Deskripsi Data Analisis Akhir Pengujian Hipotesis

36 Junaedi, M. Pd., Drs. Teguh Supriyanto, M. Pd. , dan Dul Mukti, A. Ma. Pd untuk diuji validitas isinya. Setelah tim ahli memberi rekomendasi tentang kelayakan soal dari segi validitas isinya, soal diujicobakan pada kelas V di SD Negeri 04 Kendalsari. Hasil uji coba tersebut diolah untuk dicari indeks validitas konstruk dan reliabilitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17.

2. Instrumen Dokumentasi

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh dokumentasi siswa adalah jurnal harian siswa kelas IV SD Negeri 04 Kendalsari dan SD Negeri 01 Kendalsari. Data nama siswa tersebut selengkapnya ada dalam lampiran 2.

3. Instrumen Observasi

Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu lembar observasi dengan rating scale. Observer tidak akan menjawab salah satu dari jawaban yang tersedia, namun mereka memberi penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia. Lembar pengamatan dan deskriptor selengkapnya ada pada lampiran 3.

F. Metode Analisis Data

1. Deskripsi Data

Sumber data dalam penelitian kuantitatif ini adalah berupa data primer dan sekunder. Data primer diambil dari hasil belajar siswa yang didapat melalui soal-soal tes berupa pilhan ganda dan lembar observasi. Data 37 sekunder diperoleh melalui laporan prestasi belajar siswa yang dapat berupa buku rapor.

2. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata- rata, uji normalitas, dan uji homogenitas.

a. Uji Kesamaan Rata-Rata

Untuk lebih meyakinkan bahwa hasil belajar IPS pada penelitian ini dikarenakan oleh perlakuan yang diberikan, maka sebelum eksperimen berlangsung terlebih dahulu dilakukan uji kesetaraan antar kelompok. Hasil uji ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan setara tidaknya kelompok-kelompok yang terlibat dalam eksperimen sebelum perlakuan diberikan. Untuk mengetahui kesamaan rata-rata digunakan uji-t. Selain itu, peneliti juga dapat menggunakan aplikasi SPSS versi 17 untuk menguji kesamaan rata-rata.

b. Uji Normalitas

Penggunaan statisitik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dulu akan dilakukan pengujian normalitas data. Pada penelitian ini digunakan Chi Kuadrat 38 untuk menguji normalitas datanya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Sugiyono 2008: 172: 1 merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya, 2 menentukan jumlah kelas interval, 3 menentukan panjang kelas interval, 4 menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi yang sekaligus merupakan tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat, 5 menghitung frekuensi yang diharapkan fh, dengan cara mengalikan persentase luas tiap bidang kurva normal dengan jumlah anggota sampel, 6 memasukkan harga- harga fh ke dalam tabel kolom, dan 7 membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat Tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari harga Chi Kuadrat tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih kecil atau sama dengan dinyatakan tidak normal. Selain cara di atas, peneliti juga dapat menggunakan aplikasi SPSS versi 17.

c. Uji Homogenitas

Pada dasarnya uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi tidaknya sifat homogen pada varians antar kelompok dan untuk menentukan rumus t-test yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis Sugiyono 2003: 136. Uji ini dilakukan terhadap skor hasil belajar dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 5. 39

3. Analisis Akhir Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen. Jika data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal, dalam menguji hipotesisnya digunakan t-test. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan : Mx: Nilai rata - rata kelompok eksperimen My: Nilai rata - rata kelompok kontrol N: Banyaknya subjek X : Deviasi setiap nilai x 2 dan x 1 Y : Deviasi setiap nilai y 2 dari mean y 1 Arikunto 2006: 311-312. Jika t hitung t tabel pada taraf signifikan 5 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Teknik Mann Whitney U Test digunakan untuk menguji hipotesis jika data hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi tidak normal. Perhitungannya dapat dilakukan melalui aplikasi SPSS versi 17. 40 Hipotesis tindakan diterima jika memenuhi syarat sebagai berikut: 1 ketidakhadiran siswa maksimal 10, dan 2 keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran lebih dari 75. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Menurut Ary, Jacobs, dan Razavieh 2007: 337, eksperimen adalah “kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis.” Sementara menurut Ardhana 1987: 128, eksperimen adalah “suatu penelitian di mana satu variabel bebas atau lebih dimanipulasikan, dan di mana pengaruh semua atau hampir semua variabel yang mungkin berpengaruh akan tetapi tidak ada hubungannya dengan masalah penelitian dikontrol sampai batas yang minimum.” Berdasarkan dua pengertian eksperimen di atas, dapat diambil simpulan bahwa, eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis dan meminimumkan variabel yang tidak ada hubungannya dengan penelitian. Tujuan utama eksperimen yaitu, “untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan antara variabel-variabel yang dihipotesiskan berdasarkan suatu teori tertentu” Ardhana 1987: 130. Menurut Ary, Jacobs, Razavieh 2007: 341 “eksperimen dalam pendidikan dapat dilakukan di laboratorium atau di lapangan. Pengendalian

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI

0 0 11

Penerapan Cooperative Learning Tipe Stad Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

0 4 21

Perbedaan motivasi dan hasil belajar berdasarkan model cooperative learning tipe STAD pada pelajaran IPS siswa kelas IV SD.

0 1 228

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI SD NEGERI JURUGENTONG, BANGUNTAPAN, BANTUL.

0 0 210

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PKn KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN

0 1 10