fatty acid. Asam lemak jenuh memiliki titik cair lebih tinggi daripada asam lemak tak jenuh dan merupakan dasar dalam menentukan sifat fisik lemak dan minyak.
Lemak yang tersusun oleh asam lemak tak jenuh akan bersifat cair di suhu kamar, sedangkan lemak yang tersusun oleh asam lemak jenuh akan berbentuk padat.
Asam lemak tak jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap disebut asam lemak tak jenuh tunggal Monounsaturated fatty acidMUFA.
Perbedaan antara asam lemak tidak jenuh dan asam lemak jenuh juga terdapat pada ikatan rangkapnya. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan
rangkap antar karbonnya sedangkan asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap karbon CH=CH Ackman 1994. Keberadaan ikatan rangkap dalam
struktur asam lemak mengakibatkan adanya perbedaan konfigurasi. Bila ikatan rangkapnya terletak pada sisi yang sama dengan gugus hidrogen maka disebut
konfigurasi cis, sedangkan apabila ikatan rangkapnya terletak di sisi yang berlawanan maka disebut sebagai konfigurasi trans. Asam lemak konfigurasi trans
dapat memberikan resiko terjadinya penyakit jantung koroner. Asam lemak tak jenuh yang ideal adalah asam lemak yang berkonfigurasi cis, biasanya berasal dari
alam, seperti asam lemak omega-3 cis yang berasal dari ikan Hidajat 2003. Berikut ini merupakan berbagai jenis asam lemak tak jenuh Unsaturated
Fatty Acid O’Keefe et al. 2002:
1. Asam lemak n-3 Omega 3
Bentuk paling umum dari omega 3 adalah asam eikosapentaenoat EPA, asam dokosaheksaenoat DHA dan asam alpha-linolenat, yang membantu
membentuk EPA dan DHA. Omega 3 dapat dihasilkan dari minyak ikan, terdiri atas rantai panjang dari asam linolenat.
a Asam α-linolenat 18:3n-3
Asam lemak ini dihasilkan di dalam tubuh tumbuhan oleh desaturasi Δ12 dan Δ15 asam oleat. Bersama asam oleat, asam α-linolenat menggantikan satu dari
dua produk PUFA primer biosintesis asam lemak. Asam lemak ini terdapat pada daun tumbuhan dan komponen kecil dari minyak biji.
b Asam eikosapentaenoat 20:5n-3
Asam eikosapentaenoat EPA dapat dihasilkan oleh alga laut dan pada hewan melalui desaturasi atau elongasi α-linolenat. Eikosapentaenoat adalah
produk primer asam lemak minyak ikan ± 20-25 berat walaupun tidak dihasilkan oleh ikan.
c Asam dokosapentaenoat 22:5n-3
Asam dokosapentaenoat merupakan elongasi hasil EPA dan muncul di banyak lipid laut. Asam DPA dapat diubah menjadi DHA lewat tiga langkah
melibatkan dasaturasi Δ6 pada hewan.
2. Asam lemak n-6 Omega 6
Omega 6 umumnya ditemukan pada tanaman. Berikut merupakan beberapa jenis asam lemak omega 6:
a Asam linoleat 18:2n-6
Asam linoleat dan α-linolenat adalah prekursor dalam sintesis PUFA.
Asam linoleat diproduksi dari tanaman dan secara khusus banyak dikandung pada seed oil. Walaupun alam memproduksi asam linoleat setara
α-linolenat, namun dapat ditemukan beberapa cadangan makanan.
b Asam γ-linolenat 18:3n-6
Asam γ-linolenat GLA diproduksi pada hewan dan tumbuhan rendah
melalui desaturasi Δ6 asam linoleat. Asam linoleat pada hewan didesaturasi oleh
Δ6 desaturase untuk menghasilkan asam γ-linolenat sebagai produk intermediet dalam produksi asam arakhidonat.
c Asam arakhidonat
Asam arakhidonat merupakan hasil desaturasi dan elongasi asam linoleat pada hewan. Asam arakhidonat diproduksi pada alga laut. Asam arakhidonat
merupakan asam lemak esensial sebagai prekursor untuk eikosanoid.
d Asam dokosatetraenoat 22:4n-6
Asam dokosatetraenoat merupakan hasil elongasi langsung asam arakhidonat dan terdapat sedikit pada jaringan hewan.
3. Asam lemak n-9 Omega 9