang,
dan sebagainya Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:402. Jathilan merupakan kesenian yang menyatukan antara unsur gerakan tari
dengan magis. Kesenian yang juga sering disebut dengan nama jaran kepang atau jaran dor ini dapat dijumpai di desa-desa di Jawa.
Kesenian ini memang berkembang pesat di Yogyakarta dan sekitarnya seperti Magelang, Klaten dan Kulonprogo. Sama seperti
jaran kepang dari wilayah Jawa Timur, jaran kepang ini dibuat dengan menggunakan anyaman bambu yang dibentuk menyerupai kuda.
Pertunjukan ini dilakukan siang atau sore hari oleh sekelompok seniman yang terdiri oleh penari dan penggamel pemusik. Pada
zaman dahulu, jathilan merupakan sebuah tarian ritual untuk memanggil roh kuda dan meminta keamanan desa serta keberhasilan
panen. Dalam filosofi Jawa, kuda melambangkan kekuatan, kepatuhan dan sikap pelayanan dari kelas pekerja. Inilah yang menginspirasi
seluruh pertunjukan jathilan yang menempatkan penari kuda-kudaan sebagai pusat perhatian Ridwanas, 2012.
Dalam penelitian ini tari Jathilan yang dimaksud adalah tarian sederhana yang ditampilkan di jalanan Kota Semarang dengan
menggunakan kesenian tari Jathilan sebagai media untuk mencari nafkah.
2. Penari jalanan
Penari adalah orang yang pekerjaannya menari, serta jalanan adalah berkaitan dengan sepanjang jalan tanpa tempat yang tentu
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001: 453;1144. Jadi apabila digabungkan mengenai makna dari penari jalanan adalah orang atau
individu yang memiliki pekerjaannya menari dan ditarikan di sepanjang jalan dimana tempatnya tidak tertentu. Penari jalanan dalam
penelitian ini adalah mereka para pencari nafkah yang bisa diartikan dengan pengamen dengan menggunakan media tarian dan atribut tari
tradisional guna menarik perhatian para pengguna jalan, sehingga
dapat menghasilkan keuntungan dan penghasilan dari adanya usaha yang mereka lakukan.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI