Lapangan kerja wanita di daerah pedesaan.

3. Jenis Lapangan Kerja Wanita

Masuknya wanita dalam dunia kerja tidak hanya dipengaruhi dan didorong oleh terbukanya kesempatan yang lebih besar bagi wanita untuk bekerja, tetapi juga oleh berbagai dorongan dari dalam diri wanita tersebut. Dadang Hawari Munandar 1983 mengemukakan bahwa terdapat kesulitan-kesulitan wanita yang bekerja dari segi biologis dan psikologis. Ditinjau dari segi produktivitas dan kapasitas kerja terdapat perbedaan antara wanita dan pria karena kondisi biologis karyawan pria lebih kuat dari pada wanita. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka terjadi pengelompokan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan oleh wanita. Hal ini mengantisipasi terjadinya conditioning sifat feminin yang lambat laun akan hilang hingga kodrat alam dan naluri keibuannya tidak lagi berkembang dengan sempurna. Menurut Kartono 1985 macam-macam lapangan kerja yang dilakukan oleh wanita adalah sebagai berikut:

a. Lapangan kerja wanita di daerah pedesaan.

Lapangan kerja yang sering dilakukan oleh wanita pedesaan antara lain: 1 Pertanian Meliputi pekerjaan produksi pangan, industri rumah, pekerja keluarga, pekerja upahan. 2 Non pertanian Meliputi perdagangan dan usaha jasa. Menurut Hadiz 2004 pekerjaan yang dilakukan perempuan di pedesaan dapat dibedakan antara pekerjaan yang menghasilkan pendapatan dan pekerjaan yang dilakukan di dalam rumah tangga. Dari segi ibu rumah tangga, pekerjaan yang menghasilkan pendapatan mempunyai dua aspek, yaitu: 1 Sejauh mana ada kesempatan 2 Sejauh mana kesempatan tersebut terbuka bagi mereka Lapangan pekerjaan yang terdapat di pedesaan berbeda dengan lapangan pekerjaan yang terdapat di perkotaan. Di pedesaan pekerjaan yang dapat dilakukan oleh wanita sebagai ibu rumah tangga hanya berkutat pada kegiatan pertanian dan perdagangan. Jam kerja pekerja wanita di pedesaan tidak terikat, sehingga pekerja wanita di pedesaan bisa melakukan pekerjaan dan menjalankan aktivitas rumah tangga secara bersamaan. Menurut Hadiz 2004 sebagai negara agraris, di Indonesia jumlah perempuan usia di atas 10 tahun dalam sektor pertanian dalam arti luas yang berada di wilayah pedesaan mencapai 40 persen. Berbagai penelitian dalam sektor pertanian menunjukkan bahwa peran perempuan pada kegiatan pertanian sangat substansial. Terdapat pembagian kerja di mana perempuan melakukan pekerjaan dalam proses produksi yang meliputi penanaman, penyiangan, pemeliharaan, panen, pascapanen, pemasaran, baik yang bersifat manajerial maupun tenaga buruh, para komoditi tanaman pangan maupun tanaman industri yang diekspor. Saat ini industrialisasi membuka peluang bagi perempuan pedesaan untuk bekerja. Sumber pendapatan perempuan pedesaan tidak saja dari sektor pertanian yang secara tradisional mendominasi kerja penduduk pedesaan. Menurut Hadiz 2004 di sektor formal, perempuan pedesaan bekerja dalam industri manufaktur ekspor, dan di sektor informal dijumpai perempuan pedesaan bekerja dalam industri tumah tangga, perdagangan, jasa, bahkan industri manufaktur. Bagi perempuan pedesaan yang tidak bekerja mencari nafkah, mereka berkontribusi pada publik, dalam kegiatan yang tidak penah dijamah kaum laki-laki. b. Lapangan kerja wanita di daerah perkotaan. Lapangan pekerjaan di daerah perkotaan meliputi sektor informasi yaitu perdagangan, usaha jasa, pengusaha, pegawai negeri dan pegawai instansi lain. Menurut Hadiz 2004 jumlah pegawai negeri wanita di perkotaan saat ini mencapai 2,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun 1974. Peningkatan tersebut terjadi tanpa keributan, karena kebanyakan orang tidak menyadari perubahan besar tersebut. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1 Pegawai negeri tumbuh pesat dan menyerap banyak pendatang baru baik pria maupun wanita. Dalam tingkat pertumbuhan tersebut, kecil sekali kemungkinan kaum pria akan merasa bahwa lapangan pekerjaannya diambil alih oleh lawan jenis mereka. 2 Ketatnya tes penerimaan. Ketatnya tes penerimaan pegawai negeri dapat memperkecil bahkan menghilangkan perasaan atau sangkaan mengenai proses penyaringan yang tidak adil. 3 Luasnya rentang kedudukan dan jabatan yang dapat diduduki oleh wanita. Samakin luasnya lapangan pekerjaan atau kedudukan yang dapat diduduki oleh wanita dapat mengurangi tingkat persaingan antara wanita dengan pria dalam mengisi jabatan tertentu. Menurut Hadiz 2004 undang-undang kepegawaian disusun tanpa prasangka jenis kelamin sehingga kaum wanita memperoleh kesempatan yang sama untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil dalam golongan pangkat yang sesuai dengan tingkat pendidikannya. Kemungkinan untuk menduduki jabatan pemimpin bagi kaum wanita, lebih bergantung pada penilaian subjektif daripada berdasarkan ijazah semata. Hanya sebagain kecil dari wanita yang menduduki kedudukan yang langsung memberikan masukan dalam proses penyusunan kebijaksanaan. Terbukanya kemungkinan bahwa sejalan dengan semakin banyaknya pengalaman kerja pada golongan pegawai negeri menengah, mereka semakin banyak dipilih untuk menduduki jabatan dan pangkat puncak. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa lapangan pekerjaan bagi wanita dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi keberadaannya. Lapangan pekerjaan wanita dipedesaan lebih mengarah ke sektor pertanian sedangkan lapangan pekerjaan bagi wanita di perkotaan lebih mengarah pada pekerjaan yang bersangkutan dengan lembaga atau instansi tertentu.

4. Peran Ganda Wanita

Dokumen yang terkait

Konsumsi Pangan Dan Status Gizi Anak Peserta Program Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Kasih Ibu Di Desa Suka Maju Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara Tahun 2012

6 118 72

HUBUNGAN PENDAMPINGAN IBU DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI BEBERAPA TK KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

0 4 18

PENDAHULUAN Etos Kerja Guru Pendidikan Anak Usia Dini Di Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Dan Masa Kerja Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 6

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN Etos Kerja Guru Pendidikan Anak Usia Dini Di Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Dan Masa Kerja Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 12

TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DITINJAU DARI POLA ASUH DEMOKRATIS TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DITINJAU DARI POLA ASUH DEMOKRATIS.

0 1 15

LANDASAN TEORI TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DITINJAU DARI POLA ASUH DEMOKRATIS.

0 6 21

DAFTAR PUSTAKA TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH DITINJAU DARI POLA ASUH DEMOKRATIS.

0 2 4

Faktor-Faktor Penyebab Mobilitas Angkatan Kerja Usia Muda Di Desa Adinuso, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

0 0 2

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DITINJAU DARI IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA (di Kecamatan Samarinda Kota) Ravika Geofanny1 ABSTRACT - Index of /site/wp-content/uploads/2016/12

0 0 12

PERBEDAAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DITINJAU DARI IBU BEKERJA DAN IBU TIDAK BEKERJA (di Kecamatan Samarinda Kota) Ravika Geofanny

0 0 11