Pengujian Hipotesis 1. Pengujian hipotesis secara simultan uji F

Hipotesis : Ho = Variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha = Variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Dengan tingkat kepercayaan = 95 atau = 0,05. Derajat kebebasan df = n-k-1 = 171-3-1 = 167, serta pengujian dua sisi diperoleh dari nilai t 0,05 = 1,974 Ho diterima apabila

4.2.6 Koefisien Determinasi Ganda R

2 Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model summary berikut ini. Pada tabel diatas diperoleh nilai Adjusted R 2 = 0,503 = 50,3 ini berarti variabel bebas kepemimpinan, komitmen dan motivasi secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen kinerja sebesar 50,3 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.

4.2.7 Koefisien Determinasi Parsial r

2 Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r 2 kepemimpinan adalah 25,70, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel kepemimpinan dikuadratkan yaitu 0,507 2 . Besarnya pengaruh komitmen adalah 0,16, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel komitmen dikuadratkan yaitu 0,040 2 . Besarnya pengaruh motivasi adalah 30,69, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel dikuadratkan yaitu 0,554 2 . Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi memberikan pengaruh lebih besar terhadap kinerja dibandingkan variabel kepemimpinan dan komitmen.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, komitmen dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Menurut path goal theory Wexley dan Yuki, 2003 path goal theory yang telah dirumuskan berdasarkan versi Evans 1970, House 1971 dan Dessler 1974 merumuskan bahwa seorang pemimpin diharapkan memiliki empat garis besar perilaku kepemimpinan, yaitu kejelasan peran, penetapan hukuman, mempermudah pekerjaan dan kepemimpinan yang supportive, hal tersebut diharapkan dapat menimbulkan perubahan positif berupa kekuatan dinamis yang dapat mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Hasil penelitian yang dilakukan pada karyawan bagian penyadapan Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Penelitian ini sesuai pendapat Hasibuan, 2001:42 Efektivitas para bawahan sebagian besar ditentukan oleh efektivitas kepemimpinan seorang pemimpin. Berdasarkan penelitian pada Perkebunan Nusantara IX Persero Balong Beji Kalitelo Kabupaten Jepara menunjukan bahwa sebagian besar karyawan merasa bahwa kepemimpian yang dilakukan pimpinan pada perusahaan sudah baik, pimpinan yang mereka rasakan menyenangkan, bersifat adil dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan karyawan. Karyawan memiliki peranan yang jelas tentang tuntutan peranannya dan yakin tentang perilaku apa yang diharapkan pemimpinnya. Pemberian pemahaman mengenai ke arah mana tujuan-tujuan yang dianggap layak