1 Kualitas kerja Tingkat dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna dalam
arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas.
2 Kuantitas kerja Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah
unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 3 Supervisi yang diperlukan meliputi: kebutuhan saran arahan atau perbaikan.
4 Kehadiran meliputi: regularitas, dapat dipercaya, diandalkan dan ketepatan waktu. Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
5 Konservasi
meliputi: pencegahan,
pemborosan, kerusakan
dan pemeliharaan. Tingkat penggunaan sumber daya organisasi tenaga, uang,
teknologi, bahan baku dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
3.4 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh Suharsimi, 2006:129. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah karyawan
bagian penyadapan Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah data -
data mengenai karyawan bagian penyadapan Perkebunan Nusantara IX Persero
Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara, catatan, arsip, brosur dan lain sebagainya yang berguna sebagai pelengkap.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara - cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Suharsimi, 2006:221. Keberhasilan pengumpulan
data sangat dipengaruhi oleh metode pengumpulan data, karena data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis dan pembahasan. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1 Metode Kuesionerangket
Metode kuesionerangket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
yang ia ketahui Suharsimi, 2006:225. Jadi kuesioner adalah pengumpulan informasi dengan cara mengedarkan daftar tertulis untuk dijawab secara tertulis
pula oleh responden. Sedangkan angket data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup dimana jawabannya sudah tersedia, sehingga responden
karyawan Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara tinggal memilih jawaban yang tersedia.
Di dalam pemberian skor digunakan skala likert yang merupakan cara untuk menentukan skor. Adapun untuk masing-masing jawaban diberi skor
sebagai berikut : 1 Jawaban A Sangat Baik diberi nilai 5
2 Jawaban B Baik diberi nilai 4
3 Jawaban C Cukup diberi nilai 3 4 Jawaban D Tidak Baik diberi nilai 2
5 Jawaban E Sangat Tidak Baik diberi nilai 1
3.5.2 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai berbagai variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda, dan sebagainya Suharsimi, 2006:231. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang:
1 Daftar jumlah karyawan penyadap Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara.
2 Data profil Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara.
3.5.3 Analisis Deskriptif variable
Analisis deskriptif variabel digunakan untuk mengkaji variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari kepemimpinan, komitmen, motivasi,
dan kinerja. Hasil dari analisis deskriptif variabel responden tentang pengaruh kepemimpinan, komitmen, dan motivasi terhadap kinerja karyawan di Perkebunan
Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara,
3.6 Validitas dan Realibilitas 3.6.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat - tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi, 2006: 168. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk
menghitung validitas suatu instrumen dapat menggunakan program SPSS For windows release 16.0.
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik Suharsimi, 2006: 178. Uji reliabilitas dapat menggunakan SPSS versi 16.0 dengan memilih menu
analyze kemudian pilih sub menu scale, lalu pilih reliability analysis. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunnally dalam Ghazali 2009:46. Berdasarkan uji coba angket kepada 30
responden diperoleh hasil Cronbach Alpha dari semua variabel 0,60 yaitu dengan nilai sebesar 0.969 sehingga semua indikator yang digunakan tersebut
reliabel atau handal untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh
kepemimpinan, komitmen organisasi, dan motivasi ekstern terhadap kinerja karyawan bagian penyadapan Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji
Kalitelo Kabupaten Jepara. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer SPSS for windows release 16.0. dengan persamaan regresi
dengan model sebagai berikut : Y=a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+e Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan
X
1
: Kepemimpinan X
2
: Komitmen X
3
: Motivasi a
: Konstanta b
1
b
2
b
3
: Koefisien Variabel e
: Standar Error
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal dan dalam model tidak mengandung
multikolinieritas dan heterokedastisitas.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak Imam Gozali, 2006:147. Model regresi yang baik ialah model yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang
digunakan ialah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan
ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonal. Ukurannya adalah jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya. Alat analisis yang dapat digunakan adalah dengan melihat tampilan plot atau data dapat juga menggunakan uji Kolmogrov
Ghozali,2009:147.
3.7.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas terjadi apabila ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika variabel saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidak orthogonal . variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2006:95.
Akibat bagi model regresi yang mengandung multikolinieritas adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya
variabel independen. Tingkat signifikan yang digunakan untuk menolak hipotesis yang salah juga akan semakin besar.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut :
a Nilai R
2
yang menghasilkan suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen,
b Menganalisis matrik korelasi antar variabel-variabel independen. Jika ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,9 maka model regresi tersebut
terdapat multikolinieritas. c Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan VIF Variance
inflation factor. Jika nilai VIF lebih besar dari 1 dan kurang dari 10 sedangkan toleransinya kurang dari 1 maka model regresi tidak mengandung
multikolinieritas.
3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk semua observasi. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya terjadi heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antar
nilai prediksi variabel dependen SRESID dan dengan residunya ZPRED. Ukuranya jika ada plot tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
teratur bergelombang, melebur kemudian menyempit, maka mengindikasikan terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2006:125.
3.7.2.4 Uji autokorelasi
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel penggangu saling berurutan terjadi serial korelasi Ghozali, 2005:95. Terjadi atau tidaknya
autokorelasi dapat dilihat dari nilai dw Durbin-Watson DW. Tidak ada Autokorelasi positif atau negatif bila = du dw 4
taraf signifikansinya adalah 5, jumlah sampel 171 responden dan variabel independen adalah 3 k=3.
3.7.3 Pengujian hipotesis
Pegujian hipotesis Ha yaitu ada pengaruh kepemimpinan, komitmen organisasi, motivasi terhadap kinerja karyawan bagian penyadapan Perkebunan
Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yaitu uji t dan uji F.
3.7.3.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial uji t
Uji t dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam perhitungan uji t
dengan menggunakan SPSS yaitu membandingkan antara signifikansi hitung masing
3.8 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi terikat. Nilai koefisien determinasi adalah nol
sampai satu. Nilai R
2
yang kecil berarti variabel-variabel bebas dalam menjalankan variabel terikat sangat terbatas. Nilai mendekati satu berarti variabel-
variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperediksi variasi variabel terikat.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Singkat Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji
Kalitelo Kabupaten Jepara.
Gambaran singkat perkebunan organisasi PT. Perkebunan XVIII Persero sampai menjadi Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo
Kabupaten Jepara dari tahun 1945 sampai dengan sekarang tahun 2011 mengalami banyak perubahan yang terdiri dari 7 periode dari segi kepemimpinan
dimana sempat diambil alih oleh Pemerintah Belanda sampai kembali ke tangan Pemerintah Indonesia dan menjadi BUMN.
Karyawan merupakan salah satu nyawa dari perusahaan, karena tanpa adanya karyawan yang baik dan profesional, suatu perusahaan tidak akan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang pimpinan harus memiliki cara bagaimana para karyawan merasa betah dan merasa dihargai dalam perusahaan.
Salah satu cara untuk memotivasi karyawan adalah dengan memberikan fasilitas- fasilitas pada tempat kerja. Pada Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji
Kalitelo Kabupaten Jepara, tempat dan fasilitas untuk para karyawan sudah cukup memadai. Sarana dan prasarana seperti kendaraan dinas juga tersedia, tersedia
juga tempat ibadah mushola untuk karyawan yang akan melaksanakan ibadah sholat. Perkebunan Nusantara IX Persero juga melakukan peningkatan motivasi
bagi karyawan dengan mengadakan siraman rohani yang dilakukan setiap 1 bulan