4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, komitmen dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Menurut path goal theory Wexley dan Yuki, 2003 path goal theory yang telah dirumuskan berdasarkan versi Evans 1970, House 1971 dan Dessler
1974 merumuskan bahwa seorang pemimpin diharapkan memiliki empat garis besar perilaku kepemimpinan, yaitu kejelasan peran, penetapan hukuman,
mempermudah pekerjaan dan kepemimpinan yang supportive, hal tersebut diharapkan dapat menimbulkan perubahan positif berupa kekuatan dinamis yang
dapat mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Hasil penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian penyadapan
Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja. Penelitian ini sesuai pendapat Hasibuan, 2001:42 Efektivitas para bawahan sebagian besar ditentukan oleh efektivitas kepemimpinan seorang
pemimpin. Berdasarkan penelitian pada Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara menunjukan bahwa sebagian besar
karyawan merasa bahwa kepemimpian yang dilakukan pimpinan pada perusahaan sudah baik, pimpinan yang mereka rasakan menyenangkan, bersifat adil dan dapat
menjalin hubungan yang baik dengan karyawan. Karyawan memiliki peranan yang jelas tentang tuntutan peranannya dan
yakin tentang perilaku apa yang diharapkan pemimpinnya. Pemberian pemahaman mengenai ke arah mana tujuan-tujuan yang dianggap layak
merupakan suatu langkah yang tepat supaya dapat memperjelas peranan para karyawan. Dalam hal ini pemimpin perlu memberikan keterangan kepada para
karyawan tentang tujuan umum, prioritas-prioritas dan hambatan-hambatan yang menyertai.
Pengaitan ganjaran dalam suatu organissi akan mempengaruhi motivasi dan perilaku karyawan, penetapan ganjaran yang sesuai ini didasarkan pada
perilaku yang dilakukan para karyawan. Hukuman akan diberikan pada karyawan baik berupa skorsing ataupun pemberhentian apabila karyawan melakukan
perilaku yang tidak diinginkan seperti pencurian, pelanggaran, kemalasan dalam bekerja ataupun hal negatif lainnya demikian sebaliknya apabila karyawan dapat
melakukan pekerjaan dengan baik maka diberikan hadiah-hadiah tertentu, tanda jasa atau hak-hak istimewa tertentu privileges, dengan begitu kinerja karyawan
akan meningkat. Pemimpin yang mampu mempermudah pekerjaan karyawan akan
meningkatkan harapan bawahan bahwa, usahanya untuk mencapai pelaksanaan kerja terbaik akan berhasil. Dalam kebanyakan pekerjaan terdapat banyak faktor -
faktor ekstra yang mempengaruhi pelaksanaan karyawan yang di luar jangkauan pengendaliannya. Faktor-faktor tersebut seperti: tersedianya pengadaan yang
memadai, perlengkapan, dan informasi. Dengan tersedianya perlengkapan dan informasi yang memadai serta menunjang kinerja karyawan maka pekerjaan
karywan akan lebih mudah. Pemimpin diharap bisa memberikan dukungan psikologis kepada bawahan
yang merasa tidak senang, tertekan, atau mendapatkan pekerjaan yang