Teknik Pengumpulan Data Pemanfaatan Enceng Gondok sebagai Produk Kerajina Studi Kasus di KUPP Karya Muda “Syarina Production” Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru

menjelaskan gejala dan kaitan hubungan antara segala yang diteliti, yaitu tentang kerajinan enceng gondok yang dihasilkan oleh perajin kerajinan enceng gondok di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru baik bentuk dan pengembangannya.

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian

Lokasi dan sasaran penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di KUPP Kelompok Usaha Pemuda Produktif Karya Muda “Syarina Production” di Desa Kebondowo RT: 04RW: 09, Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena berdasarkan pertimbangan observasi awal yang menunjukkan bahwa kerajinan enceng gondok di KUPP Karya Muda “Syarina Production” ini, merupakan satu-satunya kelompok industri kerajinan enceng gondok yang berada di Desa Kebondowo yang sedang berkembang dengan kualitas kerajinan baik, mampu bersaing di pasaran lokal hingga mancanegara. 2 Sasaran Penelitian Sasaran dalam penelitian ini adalah produk kerajinan enceng gondok, berupa bentuk kerajinan dan pengembangannya.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode-metode pengumpulan data yang digunakan adalah: angket questionnaire, wawancara atau interviu interview, pengamatan observation, ujian atau tes test, dokumentasi documentation, dan lain sebagainya Arikunto, 2007: 100-101. Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong, 2007: 157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, foto dan lain-lain. Sugiyono 2009: 309 menambahkan, pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta participan observation, wawancara mendalam in depth interview dan dokumentasi. Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Observasi Observasi observation merupakan teknik untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. Observasi dapat diklasifikasikan ke dalam observasi perilaku behavioral observation dan observasi non-perilaku non behavioral observation Jogiyanto, 2008:89. Penulis melakukan observasi langsung dengan datang langsung di desa yang di observasi. Hal-hal yang akan diobservasi dalam penelitian ini adalah: a Kondisi: KUPP Kelompok Usaha Pemuda Produktif Karya Muda “Syarina Production” Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, b Proses produksi, c Produk kerajinan enceng gondok yang dihasilkan KUPP Karya Muda “Syarina Production” dan pengembangannya. Dalam merekam hasil observasi pengamatan ini, peneliti menggunakan alat bantu berupa kamera foto. Kamera foto membantu peneliti menghimpun data berupa foto-foto lokasi atau bentuk fisik KUPP Karya Muda “Syarina Production”, proses pembuatan kerajinan, peralatan dan bahan pembuatan kerajinan, bentuk-bentuk kerajinan yang dihasilkan, dan aspek-aspek fisik lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini. 2 Wawancara Wawancara interview adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Menurut Arikunto 2006: 227 secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara: a Pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara, dan pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. b Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda V check pada nomor yang sesuai. Berdasarkan kedua pedoman wawancara tersebut, teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara dengan pedoman wawancara semi structured dengan memberikan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur kemudian satu per satu diperdalam dengan tujuan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid meliputi semua hal yang terkait dengan kerajinan enceng gondok di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru. Data diperoleh dari orang-orang yang terlibat langsung di lapangan atau sumber. Dalam kaitan ini peneliti akan mengadakan wawancara dengan beberapa informan, yakni: a Kepala Desa Kebondowo b Pemilik KUPP Karya Muda “Syarina Production” di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang c Perajin atau pekerja 3 Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2009: 329. Menurut Arikunto 2006: 231, dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Dalam studi dokumen ini, peneliti memperoleh data dari buku-buku atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kerajinan enceng gondok di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru, serta memperoleh data berupa foto-foto yaitu: peralatan dan bahan-bahan berupa bahan utama dan bahan tambahan yang diperlukan untuk membuat kerajinan enceng gondok, proses produksi, dan bentuk-bentuk kerajinan enceng gondok yang dihasilkan.

3.4 Analisis Data