3. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenjang Semester yang Dijalani Saat Penyusunan Skripsi
Berdasarkan jenjang semester yang dijalani subjek saat penelitian maka diperoleh data subjek sebagai berikut:
Tabel 4.3 Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenjang Semester yang Dijalani Saat Penyusunan Skripsi
Semester yang Dijalani Saat
Penyusunan Skripsi Frekuensi
Persentase
VII 53
17.2 VIII
170 55.3
IX 39
12.7 X
39 12.7
XI 2
0.7 XII
4 1.4
Total 307
100
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian yang berada pada jenjang semester VII berjumlah 53 orang
17.2, semester VIII berjumlah 170 orang 55.3, semester IX dan X berjumlah masing-masing berjumlah 39 orang 12.7, semester XI
berjumlah 2 orang 0.7 dan semester XII sebanyak 4 orang 1.4.
B. Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil analisa uji asumsi normalitas, linearitas, hasil utama dan hasil tambahan yang telah diolah menggunakan aplikasi SPSS.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas
sebaran dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov satu sampel. Kaidah yang digunakan yaitu jika p 0.05 maka sebaran
data normal, sedangkan jika p 0.05 maka sebaran data tidak normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas
Variabel Nilai p
Keterangan
Self Efficacy 1.278
Distribusi normal Prokrastinasi Akademik
1.113 Distribusi normal
Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa variabel self efficacy memiliki p 0.05, sehingga distribusi data self efficacy memenuhi
asumsi normalitas. Begitu juga dengan data prokratinasi akademik terdistribusi normal karena memiliki p 0.05.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah self efficacy berkorelasi linear dengan prokrastinasi akademik. Uji linearitas pada
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan test for linearity. Variabel self efficacy dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear
terhadap variabel prokrastinasi akademik apabila memiliki nilai p 0.05 untuk linearity. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas Variabel
Linearity Keterangan
Self Efficacy dan Prokrastinasi
Akademik 0.000
Hubungan linier
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa nilai p = 0.00 yang berarti nilai p 0.05. Hasil ini menunjukkan hubungan yang linier antara self
efficacy dan prokrastinasi akademik. Sesuai dengan hasil uji asumsi normalitas dan linearitas yang
telah dilakukan, data dalam penelitian ini dapat dinyatakan telah terdistribusi normal dan linier, sehingga dapat dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan statistik parametrik. Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesa dalam penelitian ini akan
menggunakan teknik analisis korelasi pearson product moment dengan program SPSS.
3. Hasil Utama Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesa penelitian sebagai berikut: “ada hubungan negatif antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik
pada mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi ”
Berikut adalah hasil perhitungan korelasi antara self efficacy dan prokrastinasi akademik yang diperoleh dengan teknik analisis pearson
product moment dengan bantuan program SPSS.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Analisa Pearson Product Moment Analisa
Nilai R Nilai p
Nilai R
2
Keterangan
Korelasi self efficacy dan
prokrastinasi akademik
-0.335 0.000
0.112 Berkorelasi secara
signifikan
Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai koefisien korelasi r sebesar -0.335 korelasi sedang dengan nilai p = 0.000 di bawah
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara self efficacy dengan prokrastinasi akademik. Nilai R
2
atau skor determinan pada penelitian ini adalah 0.112 atau 11.2.
4. Hasil Tambahan Penelitian
A. Gambaran Self Efficacy Subjek
Dari pengolahan data statistik, berikut diperoleh skor mean, standar deviasi serta nilai minimum dan maksimum dari self efficacy yang
dimiliki oleh mahasiswa USU yang sedang menyusun skripsi. Berikut ini merupakan tabel yang memuat skor empirik dan skor hipotetik pada
subjek penelitian.
Tabel 4.7 Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Self Efficacy
Variabel Empirik
Hipotetik N
Min Max
Mean SD
Min Max
Mean SD
Self Efficacy
307 19
45 32,26
5,28 9
45 27
6
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.7 dapat diketahui mean empirik self efficacy sebesar 32,26 dan standar deviasi sebesar 5,286. Mean hipotetik self
efficacy sebesar 27 dan standar deviasi sebesar 6, yang artinya self efficacy subjek lebih tinggi dibandingkan dengan self efficacy pada
umumnya. Kemudian untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-
masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma yang menghasilkan pengkategorian skor self efficacy sebagai berikut.
