berkeluarga yang bekerja dapat diminimalisir dengan adanya pengertian, dukungan dari orang terdekat yaitu suami dan pemahaman istri mengenai
peranannya dalam rumah tangga.
C. Tingkat Kemandirian Anak Ditinjau dari Status Kerja Ibu
Dronkers 1995 dalam penelitiannya yang berjudul The Effect Of Occupations Of Working Mothers On The Educational Inequality, peluang
pendidikan anak bukan terletak pada kondisi ibu yang bekerja atau tidak, namun tingkat pekerjaannya. Tingkat pekerjaan ibu tidak berpengaruh
terhadap etnis maupun gender anak-anaknya. Tingkat pekerjaan ibu dipengaruhi oleh perubahan umum dari pajak, dan sistem upah. Pendapatan
merupakan salah satu yang mendasari perekonomian rumah tangga. Keluarga dengan satu sumber pendapatan yang rendah dapat merugikan keluarga
dengan tingkat pendidikan orangtua yang rendah. Tingkat pendidikan yang remdah akan mengakibatkan terbatasnya seseorang dalam memperoleh
pekerjaan yang berkualitas. Hal ini yang menjadi salah satu faktor wanita bekerja untuk membantu pendapatan keluarga. Ibu yang bekerja paruh waktu
tidak terlalu berpengaruh terhadap pengasuhan anak setelah ia dapat menyelesaikan pekerjaannya. Secara umum diasumsikan bahwa pendidikan
ibu merupakan faktor utama yang berpengaruh dalam pengasuhan dan tingkat pencapaian perkembangan anak.
Pendidikan ibu merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Perkembangan anak tidak tergantung dari status
pekerjaan ibu tetapi tingkat pekerjaan ibu. Tingkat pekerjaan ibu yang dimaksud adalah ibu yang bekerja paruh waktu dan seharian penuh. Kondisi
ibu bekerja paruh waktu maupun bekerja seharian penuh akan berpengaruh pada kesempatan sosialisasi ibu terhadap anak-anaknya. Sosialisasi ibu
berpengaruh pada penerapan kemandirian pada anak. Sosialisasi dari ibu ke anak merupakan hal penting dalam membentuk kepribadian anak, karena ibu
merupakan sosok yang terdekat dengan anak sehingga ibu dijadikan sebagai guru atau model oleh anak. Tanpa adanya sosialisasi maka kepribadian anak
khususnya penerapan kemandirian pada anak susah diterapkan. Anak akan cenderung mengikuti contoh dari lingkungan sekitar yang belum diketahui
dampaknya, apakah positif atau negatif. Namun pada ibu yang bekerja paruh waktu dapat melakukan pengasuhan kepada anaknya setelah menyelesaikan
pekerjaannya.
Munandar 1983 mengemukakan bahwa anak-anak yang ibunya bekerja lebih cepat dewasa dan mandiri dibandingkan dengan anak yang
secara sempurna terlindung dan selalu dilayani oleh orangtuanya. Perlakuan orangtua demikian yang merupakan tindakan tidak mendidik anak menjadi
pribadi yang mandiri. Seorang anak membutuhkan dorongan, kesempatan dan kasih sayang untuk menuju sikap mandiri. Seorang ibu yang sepanjang hari
berada di rumah dan berdekatan dengan anaknya belum tentu mempunyai kedekatan yang positif dengan anak. Apabila ibu berada di rumah tetapi
pengasuhan anak diserahkan sepenuhnya kepada pengasuh, maka kemandirian dan karakter yang tertanam pada anak akan berkembang
tergantung dari pengasuhan yang diberikan oleh pengasuh. Kedekatan orangtua dan anak juga tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga hubungan
anak dengan ibu kurang erat dan hangat. Rachmawati 2008 dalam penelitiannya yang berjudul Kemandirian
Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di Playgroup Ananda Kabupaten Jombang, sebagian besar anak usia 3-4 tahun masih belum mandiri baik secara motorik
maupun secara sosial dan emosi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yaitu sikap orangtua yang overprotektif, peran orangtua kurang dalam
menumbuhkan kemandirian, orangtua dan guru kurang disiplin. Penerapan kemandirian pada anak tidak hanya membutuhkan peran
langsung dari orangtua tetapi pola pengasuhan dari orangtua juga sangat berpengaruh. Ibu rumah tangga yang mempunyai kesempatan memberikan
pengasuhan pada anak secara langsung lebih banyak tidak menjamin pengasuhan yang diberikan pada anak tersebut tepat dan efektif.
Pengembangan kemandirian pada anak memerlukan pemahaman dari ibu mengenai pola-pola pengasuhan yang sesuai dalam mengembangkan
kemandirian pada anaknya. Hurlock 1978 mengemukakan bahwa pengaruh ibu yang bekerja
pada hubungan ibu dan anak sebagian besar bergantung pada usia anak pada waktu ibu mulai bekerja. Jika ia mulai bekerja sebelum anak telah terbiasa
selalu bersamanya, sebelum suatu hubungan tertentu terbentuk pengaruhnya akan minimal. Tetapi jika hubungan kedekatan antara ibu dengan anak telah
terbentuk, anak tersebut akan menderita akibat deprivasi maternal kecuali
apabila tersedia seseorang pengganti ibu yang memuaskan. Apabila ibu bekerja di luar rumah, kesempatan untuk kehidupan sosial dan rekreasi
dengan keluarga menjadi terbatas. Dari beberapa pendapat dan hasil penelitian yang telah dikemukakan
di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan terhadap anak dipengaruhi oleh tingkat pekerjaan ibu. Ibu yang bekerja di luar rumah dapat menciptakan
tantangan bagi anak. Tanggungjawab wanita sebagai ibu sangat berpengaruh bagi anak-anak karena ibu umumnya dianggap sebagai agen primer dalam
perkembangan yang sehat dan kelangsungan hidup anak-anak. Pengasuhan anak pada ibu yang bekerja seharian penuh dapat diatasi dengan adanya
kerabat terdekat dan pengasuh untuk melakukan pendidikan pada anak.
D. Kerangka Berfikir