Induksi Aktivitas Kitinase dan Peroksidase dengan SA pada Tunas In

99 Tabel 27. Rataan aktivitas peroksidase per g BS jaringan tanaman dari T. cucumerina var. anguina yang diberi perlakuan SA. SA mM Jenis Jaringan 0 HSP 1 HSP 2 HSP Rataan SA Rataan Jaringan Aktivitas peroksidase ∆420menitg BS 0.00 Akar 0.75 de 0.87 b 0.86 cde 0.83 B Batang 0.36 de 0.17 e 0.65 de Daun 2.55 ab 0.53 de 0.85 cde 6.25 Akar 0.47 de 1.38 abcde 1.08 bcde 1.01 B Batang 0.89 cde 0.63 de 1.35 abcde Daun 0.61 de 1.65 abcde 1.04 bcde 12.50 Akar 1.93 abcd 1.53 abcde 2.40 abc 1.47 A Batang 2.73 a 0.52 de 0.52 de Daun 0.71 de 1.44 abcde 1.43 abcde Akar 1.24 Batang 0.87 Daun 1.20 Rataan waktu 1.22 0.96 1.13 Keterangan: HSP = Hari Setelah Perlakuan Angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada baris atau kolom pada tidak berbeda nyata pada uji DMRT dengan α=5, Angka yang diikuti huruf besar yang sama pada baris atau kolom tidak berbeda nyata pada uji DMRT dengan α=5,

c. Induksi Aktivitas Kitinase dan Peroksidase dengan SA pada Tunas In

Vitro T. tricuspidata Total protein terlarut dan aktivitas kitinase Perlakuan SA 0.00 dan 0.05 mM tidak berpengaruh nyata terhadap TPT dari ekstrak kasar protein tunas in vitro T. tricuspidata seperti terlihat pada Tabel 28. Sebaliknya waktu pengamatan nyata mempengaruhi TPT dari ekstrak kasar protein tunas in vitro. Pada Tabel 28 terlihat bahwa TPT cenderung meningkat dalam jangka waktu pengamatan yang dilakukan 0, 4, 8 dan 24 jam. TPT pada 24 jam setelah perlakuan JSP nyata lebih tinggi dari TPT pada 0 JSP. Perlakuan SA 0.05 mM tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas kitinase dari ekstrak kasar protein asal tunas in vitro seperti terlihat pada Tabel 28. Sebaliknya waktu pengamatan nyata menurunkan aktivitas kitinase dari ekstrak kasar protein tunas in vitro. Aktivitas kitinase paling tinggi pada 0 JSP, berbeda nyata dengan aktivitas kitinase pada 8 dan 24 JSP. 100 Tabel 28. Rataan TPT dan aktivitas kitinase pada ekstrak kasar protein dari tunas in vitro T. tricuspidata yang diberi perlakuan SA 0.00 dan 0.05 mM SA mM 0 JSP 4 JSP 8 JSP 24 JSP Rataan SA Total protein terlarut mgml 0.00 1.20 1.19 1.39 1.64 1.35 0.05 1.27 1.62 1.38 1.59 1.47 Rataan waktu 1.23 B 1.41 AB 1.39 AB 1.61 A Aktivitas kitinase mM pNpjammg protein 0.00 4.75 4.20 3.47 2.19 3.66 0.05 5.03 3.20 2.61 2.90 3.44 Rataan waktu 4.89 A 3.70 AB 3.04 B 2.55 B Keterangan: JSP = Jam Setelah Perlakuan Angka yang diikuti huruf besar yang sama pada baris yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT dengan α=5, Pengujian konsentrasi SA yang lebih rendah 0.025 mM dengan jangka waktu pengamatan 1, 2 dan 3 HSP menunjukkan hasil yang hampir sama dengan perlakuan SA 0.05 mM. Seperti terlihat pada Tabel 29, perlakuan SA 0.025 mM tidak mempengaruhi TPT dan aktivitas kitinase dari ekstrak kasar protein tunas in vitro. Sebaliknya waktu pengamatan nyata mempengaruhi TPT dan aktivitas kitinase. TPT paling tinggi pada 1 dan 2 HSP lalu nyata menurun pada 3 HSP, sementara aktivitas kitinase dari ekstrak kasar protein paling tinggi pada 3 HSP. Tabel 29. Rataan TPT, aktivitas kitinase dan peroksidase pada ekstrak kasar protein tunas in vitro T. tricuspidata dengan SA 0.00 dan 0.025 mM SA mM 1 HSP 2 HSP 3 HSP Rataan SA Total Protein Terlarut mgml 0.00 0.74 1.19 0.49 0.79 0.025 0.70 0.75 0.25 0.58 Rataan waktu 0.72 A 0.97 A 0.36 B Aktivitas kitinase mM pNpjammg protein 0.00 6.51 2.93 8.17 5.96 0.025 7.00 3.74 13.95 8.05 Rataan waktu 6.75 B 3.33 C 11.06 A Aktivitas peroksidase ∆420menitmg protein 0.00 0.21 0.12 0.33 0.22 0.025 0.20 0.16 0.35 0.23 Rataan waktu 0.21 AB 0.14 B 0.34 A Keterangan: HSP = Hari Setelah Perlakuan. Angka yang diikuti huruf besar yang sama pada baris sama pada masing-masing peubah tidak berbeda nyata pada uji DMRT dengan α=5 101 Aktivitas peroksidase dari ekstrak kasar protein tunas in vitro yang diberi perlakuan SA 0.025 mM tidak berbeda nyata dengan aktivitas peroksidase pada kontrol SA 0.00 mM seperti terlihat pada Tabel 29. Akan tetapi waktu pengamatan nyata mempengaruhi aktivitas peroksidase dari ekstrak kasar protein. Aktivitas peroksidase pada 3 HSP nyata lebih tinggi dibanding aktivitas peroksidase pada 1 dan 2 HSP.

d. Induksi Aktivitas Kitinase dan Peroksidase dengan SA pada Kalus In