Tabel 4.8 Rumus Kategorisasi Self Efficacy Subjek Rentang Nilai
Kategori
X µ - 0,5 ϭ
Rendah µ - 0,5
ϭ≤ � µ + 0,5ϭ Sedang
µ + 0,5 ϭ ≤ �
Tinggi
Tabel 4.9 Kategorisasi Self Efficacy Subjek Variabel
Rentang Nilai Kategori
Frekuensi Persentase
Self Efficacy
X 29 Rendah
74 24
29 X 34 Sedang
123 41
34 X Tinggi
110 35
Dari tabel 4.9 diketahui bahwa sebanyak 74 orang 24 dari subjek penelitian memiliki self efficacy yang rendah, 123 orang 41
memiliki self efficacy yang sedang dan 110 orang 35 memiliki self efficacy yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Fakultas
D
a Dari tabel 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa self efficacy subjek
sebagian besar fakultas berada pada kategori sedang dan hanya beberapa fakultas yang rata-rata skor self efficacy nya berada pada kategori tinggi
dan rendah.
Fakultas N
Mean Self Efficacy
Rendah Sedang
Tinggi Frek.
Frek. Frek.
Farmasi 14
32.14 5
36 4
28 5
36 Teknik
67 32.24
13 19
39 59
15 22
Pertanian 25
31.76 8
32 9
36 8
32 FKG
12 31.75
3 25
4 33
5 42
FKM 20
35.00 3
15 7
35 10
50 Fasilkom-Ti
18 31.83
4 22
10 56
4 22
MIPA 15
32.33 5
33 6
40 4
27 Keperawatan
9 33.22
2 22
4 44
3 34
Hukum 30
34.13 8
27 6
20 16
53 Psikologi
12 31.83
5 42
4 33
3 25
FISIP 15
31.47 4
27 9
60 2
13 FEB
40 30.72
14 35
19 47
7 18
FIB 30
31.87 9
30 16
53 5
17
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Lamanya Waktu Penyusunan Skripsi semester
Lamanya Waktu
Penyusunan Skripsi
semester N
Mean Self Efficacy
Rendah Sedang
Tinggi Jlh
Jlh Jlh
1 134
32.72 39
29 40
30 55
41 1
173 31.91
39 23
70 40
64 37
Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa pada subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester yang memiliki self efficacy rendah
sebanyak 39 orang 29, sedang sebanyak 40 orang 30 dan tinggi sebanyak 55 orang 41. Subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari
1 semester yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 39 orang 23, sedang sebanyak 70 orang 40 dan tinggi sebanyak 64 orang 37.
Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata self efficacy pada subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester adalah 32.72 dan pada
subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester adalah 31.91.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Gambaran Self Efficacy Subjek Berdasarkan Jenjang Semester yang Dijalani Saat Penyusunan Skripsi
Jenjang semester yang
dijalani saat penyusunan
skripsi N
Mean Self Efficacy
Rendah Sedang
Tinggi Jlh
Jlh Jlh
VII 223
88 32.74
59 26
74 33
90 41
VIII Di atas semester
VIII 84
30.99 21
25 26
31 37
44
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa subjek yang berada pada semester VII dan VIII normal mengambil mata kuliah skripsi memiliki
self efficacy yang rendah sebanyak 59 orang 26, sedang sebanyak 74 orang 33 dan tinggi sebanyak 90 orang 41. Subjek yang berada
pada semester IX, X, XI, dan XII memiliki self efficacy yang rendah sebanyak 21 orang 25, sedang sebanyak 29 orang 31 dan tinggi
sebanyak 37 orang 44. Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata self efficacy pada subjek yang berada pada semester VII dan VIII adalah
32.74 dan pada subjek yang berada pada semester IX, X, XI dan XII 30.99.
B. Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek
Berikut ini merupakan tabel yang memuat skor empirik dan skor hipotetik pada subjek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Gambaran Skor Minimum, Maksimum, Mean dan Standar Deviasi Prokrastinasi Akademik
Variabel Empirik
Hipotetik N
Min Max
Mean SD
Min Max
Mean SD
Prokrastinasi Akademik
307 22
45 34.38
4.19 12
60 36
8
Dari tabel 4.13 dapat diketahui mean empirik prokrastinasi akademik sebesar 34,38 dan standar deviasi sebesar 4,19. Mean hipotetik
prokrastinasi akademik sebesar 36 dan standar deviasi sebesar 8, yang artinya prokrastinasi akademik subjek lebih rendah dibandingkan dengan
prokrastinasi akademik pada umumnya. Kemudian untuk mengelompokkan subjek ke dalam masing-
masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma yang menghasilkan pengkategorian skor prokrastinasi akademik sebagai
berikut.
