Materi IPS Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

29 dan negara lainnya. Dengan demikian, arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu, diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia”. Untuk membahas karakteristik IPS SD, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS SD dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.

a. Materi IPS

Ada 5 macam sumber materi IPS yaitu: 1 segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas, negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya, 2 kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi, 3 lingkungan geografi serta budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh, 4 kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar, dan 5 anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, dan keluarga.

b. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak diri sendiri, keluarga, masyarakattetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe 30 kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” Mukminan dalam Beduatsuko 2009.

C. Kerangka Berpikir

Di masa yang akan datang, siswa akan menghadapi tantangan berat, karena kehidupan masyarakat selalu mengalami perubahan setiap saat. Menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, “mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.” Untuk memenuhi tuntutan tersebut, guru hendaknya mampu mengembangkan pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Seorang guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa secara aktif membangun pengetahuannya. Salah satu cara untuk menghilangkan kebosanan dan meningkatkan hasil siswa belajar yaitu dengan memvariasikan metode pembelajaran. Metode pembelajaran menurut Sudrajat 2008 yaitu, “cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.” Metode cooperative learning merupakan salah satu metode yang dapat dijadikan alternatif mengatasi kebosanan siswa belajar. Metode cooperative learning tipe STAD memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya, karena dalam pembelajarannya bersifat student center

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

Penerapan Cooperative Learning Tipe Stad Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 4 21

Perbedaan motivasi dan hasil belajar berdasarkan model cooperative learning tipe STAD pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD.

0 1 228

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SD NEGERI JURUGENTONG, BANGUNTAPAN, BANTUL.

0 0 210

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10