4.1.3 Industri Kecil di Desa Kebondowo
Industri rumahan yang ada di desa Kebondowo berjumlah 6, yang terdiri dari: 2 industri camilan keripik ikan goreng berupa ikan Cithol, ikan Wadher,
ikan Mujahir, ikan Gabus, dan Belut, 1 industri pembutan peyek udang goreng, 1 industri gula Jawa aren, dan 2 industri kerajinan enceng gondok.
Industri camilan keripik ikan berada di 2 dukuh yang berbeda, yaitu dukuh Kebonbawang dan dukuh Kebondowo. Industri peyek udang goreng berada di
dukuh Kebonsari dan industri gula Jawa aren berada di dukuh Jrakah. Keempat industri tersebut, merupakan industri yang bergerak di bidang kuliner atau
makanan. Sedangkan 2 industri lainnya adalah industri kerajinan enceng gondok
yaitu milik bapak Slamet yang berada di dukuh Kebondowo dan milik bapak Munardi di dukuh Kebonbawang. Perbedaan antara kerajinan enceng gondok
milik Slamet dan milik Munardi terletak pada bahan enceng gondok yang diolah dengan cara berbeda. Industri milik Munardi membuat cinderamata dari serat
enceng gondok yang dibuat bubur kemudian dikeringkan menjadi lembaran kertas. Kertas lembaran inilah yang menjadi lapisan dasar kerajinan, bahan yang
digunakan bukan hanya serat enceng gondok, tetapi juga menggunakan serat pelepah pisang. Sedangkan industri milik Slamet menggunakan serat enceng
gondok dalam memproduksi kerajinan. Dari kedua kelompok industri kerajinan enceng gondok yang paling
menonjol di Desa Kebondowo adalah KUPP Kelompok Usaha Pemuda Produktif Karya Muda “Syarina Production” yang diketuai oleh Slamet
Triamanto. KUPP ini beralamat di Desa Kebondowo RT.04 RW. IX No.12
Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah 50664 Telp. 081575044293, web: craft_enceng15 yahoo.co.id. KUPP ini merupakan salah
satu industri kerajinan enceng gondok yang bertahan di Kecamatan Banyubiru.
Gambar 3. Papan Nama KUPP Karya Muda “Syarina Production” Foto: Riza 2011