Tabel 4.14 Kategorisasi Prokrastinasi Akademik Subjek Rentang Nilai
Kategori
X µ - 0,5 Rendah
µ - 0,5 Sedang
Tinggi
Tabel 4.15 Kategorisasi Prokrastinasi Akademik Subjek Variabel
Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Prokrastinasi akademik
X 32 Rendah
75 24
32 X 36 Sedang
136 44
36 X Tinggi
96 32
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 di atas menunjukkan sebanyak 75 orang 24 dari subjek penelitian memiliki prokrastinasi akademik yang rendah, 136
orang 44 memiliki prokrastinasi akademik yang sedang dan 96 orang 32 memiliki prokrastinasi akademik yang tinggi.
Tabel 4.16 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan Fakultas
Fakultas N
Mean Prokrastinasi Akademik
Rendah Sedang
Tinggi Frek.
Frek. Frek.
Farmasi 14
34.71 2
14 8
57 4
29 Teknik
67 34.90
13 19
31 46
23 35
Pertanian 25
34.36 5
20 10
40 5
20 FKG
12 36.00
1 8
6 50
5 42
FKM 20
32.20 9
45 9
45 2
10 Fasilkom-Ti
18 33.89
5 28
7 38
6 34
MIPA 15
35.27 1
7 9
60 5
33 Keperawatan
9 34.22
2 22
4 44
3 34
Hukum 30
34.03 10
33 8
27 12
40 Psikologi
12 35.17
2 16
5 42
5 42
FISIP 15
32.67 5
33 7
47 3
20 FEB
40 34.63
11 27
16 40
13 33
FIB 30
34.37 9
30 11
37 10
33
Dari tabel 4.16 di atas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik subjek sebagian besar fakultas berada pada kategori sedang dan
hanya beberapa fakultas yang rata-rata skor prokrastinasi akademiknya
berada pada kategori tinggi dan rendah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan Lamanya Waktu Penyusunan Skripsi
Lamanya Waktu
Penyusunan Skripsi
semester N
Mean Prokrastinasi Akademik
Rendah Sedang
Tinggi Jlh
Jlh Jlh
1 134
33.93 33
24 47
36 54
40
173 34.73
36 21
82 47
55 32
Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa pada subjek yang telah menyusun skripsi selama 1 semester yang memiliki prokratinasi
akademik rendah sebanyak 33 orang 24, sedang sebanyak 47 orang 36 dan tinggi sebanyak 54 orang 40. Subjek yang telah
menyusun skripsi lebih dari 1 semester yang memiliki prokrastinasi akademik rendah sebanyak 36 orang 21, sedang sebanyak 82 orang
47 dan tinggi sebanyak 55 orang 32. Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata prokrastinasi akademik pada subjek yang telah
menyusun skripsi selama 1 semester adalah 33.93 dan pada subjek yang telah menyusun skripsi lebih dari 1 semester 34.73.
1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Gambaran Prokrastinasi Akademik Subjek Berdasarkan
Jenjang Semester yang Dijalani saat Penyusunan Skripsi semester
Jenjang semester yang dijalani
saat penyusunan skripsi
N Mean
Prokrastinasi Akademik Rendah
Sedang Tinggi
Jlh Jlh
Jlh
VII 53
223 88
34.16 60
27 94
42 69
31 VIII
170
Di atas semester VIII
39 84
34.98 15
18 42
50 27
32 39
2 4
Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa subjek yang berada pada semester VII dan VIII normal mengambil mata kuliah skripsi memiliki
prokrastinasi akademik yang rendah sebanyak 60 orang 27, sedang sebanyak 94 orang 42 dan tinggi sebanyak 69 orang 31. Subjek
yang berada pada semester IX, X, XI, dan XII memiliki prokrastinasi akademik yang rendah sebanyak 15 orang 18, sedang sebanyak 42
orang 50 dan tinggi sebanyak 27 orang 32. Data juga menunjukkan bahwa skor rata-rata prokrastinasi akademik pada subjek
yang berada pada semester VII dan VIII adalah 34.16 dan pada subjek yang berada pada semester IX, X, XI dan XII adalah 34.98.
C. Pembahasan