Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa lapangan pekerjaan bagi wanita dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi
keberadaannya. Lapangan pekerjaan wanita dipedesaan lebih mengarah ke sektor pertanian sedangkan lapangan pekerjaan bagi wanita di perkotaan
lebih mengarah pada pekerjaan yang bersangkutan dengan lembaga atau instansi tertentu.
4. Peran Ganda Wanita
Wanita yang sudah menikah memiliki beberapan peran yang dipandang dalam masyarakat, diantaranya yaitu wanita sebagai ibu, istri,
petani, buruh, guru pengelola perusahaan, pekerja sukarela. Banyak wanita yang memainkan peran ganda atau lebih di masyarakat. Menurut
Munandar 1983 seorang wanita yang telah menikah mempunyai peran dalam keluarga inti sebagai istri, ibu dan sebagai pengurus rumah tangga.
Pada umumnya hal ini dirasakan sebagai tugas utama dari seorang wanita yang telah terikat perkawinan.
Era pembangunan dewasa ini, wanita mempunyai hak untuk memutuskan apa yang hendak dilakukan dalam hidupnya, berkarir,
menjadi ibu rumah tangga atau mengasuh dan membesarkan anak. Wanita dituntut dan sering juga termotivasi untuk memberikan sumbangan tidak
hanya terbatas pada pelayanan suami, perawatan anak dan urusan rumah tangga. Banyak wanita yang merasa tidak puas hanya dalam tiga peran
tersebut dan keadaaan ekonomi keluarganya sering menuntut bahwa
wanita harus bekerja di luar rumah atau mencari kegiatan yang dapat menambah penghasilan keluarga. Keinginan dan ambisinya ini sering
menimbulkan rasa bersalah dalam diri wanita berkeluarga yang bekerja di luar rumah. Rasa bersalah ini timbul karena wanita berkeluarga yang
bekerja di luar rumah belum puas dengan fungsinya sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga.
Munandar 1983 mengemukakan bahwa sesungguhnya setiap manusia termasuk ibu rumah tangga, mempunyai hak sebagai individu,
sebagai pribadi yang mempunyai keunikan sendiri. Wanita berhak mengembangkan dan mewujudkan kepribadiannya dan tidak perlu
tenggelam atau membatasi diri dalam pengabdiannya terhadap suami dan anak-anaknya.
Seorang wanita mempunyai hak untuk mengembangkan pribadinya dengan meningkatkan wawasan dari luar lingkup keluarganya. Wanita
berkeluarga yang bekerja tetap harus menyadari dan melaksanakan tugasnya sebagai ibu, sebagai istri dan sebagai pekerja. Sebagai seorang
wanita yang bekerja, wanita perlu meningkatkan kualitas kebersamaannya dengan keluarga setelah seharian berada di luar rumah.
Menurut Gunarsa 2004 seorang wanita yang bekerja dan berumah tangga pada dasarnya tetap menjalankan suatu peran yang tradisional,
yaitu sebagai istri dan ibu bagi anak- anaknya, hanya saja waktu untuk mengurus rumah tangga bagi ibu yang bekerja tidak sebanyak waktu yang
diberikan oleh wanita yang tidak bekerja. Tugas ibu adalah
mempersiapkan anak agar anak mampu bersaing dan mandiri untuk masa depan, sehingga bagi ibu bekerja dalam mengasuh anak yang dibutuhkan
bukan kuantitas tetapi kualitas dalam pengasuhan anak. Hal ini sejalan dengan pendapat Munandar 1983 bahwa secara psikologis hal yang
paling menentukan dalam pengasuhan bukan banyaknya waktu seorang ibu berada di rumah bersama anaknya, tetapi bagaimana waktu
kebersamaan antara ibu dan anak tersebut digunakan. Dalam kehidupan sehari-hari wanita dan pria memiliki perbedaan
peranan, wanita memiliki peranan ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan peran sebagai wanita karier. Wanita sering mengalami dilema antara
memilih menjadi ibu rumah tangga atau berkarir di luar aktivitas sehari- hari tanpa melepas tanggung jawab rumah tangga. Ida 2008 ada dua tipe
peranan wanita yaitu: a. Pola peranan wanita tunggal
Yaitu peran wanita yang hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan mengatur kebutuhan hidup semua anggota keluarga
dan rumah tangganya. b. Pola peranan ganda
Yaitu wanita sebagai pengurus rumah tangga dan mencari nafkah. Menurut Munandar 1983 wanita memiliki berbagai macam peran
yang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Peran wanita tersebut dikelompokkan menajdi tiga jenis, yaitu:
a. Peran sebagai wanita yang melayani Kegiatan wanita terpusat pada kegiatan melayani yaitu merawat,
mendidik, mengatur dan mengurus sesuatu hal yang dapat dinikmati bersama dengan orang lain. Wanita sebagai istri mempunyai peran
sebagai pengasuh, pendidik anak, pengatur, pengurus rumah tangga, memberi pelayanan yang menyenangkan kepada suaminya dan
menjadi sumber yang dapat membahagiakan orang lain. Sebagian waktu wanita berada di rumah.
