Kesimpulan Saran Pengaruh Waktu Terhadap Kecepatan Korosi Logam Fe, Ni, Dan Cr Pada Korosi Baja SS 304 Dalam Medium Asam Sulfat ( H2SO4 ) 1M

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan seperti yang tertera dibawah ini : 1. Logam yang paling cepat terkorosi setelah dilakukan perendaman dalam waktu yang bervariasi adalah logam Fe dengan laju korosi 19,6 mpy pada perendaman 10 hari, 32,2 mpy pada perendaman 20 hari dan 25,6 mpy pada perendaman 30 hari. Namun jumlah logam yang paling banyak terkorosi dibandingkan dari berat masing – masing logam yang terkandung dalam baja SS 304 tersebut adalah logam Cr, hal ini terlihat pada berat logam yang hilang pada waktu perendaman lebih besar diantara logam Fe dan Ni, yaitu sebesar 1,4 pada perendaman 10 hari, 6,9 pada perendaman 20 hari, dan 8,5 pada perendaman 30 hari. 2. Laju korosi ketiga logam pada perendaman 10 hari adalah untuk logam Fe 19,6 mpy, Cr 6,31 mpy dan Ni 1,02 mpy, pada perendaman 20 hari laju korosi logam Fe 32,2 mpy, Cr 18,48 mpy dan Ni 1,4 mpy dan pada perendaman 30 hari laju korosi logam Fe adalah 25,6 mpy, logam Cr 16,42 mpy dan Ni 0,93 mpy. Berdasarkan laju korosi diatas juga dapat disimpulkan bahwa ketiga logam tersebut maksimum terkorosi pada perendaman 20 hari, hal ini disebabkan mulai terbentuknya lapisan vasipasi elektron pada permukaan baja atau disebut sebagai lapisan oksida yaitu lapisan Cr 2 O 3 setelah perendaman 20 hari. Universitas Sumatera Utara 3. Jenis korosi yang terjadi pada baja setelah perendaman 30 hari adalah korosi sumuranpitting. Dimana terlihat lubang – lubang kecil dipermukaan logam berbentuk sumuran.

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana pengaruh suhu terhadap laju korosi masing - masinglogam yang terkandung dalam baja SS 304 dan pengaruhnya pada jenis korosi yang dihasilkan. 2. Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk menambahkan variasi waktu perendaman logam baja dalam variasi waktu lebih dari 30 hari. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Amanto, H. 2006. Ilmu Bahan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Basuki, M., Abdul, A., Dzikri, H. 2012. Analisa Laju Korosi Dupleks SS AWS Dengan Metode Weight Loss. Journal Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains Teknologi SNAST Periode III. Surabaya : Institut Technologi Adhi Tama. Brady, J, E. 1990. General Chemistry Principles Structure. New York : John Wiley Sons Inc. Christhoper, M. A. B. 1993. Electrochemistry Principle Method and Application. New York: Oxford University Press Inc. Craig, D, B. 2006. Corrosion Prevention And Control A Program Management Guide For Selecting Materials. Handbook. USA : AMMTIAC. Crow, D, R. 1988. Prinsip Dan Penggunaan Elektrokimia. Penerjemah Seng Chye Eng. Edisi kedua. Pulau Pinang : Universitas Sains Malaysia. Evans. 1976. The Corrosion and Oxidation of Metals. second supplementary volume. London: Chapter 5, 12, and 1. Gusti, D, R, 2008. Pengaruh Penambahan Asam Suksinat Dalam Menghambat Korosi Baja Dalam Larutan Asam Sulfat. Jurnal Sains Universitas Sam Ratulangi Vol. 1: 40-50. Hausler, R. H. 1986. On The Use of Linier Polarization Measurement for The Evaluation of Corrosion Inhibitors In Concentrated HCl at 200 F 93 °C. J.Corrosion Science, New York. Iliyasu, I., Yawas, D. S., and Aku, S. Y. 2012. Corrosion Behavior of Austenitic Stainless Steel In Sulphuric Acid at Various Concentration. Journal Advances in Applied Science Research Vol. 3 6 : 3909 – 3915. Khatak, H, S. 2002. Corrosion of Austenitic Stainless Steels Mechanism Mitigation And Monitoring. England : Alpha science International Ltd. Khopkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI-Press. Loto, R. T. 2012. Corrosion Resistance of Austenitic Stainless Steel in Sulphuric Acid. International Journal of Physical Sciences Vol. 710 : 1677 – 1688. Universitas Sumatera Utara Mulja, J. C. Miller, J. N. 1991. Statistika Untuk Kimia Analitik. Edisi Kedua. Bandung : ITB. Nurfiyanda, F. 2011. Inhibisi Korosi Baja SS 304 dalam Media H 2 SO 4 dengan Isatin. [Prosiding Kimia FMIPA ITS]. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November. Patnaik, P. 1999. A Comprehensive Guide To The Hazardous Properties of Chemical Substances. Second Edition. Canada : John Wiley Bons. Prastya , H, A., Sulistijono, Hosta, A. 2010. Pengaruh pH Lingkungan Terhadap Perilaku Korosi Stainless Steel AISI 304 dan AISI 316. Journal Fakultas Teknik Material dan Metalurgi. ITS. Rohman , A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Rozenfeld, I. 1980. Corrosion Inhibitors. New York : Mc Graw Hill Book Com. Sastri, V, S. 2011. Green Corrosion Inhibitors. New Jersey : John Willey Sons Inc. Steven, P, M. 2001. Kimia Polimer. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Subaer. 2008. Pengantar Fisika Geopolimer. Solo : Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. Sumanto. 1994. Pengetahuan Bahan Untuk Mesin Dan Listrik. Yogyakarta : Andi Offset. Surdia,T. 2005. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Trethewey, K.R. and J. Chamberlain, 1991. Korosi. Terjemahan Alex Tri Kantjono Widodo. Edisi pertama. Jakarta : Gramedia PustakaUtama. Widharto, S. 2004. Karat dan Pencegahannya. Edisi ketiga. Jakarta : PT Pradnya Paramita. Vanvlack,L.H. 1994. Ilmu dan Teknologi Bahan Ilmu Logam dan Bukan Logam. Terjemahan Ad Djaprie. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Edisi kelima. Terjemahan A. Hadyana Pudjaatmaka dan Setiono. Jakarta : PT. Kalman media pustaka. Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Terjemahan A. Hadyana Pudjaatmaka dan Setiono. Edisi Keempat. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Pembutan kurva kalibrasi Logam Fe, Cr dan Ni

a. Kurva kalibrasi logam Fe