Atom, karena alat Spektrofotometri Serapan Atom SSA lebih spesifik dan dapat mendeteksi logam dalam jumlah mikro sekalipun,dan logam yang terkorosi diuji
morfologi permukaannya dengan menggunakan alat Scanning Electro microscopy SEM yang bertujuan untuk mengetahui korosi yang terjadi pada
baja tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
1. Logam apakah yang paling cepat terkorosi dalam medianya diantara
ketiga logam Fe, Ni, dan Cr yang diamati dalam larutan bekas perendaman baja SS 304
2. Bagaimana pengaruh waktu terhadap kecepatan korosi logam pada
larutan Baja tersebut 3.
apakah jenis korosi yang terjadi pada permukaan baja setelah dilakukan perendaman
1.3. Pembatasan Masalah
1. Logam yang diamati pada sampel baja SS 304 yaitu logam Fe , Cr , dan
Ni
2. Alat yang digunakan adalah Spektrofotometri Serapan Atom dan
Scanning Electron Microscopy
3. Jenis Baja yang diamati adalah Baja SS 304 yang diperoleh di salah satu
toko bangunan yang berada di Jl.Mahkamah no 9b UD. Sentosa Medan.
4.
Waktu perendaman selama 10, 20, dan 30 hari
1.4. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui logam yang lebih cepat terkorosi dalam medianya
diantara ketiga logam Fe, Ni, Cr yang diamati dalam larutan bekas perendaman baja SS 304
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman terahadap kecepatan
korosi logam pada larutan Baja tersebut 3.
Untuk mengetahui jenis korosi yang terjadi pada permukaan baja setelah dilakukan perendaman
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai kecepatan korosi logam yang terkandung dalam Baja SS 304 dalam media H
2
SO
4
1M kepada publik, khususnya industri yang selalu melakukan pencucian baja yang disebut
sebagai proses pickling, bahwa logam yang terkandung dalam baja terurai dari paduanya setelah dilakukan proses pickling dan akan merusak lingkungan, untuk
itu industri diharapkan lebih peduli terhadap limbah hasil proses pickling tersebut.
1.6. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Dasar LIDA Universitas Sumatera Utara, Analisis Spektrofotometri Serapan Atom dilakukan di Laboratorium Kimia
Analitik FMIPA Universitas Sumatera Utara dan Analisa SEM dilakukan di Laboratorium Fisika UNIMED.
1.7. Metodologi Penelitian