Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal Seksi Pengawasan dan Konsultasi

a. Melakukan pengamatan potensi perpajakan b. Pendataan objek dan subjek pajak c. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional terbagi atas : a. Pejabat fungsional pemeriksaan b. Pejabat fungsional penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP Dalam melaksanakan pekerjaannya, pejabat fungsional pemeriksa berkoordinasi dengan seksi pemeriksaan sedangkan pejabat fungsional penilai berkoordinasi dengan seksi ekstensifikasi.

8. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal

Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan bimbingan teknis dan administrasi pemeriksaan, pemantauan pelaksanaan kebijakan teknis pemeriksaan, dan penelaahan hasil pelaksanaan pekerjaan pejabat fungsional pemeriksa pajak, pemantauan pengendalian internal, pengelolaan resiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta penyiapan bahan rekomendasi perbaikan proses bisnis.

9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Universitas Sumatera Utara Tugas dan Fungsi : a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak b. Membimbingmenghimbau kepada wajib pajak dan konsultasi teknis perpajakan c. Melakukan penyusunan profil wajib pajak d. Menganalisis kinerja wajib pajak e. Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang ketenuan peraturan perundang-undangan perpajakan f. Memberikan usulan pembentukan ketetapan pajak g. Melakukan evaluasi hasil banding h. Melakukan rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi. Universitas Sumatera Utara 31

BAB III GAMBARAN DATA DAN TEORI TENTANG PRAKTIK KERJA

LAPANGAN

A. Ketentuan Umum Perpajakan Menurut UU KUP No. 16 Tahun 2009

1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh Orang Pribadi OP atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 3. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor, melaporkan pajak yang terutang dalam jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang ini. 4. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 satu tahun kalender kecuali bila wajib pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. 5. Pajak Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Universitas Sumatera Utara