1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat baik untuk berkontribusi dalam pemenuhan gizi masyarakat. Salah satu biota perairan yang
bernilai ekonomis tetapi belum banyak dimanfaatkan di Indonesia adalah ubur- ubur Aurelia aurita. Ubur-ubur merupakan spesies yang termasuk ke dalam
kelas Scyphozoa. Bentuk morfologinya menyerupai selaput transparan dengan banyak tentakel yang berfungsi untuk melindungi diri dan menangkap mangsa.
Jenis ubur-ubur ini memiliki varietas yang beraneka warna, mulai dari warna gelap hingga yang berwarna terang Imre dan Saghk 1997. Ubur-ubur memiliki
potensi yang baik untuk dijadikan sebagai sumber devisa negara melalui jalur ekspor. Beberapa propinsi di Indonesia, yaitu Sulawesi Utara, Cilacap dan Jepara
sudah banyak mengekspor ubur-ubur ke berbagai negara antara lain Jepang, Vietnam dan Hongkong. Ubur-ubur diekspor dalam bentuk segar atau dengan
pengolahan sederhana, yaitu dengan penggaraman untuk meningkatkan daya awet serta mempermudah pengolahan selanjutnya. Berdasarkan statistik nilai produksi
ubur-ubur di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 674.000 ton KKP 2011. Ubur-ubur diduga memiliki kandungan nilai gizi yang cukup tinggi, yaitu
meliputi protein, asam amino, asam lemak, vitamin dan mineral. Ubur-ubur yang terdapat di beberapa lokasi penangkapan ikan di Indonesia masih menjadi
komoditas by catch sehingga diperlukan adanya penelitian lebih lanjut agar dapat menjadi bahan pangan bermanfaat. Salah satu kandungan gizi yang khas pada
ubur-ubur adalah asam lemak Imre dan Saghk 1997. Asam lemak merupakan komponen rantai panjang hidrokarbon yang
menyusun lipid. Asam lemak memiliki fungsi yang penting bagi tubuh manusia, antara lain linolenat omega-3, linoleat omega-6 dan oleat omega-9 yang
bermanfaat untuk menjaga bagian-bagian struktural dari membran sel, serta mempunyai peranan penting dalam perkembangan otak. Asam lemak omega-3
dapat mencegah aterosklerosis, kanker, diabetes dan memperkuat sistem kekebalan tubuh Leblanc et al. 2008. Asam oleat merupakan produk desaturasi
asam stearat dan diproduksi pada tumbuhan, hewan dan bakteri. Asam oleat
adalah asam lemak tak jenuh yang paling umum dan merupakan prekursor untuk produksi PUFA Almatsier 2006.
Informasi mengenai kandungan gizi ubur-ubur masih terbatas sehingga sumberdaya tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimum, namun faktanya
spesies ini berpotensi sebagai sumber bahan pangan kaya gizi yang bernilai ekonomis tinggi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai
tambah dari ubur-ubur adalah dengan melakukan penelitian mengenai asam lemak yang terkandung di dalam organisme tersebut. Melalui penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi yang bermanfaat mengenai kandungan asam lemak pada ubur-ubur untuk proses pengolahan selanjutnya menjadi sumber bahan
pangan bergizi tinggi.
1.2 Tujuan Penelitian