18
mengajar, guru membutuhkan persiapan matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan cooperative learning dengan baik.
2. STAD Student Team Achievement Division
a. Pengertian
STAD merupakan salah satu tipe cooperative learning yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi
para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Cooperative learning tipe ini membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil,
yang masing-masing kelompok terdiri dari empat atau lima orang siswa yang heterogen. Akan tetapi, kesederhanaan ini tidak lantas menjadikan
STAD sebagai model yang kurang bagus. Sampai saat ini, STAD masih kerap diterapkan di kelas-kelas. Tidak hanya itu, bahkan kalau kita
melihat di perpustakaan pada Universitas Negeri Malang UNM, maka akan banyak sekali ditemukan skripsi ataupun tesis bahkan desertasi
yang membahas tentang STAD tentu saja dengan berbagai pengembangan dan variasi penerapannya Ali 2010.
b. Komponen-komponen STAD
Slavin 2010: 143 menyebutkan bahwa “STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu: 1 presentasi kelas, 2 tim, 3 kuis, 4 skor
kemajuan individual, dan 5 rekognisi tim.”
19
Berikut penjabaran masing-masing komponen tersebut.
1
Presentasi Kelas Materi dalam STAD diperkenalkan terlebih dahulu dalam
presentasi di dalam kelas. Hal ini sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, dan skor kuis mereka menentukan skor tim
mereka.
2
Tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh
bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua
anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis
dengan baik. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap
poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik
untuk membantu tiap anggotanya.
3
Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan
presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidak diperbolehkan
untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Mereka bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya.
20
4
Skor Kemajuan Individual Gagasan dibalik skor kemajuan individual yaitu untuk
memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik
daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timya dalam sistem skor ini, tetapi tidak ada
siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan skor awal yang diperoleh dari rata-
rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Jika menggunakan STAD setelah memberikan tes kemampuan
prasyarattes pengetahuan awal, maka skor tersebut dapat dipakai sebagai skor dasar. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin
untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka.
5
Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang
lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari
peringkat mereka.
c. Tahap-tahap