b. Peran sebagai wanita yang bekerja Peran ini wanita masih melakukan kegiatan- kegiatan melayani,
namun di samping itu wanita juga bekerja dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan penghasilan. Wanita yang bekerja
mempunyai kesibukan yang lebih banyak dibanding dengan peran wanita yang melayani. Peran wanita sebagai pendidik anak dan istri
yang memberi pelayanan kepada suami kurang dapat terpenuhi ketika wanita terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
c. Peran sebagai wanita yang mandiri Tipe wanita ini menekankan pada kemandiriannya sebagai wanita,
yaitu sebagai wanita bekerja, melakukan pekerjaan yang memberikan penghasilan uang yang dapat ia putuskan sendiri penggunaannya.
Sebagai istri, ia tidak memonopoli pendidikan dan perawatan anak. Perawatan dan pendidikan anak, pekerjaan rumah tangga, diatur
bersama dengan suami berdasarkan suatu kesepakatan bersama.
Wanita pada dasarnya merupakan makhluk yang mandiri. Wanita dapat melakukan tugas kesehariannya sebagai istri, sebagai ibu dan
sebagai pekerja dengan menggunakan manajemen waktu yang baik. Wanita dalam rumah tangga akan berperan sebagai istri bagi suami dan ibu
bagi anak-anaknya. Wanita di luar rumah tangga akan menjalankan perannya sebagai wanita pekerja. Berdasarkan berbagai peran yang
diemban oleh wanita tersebut, wanita membutuhkan dorongan dari orang- orang terdekat untuk dapat menjalankan tugas sebagai wanita yang
mempunyai peran ganda dengan baik. Dadang Hawari Munandar, 1983 mengemukakan pandangan
mengenai peran ganda wanita bekerja berdasarkan kemajemukan peran wanita, yaitu:
a. Peranan wanita sebagai karyawati tidak lepas dari tugas kantor dan problematik yang berkaitan dengan pekerjaan.
b. Peranan wanita sebagai istri untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan suami sebagai ibu dari anak-anaknya.
c. Peranan wanita sebagai ibu rumah tangga yaitu peranan wanita dalam ketatalaksanaan keluarga yang keberlangsungannya ada ditangan ibu.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, wanita yang sudah berkeluarga mempunyai peran ganda. Disebut sebagai peran ganda karena
wanita yang sudah berkeluarga mempunyai peran selain sebagai istri, juga sebagai ibu dari anak-anaknya dan sebagai pengurus rumah tangga. Hal-
hal yang perlu diperhatiakan oleh wanita atau ibu yang bekerja yaitu
mereka menyadari bahwa walaupun mereka bekerja, anak-anak harus cukup mendapat perhatian. Melalui pengertian, anak-anak dapat
merasakan bahwa walaupun ibu tidak sepanjang hari di rumah, tetapi ibu akan memberikan perhatian dan kasih sayang penuh pada saat ibu didekat
anak.
5. Dampak Positif dan Negatif Wanita Bekerja