Komposisi Kimia Ubur-ubur Lipid

Ubur-ubur Aurelia aurita adalah binatang diploblastik, dengan kata lain mereka mempunyai dua lapisan sel utama, sedangkan binatang yang lebih kompleks adalah triploblastik yang mempunyai tiga lapisan utama. Dua lapisan sel utama membentuk epitel yang kebanyakan setebal satu sel dan melekat pada membran dasar berserat yang dapat disekresikan. Ubur-ubur juga mensekresikan mesoglea yang mirip jeli yang memisahkan lapisan-lapisan tersebut. Ubur-ubur memiliki sejumlah kecil sel-sel yang mirip amoeba dan sel otot pada beberapa spesies. Akan tetapi jumlah sel dan tipe lapisan tengah lebih sedikit daripada spons. Morfologi ubur-ubur dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Ubur-ubur Aurelia aurita

2.2 Komposisi Kimia Ubur-ubur

Berdasarkan literatur analisis proksimat yang terkandung dalam ubur-ubur dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Komposisi kimia ubur-ubur Senyawa Jumlah Kadar air 85,48 Kadar abu 3,94 Protein 5,44 Lemak 2,63 Karbohidrat 6,26 Sumber: Lovett 1981 dalam Solihat 2004 Tabel 1 menunjukkan bahwa kandungan tertinggi yang terdapat dalam tubuh ubur-ubur adalah kadar air. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh habitat ubur-ubur yang hampir seluruh hidupnya berada dalam perairan. Kadar abu yang terdapat pada ubur-ubur berkaitan dengan mineral yang terkandung dalam bahan tersebut. Sebagian besar bahan makanan, sekitar 96 terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral yang juga dikenal sebagai unsur anorganik. Komponen-komponen organik terbakar, tetapi komponen anorganiknya tidak dan biasanya itulah yang disebut abu Winarno 2008. Kandungan lemak dan protein dari ubur-ubur cukup tinggi dan berpotensi untuk dapat diolah menjadi bahan baku uang kaya gizi melalui proses diversifikasi yang tepat serta dapat dijadikan komoditas ekspor yang dijadikan sumber devisa Lovett 1981 dalam Imre dan Saghk 1997.

2.3 Lipid

Lipid adalah senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak larut dalam air tetapi dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform atau eter. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme. Lipid itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu: 1 lipid netral, 2 fosfolipida, 3 spingolipid dan 4 glikolipid. Semua jenis lipid ini banyak terdapat di alam Suhardi et al. 2007. Lipid berasal dari bahasa Yunani, “Lipos” yang berarti lemak yang merupakan segolongan besar senyawa yang tidak larut air yang terdapat di alam. Lipid berperan penting sebagai 1 komponen struktural membran; 2 lapisan pada beberapa jasad; 3 energi cadangan; 4 komponen permukaan sel yang berperan dalam proses interaksi antara sel dengan senyawa kimia di luar sel, seperti dalam proses kekebalan jaringan, dan 5 sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran Grosch 1999. Kelompok-kelompok lipida dapat dibedakan berdasarkan struktur kimia tertentu. Kelompok-kelompok lipida tersebut Suhardi et al. 2007, yaitu: 1 Kelompok trigliserida, yaitu lemak, minyak dan asam lemak 2 Kelompok turunan asam lemak 3 Fosfolipida dan serebrosida 4 Sterol-sterol dan steroida 5 Karetenoida 6 Kelompok lipida lain

2.4 Lemak