yang proporsional antara alas, bidang vertikal dan hiasannya harus menggunakan pengukuran yang tepat, desain yang kreatif dan ketelitian.
4.4 Pengembangan Kerajinan Enceng Gondok
4.4.1 Upaya Pengembangan yang dilakukan KUPP Karya Muda “Syarina
Production”
Secara umum KUPP Karya Muda “Syarina Production” telah melakukan pengembangan, baik produk baru maupun produk yang dimodifikasi sedemikian
rupa, sehingga dapat berfungsi lebih baik maupun memenuhi kepuasan dan kebutuhan estetis bagi konsumen. Faktor yang melatarbelakangi pengembangan
produk adalah ketatnya persaingan pasar dan permintaan pasar yang semakin modern dan serba praktis. Pengembangan produk kerajinan enceng gondok
dilakukan agar produk kerajinan enceng gondok tetap diminati oleh konsumen. Agar menghasilkan produk kerajinan yang berkualitas maka digunakan
cara-cara sebagai berikut: 1 Menggunakan bahan baku yang baik dan berkualitas.
Bahan baku utama yang digunakan adalah enceng gondok yang diambil dari Rawapening yang dikeringkan dengan sempurna langsung diterik sinar
matahari. Enceng gondok yang digunakan adalah yang berkualitas baik, yaitu seratnya kuat, ulet dan halus, sehingga dapat dibuat bahan setengah jadi seperti
karton yang dilapisi lembaran enceng gondok, pilinan dan tenunan yang memiliki kualitas baik. Bahan tambahan seperti karton dan kertas daur ulang yang tebal,
bambu, kayu, triplek, tali agel yang di datangkan dari Yogyakarta, benang nilon, kain furing dan bahan lainnya, digunakan sebagai bahan pendukung juga dipilih
yang baru dan berkualitas baik. Oleh karena menggunakan bahan yang baik, maka dapat meningkatkan hasil produk kerajinan enceng gondok yang berkualitas pula.
2 Peralatan yang memadai dan SDM yang terampil. Proses produksi kerajinan enceng gondok melalui tiga tahap, yakni tahap
pengolahan bahan baku, proses produksi atau pembentukan, dan proses finishing. Setiap tahapan menggunakan peralatan yang berbeda. Secara umun proses
produksi di KUPP Karya Muda “Syarina Production” dikerjakan secara manual dan tidak menggunakan mesin-mesin yang modern. Berbagai peralatan yang
digunakan di KUPP Karya Muda “Syarina Production” ini adalah: roll press untuk memipihkan enceng gondok, penggaris, cutter, gunting, palu, gergaji siku
untuk memotong pigura, dan kompresor untuk finishing dengan melamin. Proses finishing merupakan tahap akhir yang perlu diperhatikan karena
dapat meningkatkan kualitas dari produk kerajinan. Penyelesaian akhir seperti perwarnaan dan pelapisan melamin dapat meningkatkan kualitas dan nilai estetis
suatu produk. Produk di KUPP Karya Muda “Syarina Production” ini umumnya difinishing dengan baik, kekurangannya apabila kurang teliti dan hati-hati,
melamin yang disemprot menjadi kurang merata, kurang rapi atau dapat mengenai bahan tambahan lain yang seharusnya tidak perlu di semprot melamin.
3 Mengembangkan desain Desain dikembangkan secara kreatif, inovatif dan mengembangkan jenis
dan bentuk-bentuk yang beraneka ragam serta memiliki ciri khas produk kerajinan enceng gondok hasil KUPP Karya Muda “Syarina Production”.
Produk yang terus dikembangkan dan diproduksi KUPP Karya Muda “Syarina Production” ini cenderung pada kerajinan miniatur alat transportasi
antik, tetapi yang paling khas dan menunjukkan kedaerahan adalah produk lokomotif uap museum kereta api Ambarawa yang menunjukkan dari wilayah
Ambarawa dan ciri khas Kabupaten Semarang.
4.4.2 Hasil Pengembangan Produk KUPP Karya Muda “Syarina