Analisis Identitas Responden Efektivitas Pelayanan Sosial UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong bagi Lanjut Usia Di Kabupaten Tapanuli Utara

Pembahasan data dalam penelitian ini dilakukan penulis dengan membagi dalam dua sub bab, agar penelitian tersusun secara sistematis, yaitu : 1. Analisis identitas responden, meliputi jenis kelamin dan usia responden. 2. Analisis data pembahasan

5.1 Analisis Identitas Responden

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur No. Usia tahun Frekuensi 1. 2. 60 tahun-kebawah 60 tahun-keatas 1 14 6.67 93.33 Jumlah 15 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa responden dalam penelitian ini yang berusia dibawah 60 tahun hanya 1 orang atau sekitar 6,67 sedangkan responden yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 14 orang atau sekitar 93,3. Hal ini menjelaskan bahwa responden yang berada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini memiliki fungsi fisik yang semakin menurun sehingga dalam proses pengumpulan data penelitian membutuhkan bantuan dari peneliti sendiri. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi

1. 2

Laki – Laki Perempuan 6 9 40 60 Jumlah 15 100 Sumber : Data Primer Dalam penelitian yang dilakukan terhadap responden di lapangan penelitian yaitu UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong, penulis memperoleh 15 responden yang diharapkan mampu memberikan informasi lapangan secara representatif. Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan yang berjenis kelamin laki-laki. Responden berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 9 orang atau sekitar 60 sedangkan responden berjenis kelamin laki – laki berjumlah 6 orang atau sekitar 40. Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Agama No. Kelas Responden Frekuensi 1. 2. 3. Islam Kristen Katholik 2 8 5 13.33 53.34 33.33 Jumlah 15 100 Sumber: Data Primer Universitas Sumatera Utara UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong merupakan lembaga sosial yang berada di daerah kawasan masyarakat Toba suku batak yang mayoritas beragama Kristen. Namun hal ini tidak menjadi penghalang bagi orang yang berbeda-beda agama untuk bergabung di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong Siborong- borong ini. Seperti yang dapat kita lihat dari tabel di atas yang menunjukkan bahwa sebanyak 2 orang atau sekitar 13,33 beragama islam, sebanyak 8 orang atau sekitar 53,33 beragama Kristen dan sebanyak 5 orang atau sekitar 33,33 beragama Katholik. Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Tinggal di Panti Asuhan No. Lama Tinggal Frekuensi 1. 2. 3. 1-3 tahun 4-6 tahun Lebih dari enam tahun 3 5 7 20 33.33 46.67 Jumlah 15 100 Sumber: Data Primer Dari penelitian yang dilakukan penulis di lapangan diperoleh bahwa sebanyak 3 orang atau sekitar 20 telah tinggal selama 3 tahun atau kurang. Sebanyak 5 orang atau sekitar 33,33 menyatakan telah tinggal selama 4-6 tahun sedangkan 7 orang lainnya atau sekitar 46,67 telah tinggal di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini selama lebih dari 6 tahun. Hal ini menggambarkan bahwa antara tahun 2009-2011 hanya ada 3 orang yang bertambah bertahan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini. Sedangkan antara tahun 2007-2009 ada sebanyak 5 orang yang bergabung bertahan Universitas Sumatera Utara dan sebelum tahun 2007 telah ada 7 orang yang tinggal dan bertahan hingga sekarang di Panti ini.

5.2 Analisis Data Penelitian