2.7.1.   Prinsip Dasar Spektroskopi Serapan Atom
Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi dilewatkan nyang mengandung atom-atom  yang  bersangkutan,  maka  sebagian  cahaya  itu  diserap  dan  jauhnya
penyerapan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Proses terbentuknya uap yang mengandung atom-atom dalam nyala,
dapat diringkaskan sebagai berikut: bila suatu larutan yang mengandung senyawa yang  cocok  dari  yang  akan  diselidiki  itu  dilewatkan  kedalam  nyala,  terjadilah
peristiwa berikut secara berurutan :
1. Penghilangan pelarut atau evaporasi yang meninggalkan residu padat.
2. Penguapan  zat  padat  dilanjutkan  denga  disosiasi  menjadi  atom-atom
penyususn  yang  mula-mula  akan  berada  dalam  keadaan  dasar. Vogel.1995
2.7.2.  Gangguan pada Spektroskopi Serapan Atom
Gangguan  diartikan  sebagai  suatu  factor  kimia  atau  fisika  yang  akan mempengaruhi  jumlah  atom  pada  anlit  dalam  keadaan  dasar  ground  state
sehingga  akan  menyebabkan  bertambah  atau  berkurangnya  bacaan  nilai  serapan atau unsur yang dianalisis.
Ada beberap faktor gangguan dalam menggunakan SSA : 1.
Suhu  yang  sesuai,  suhu  gas  pembakar  harus  sesuai  dengan  suhu unsur yang akan  dianalisis
2. Konsentrasi  sampel  tidak  boleh  melebihi  kesensitifan  dari  alat
detector  SSA.  Ini  akan  menyebabkan  gangguan  terhadap  garis spectrum dan mengakibatkan kerusakan pada alat detector SSA.
3. Pengaruh  penguapan  pelarut  dan  bahan  larutan  jangan  sampai
menurunkan  suhu  nyala  gas  pembakar,  ini  akan  menyebabkan bacaan nilai serapan atom menjadi rendah Khopkar, 1990.
4. Laju aspirasi cuplikan ke dalam nyala. Ini tergantung pada tekanan
udara, ukuran kapiler dan viskositas larutan.
Universitas Sumatera Utara
5. Derajat  dispersi  atau  atomisasi  larutan;  hanya  tetesan  lebih  halus
tersedot dalam nyala, sedangkan tetesan lebih besar turun dan keluar lewat  pembuangan.  Bagian  tetesan  halus  tergantung  dari  tekanan
udara,  suhu  ‘nozzle’  tempat  terjadinya  atomisasi,  dan  tegangan permukaan larutan.
6. Kedudukan  berkas  sinar  dalam  nyala.  Populasi  atom  berubah
terhadap  tinggi  nyala  dengan  cara  yang  rumit.  Jika  penguraian menjadi  atom-atom  lambat,  populasi  atom  naik  di  bagian  makin
tinggi  dalam  nyala  sampai  dekat  ujung  nyala  dan  populasi  atom berkurang ditempat nyala yang dingin. Jika penguraian berlangsung
cepat, populasi atom sesuai dengan tinggi suhu nyala. 7.
Pengaruh  antar  unsur,  yang  paling  nyata  disebabkan  oleh  reaksi kimia  dalam  nyala.  Unsur  yang  dapat  menyebabkan  gangguan  itu
berasal dari larutan itu sendiri. 8.
Gangguan  pada  pengerjaan  sampel,  yaitu  terjadinya  pencampuran
bahan-bahan kimia lain.
2.7.3.    Kelebihan  dan  Kekurangan  Metode  Spektrofotometri  Serapan  Atom SSA