Barang Bergerak yang Dapat Disita Barang Tidak Bergerak Yang Dapat Disita Barang Yang Dikecualikan Dari Penyitaan

a Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau surat berharga lainnya, piutang, dan penyertaan modal pada perusahaan b Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal dengan isi kotor tertentu. 1.2 Penyitaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilaksanakan sampai dengan nilai barang yang disita diperkirakan cukup oleh Jurusita Pajak untuk melunasi utang pajak dan biaya Penagihan Pajak. 1.3 Hak lainnya yang dapat disita selain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

2. Barang Bergerak yang Dapat Disita

Perincian mengenai barang bergerak yang dapat disita adalah sebagai berikut : 2.1 Semua barang bergerak yang ada dirumah Penanggung Pajak seperti : a Perhiasan Emas, Berlian, Batu Permata dan sebagainya. b Barang Mewah Televisi, Lemari Es, AC, dan sebagainya. c Kendaraan Mobil, Sepeda Motor dan sebagainya. d Uang tunai termasuk surat-surat berharga. e Perkakas Rumah Tangga Sofa,Lemari Hias, dan sebagainya. f Barang-barang lainnya yang bergerak. 2.2 Semua barang bergerak yang ada di tempat kegiatan usaha Penanggung Pajak, seperti : Universitas Sumatera Utara a Barang-barang dagangan baik yang berada di dalam toko maupun yang berada di dalam gudang. b Barang-barang inventaris usaha Lemari, Meja, Kursi, dan Alat-alat yang berhubungan dengan kegiatan usaha. 2.3 Semua barang bergerak yang ada dikantor Penanggung Pajak, seperti : a Inventaris kantor mesin tik, komputer, lemari, kursi, dan alat kantor lainnya. b Kendaraan bermotor Mobil, Sepeda motor, dan sebagainya.

3. Barang Tidak Bergerak Yang Dapat Disita

Dalam golongan barang tidak bergerak yang dapat disita, dapat dimasukkan sebagai berikut : 3.1 Rumah tinggal, bangunan kantor, bangunan perusahaan, gudang dan sebagainya, baik yang ditempati sendiri maupun yang disewakandikontrakkan kepada orang lain. 3.2 Kebun, sawah, dan sebagainya baik yang ditempatidikerjakan sendiri maupun yang disewakandikerjakan orang lain.

4. Barang Yang Dikecualikan Dari Penyitaan

Barang yang tidak boleh disita menurut ketentuan pasal 15 ayat i Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2000 adalah sebagai berikut : Barang bergerak milik Penanggung Pajak yang dikecualikan dari penyitaan adalah : Universitas Sumatera Utara 4.1 Pakaian dan tempat tidur beserta perlengkapannya yang digunakan oleh Penanggung Pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya. 4.2 Persediaan makanan dan minuman untuk keperluan satu bulan beserta peralatan masak yang berada dirumah. 4.3 Perlengkapan Penanggung Pajak yang bersifat dinas yang diperoleh dari Negara. 4.4 Buku-buku yang berkaitan dengan jabatan atau pekerjaan dari Penanggung Pajak dan alat-alat yang dipergunakan untuk pendidikan,kebudayaan dan keilmuan. 4.5 Peralatan dalam keadaan jalan yang masih digunakan untuk melaksanakan pekerjaan atau usaha sehari-hari dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari Rp. 20.000.000,- dua puluh juta rupiah . 4.6 Peralatan penyandang cacat yang digunakan oleh penanggung pajak dan keluarga yang menjadi tanggungannya.

F. Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan

Apabila setelah lewat 2 x 24 dua kali dua puluh empat jam setelah tanggal pemberitahuan Surat Paksa, Wajib PajakPenanggung Pajak masih belum juga melunasi utang pajaknya, maka dapat dilakukan penyitaan terhadap kekayaan Wajib PajakPenanggung Pajak oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama dengan mengeluarkan Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP. Sebelum melaksanakan penyitaan terhadap kekayaan Wajib Pajak atau aktiva milik orang pribadi atau badan, maka Jurusita hendaknya mengumpulkan dan Universitas Sumatera Utara