Pembuatan Larutan Standar  Pembuatan larutan seri standar Besi Fe

3.2. Prosedur Penelitian 3.2.1. Penghilangan Berat Baja SS 304 - Sampel baja SS 304 digosok dengan kertas saring, kemudian dicuci dengan aseton dan dibilas dengan aquabides, lalu dikeringkan dan ditimbang. Kemudian dimasukkkan kedalam beaker glass 250 mL dan direndam dengan larutan H 2 SO 4 1M sebanyak 100 mL selama 10, 20, dan 30 hari.

3.2.2. Pembuatan Larutan Standar  Pembuatan larutan seri standar Besi Fe

- Pembuatan Larutan Standar Fe besi 100 mgL Sebanyak 5 mL larutan induk Fe besi 1000 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan. - Pembuatan larutan standar 10 mgL Sebanyak 5 mL larutan Fe besi 100 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan. - Pembuatan Larutan Standart Fe besi 0,2; 0,4; 0,6 ; 0,8; 1,00 dan 2,00 mgL Sebanyak 1,00; 2,00; 3,00; 4,00; dan 5,00; mL larutan standar Fe besi 10 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan. Universitas Sumatera Utara  Pembuatan larutan seri standar Cr kromium - Pembuatan Larutan Standar Cr kromium100 mgL Sebanyak 5 mL larutan induk Cr kromium 1000 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan. - Pembuatan larutan standar 10 mgL Sebanyak 5 mL larutan Cr kromium 100 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan. - Pembuatan Larutan Standar Cr kromium 0,5; 1,0; 1,5 ; 2,0; dan 2,5 mgL Sebanyak 2,5; 5,0; 7,5; 10; dan 12,5mL larutan standar Cr kromium 10 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan.  Pembuatan larutan standar Ni Nikel - Pembuatan Larutan Standar Ni Nikel 100 mgL Sebanyak 5 mL larutan induk Ni Nikel 1000 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL, lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan. Universitas Sumatera Utara - Pembuatan larutan standar 10 mgL Sebanyak 5 mL larutan Ni Nikel 100 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan. - Pembuatan Larutan Standar Ni Nikel 0,03 ; 0,05; 0,07; 0,10; dan 0,13 mgL Sebanyak 1,50; 2,50; 3,50; 5,00; dan 6,5 mL larutan standart Ni Nikel 10 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 mL lalu diencerkan dengan aquabides hingga garis tanda dan dihomogenkan. 3.2.3. Karakterisasi dengan Analisis Spektrofotometri Serapan Atom  Penentuan kurva kalibrasi Fe Besi Larutan seri standart logam Fe 0,0 mgL diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom pada panjang gelombang 248,3 nm, perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali, dilakukan prosedur yang sama untuk larutan seri standar Fe 0,4; 0,6; 0,8; 1,0; dan 2,0 mgL.  Penentuan kurva kalibrasi Cr Kromium Larutan seri standar logam Cr 0,5 mgL diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom pada panjang gelombang 357,9 nm, perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali, dilakukan prosedur yang sama untuk larutan seri standar 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 mgL. Universitas Sumatera Utara  Penentuan kurva kalibrasi Ni Nikel Larutan seri standar Ni 0,03 mgL diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom pada panjang gelombang 232,0 nm, perlakuan dilakukan sebnyak 3 kali. Dilakukan prosedur yang sama untuk larutan seri standart Ni 0,05; 0,07; 0,10; dan 0,13 mgL.

3.2.4. Penentuan logam Baja SS 304 Fe, Ni, dan Cr yang terkorosi dalam larutan H