dan sebelum tahun 2007 telah ada 7 orang yang tinggal dan bertahan hingga sekarang di Panti ini.
5.2 Analisis Data Penelitian
Data penelitian ini merupakan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh dari penelitian di lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti.
5.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Apakah Mendapat Dampingan Berupa Bimbingan dari pengurus Panti
Dampingan yang diberikan oleh UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong- borong merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi para lanjut usia dalam meneruskan
hidup. Dampingan dalam hal ini berupa bimbingan dari pengurus Panti yang bertujuan memberikan semangat hidup bagi para lanjut usia agar tidak merasa kesepian. Dari hasil
penelitian di lapangan, diketahui bahwa semua responden mendapat dampingan berupa bimbingan atau motivasi dari pengurus UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-
borong. Hal tersebut sekaligus menjelaskan bahwa pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ikut terlibat dan aktif dalam melakukan bimbingan bagi para
orangtua di lembaga tersebut.
5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Perhatian Pihak Panti Terhadap Kesehatannya
Kesehatan merupakan salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan dalam menjaga kelangsungan hidup para lanjut usia agar dapat menjalankan aktifitas
sebagaimana biasanya. Dari penelitian di lapangan diperoleh bahwa semua responden mendapatkan perhatian dari pihak panti dalam bidang kesehatan penghuni Panti. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan bahwa pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong selalu memberikan perhatian dalam hal kesehatan bagi para lanjut usia.
5.3.3 Distribusi Responden Berdasarkan Respon Saat Mereka Sakit
Salah satu tujuan didirikannya lembaga sosial adalah membantu para penyandang masalah sosial dalam mengatasi masalahnya. UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Siborong-borong berperan aktif dalam membantu para lanjut usia, salah satunya ditunjukkan dengan respon positif saat para lanjut usia mengalami penurunan kesehatan
atau sedang sakit. Keseluruhan responden berpendapat bahwa pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong berperan aktif dalam memperhatikan kesehatan
mereka. Menurut pengamatan penulis saat melakukan penelitian di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong, diketahui bahwa ada program pemeriksaan
kesehatan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong. Hal ini menunjukkan kepedulian pihak lembaga terhadap kesehatan para lanjut usia.
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Respon Saat Mereka Sakit Parah
No. Saat Sakit Parah
Frekuensi 1.
2. 3.
Dibawa ke Dokter Tidak dibawa ke Dokter
Kadang-kadang
13 2
- 86.67
13.33 -
Jumlah 15
100
Sumber: Data Primer
Adakalanya UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong tidak bisa mengatasi keluhan atau kendala kesehatan yang dialami oleh para lanjut usia. Namun
pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong berusaha memberikan yang
Universitas Sumatera Utara
terbaik yaitu dengan merujuk kerumah sakit atau menghadirkan dokter spesialis. Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak 13 orang responden atau sekitar 86,67
mengaku dibawa ke dokter atau dirujuk ke rumah sakit saat mereka mengalami sakit parah. Sedangkan 2 orang atau sekitar 13,33 berpendapat bahwa mereka tidak dibawa
ke rumah sakit atau dirujuk ke rumah sakit. Untuk melengkapi penelitian ini, penulis melakukan wawancara terhadap para
lanjut usia dengan menanyakan alasan dari pendapat mereka tersebut. Salah seorang responden menyatakan bahwa saat beliau sakit parah, pihak keluarga langsung diberi
kabar dan segera datang menjemput. Sementara seorang lagi berpendapat bahwa hingga saat ini beliau belum pernah mengalami sakit parah.
5.3.4 Distribusi Responden Berdasarkan Perawatan Kesehatan Yang Diberikan Oleh UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong
Perawatan kesehatan merupakan salah satu kegiatan pelayanan kesehatan dari UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong. Meskipun tidak dalam keadaan
sakit yang parah, namun UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong menyediakan program perawatan kesehatan sendiri tanpa harus bergantung pada rumah
sakit. Hal ini dapat kita lihat pada sebagian pegawai atau karyawan yang bekerja di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong merupakan lulusan dari salah satu
sekolah keperawatan ditambah dengan beberapa orang petugas yang sedang magang dari sekolah akademisnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pihak Khusus Yang Dihadirkan Panti Saat
Pelayanan Kesehatan
No. Pihak Khusus yang dihadirkan oleh Panti
Frekuensi 1.
2.
Ada Tidak ada
4
11
26.7 73.3
Jumlah 15
100
Sumber: Data Primer
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong sebenarnya memiliki tenaga medis. Sehingga dalam pelayanan kesehatan, UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Siborong-borong tidak menghadirkan orang khusus, melainkan hanya tenaga medis tersebut yang merawat. Dari tabel 5.6 diketahui bahwa sebanyak 4 responden atau
sekitar 26,7 berpendapat bahwa saat diadakannya program pelayanan kesehatan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong, dihadirkan pihak khusus yang
dapat membantu melayani kesehatan di Panti tersebut. Sedangkan 11 responden atau sekitar 73,3 menyatakan bahwa mereka tidak meminta kehadiran pihak khusus dari
luar panti saat adanya program pelayanan kesehatan. Dalam hal ini pihak khusus yang dimaksud adalah dokter-dokter spesialis misalnya dokter gigi, dokter kulit dan lain
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat terhadap Pelayanan Kesehatan di
Panti
No. Pelayanan Kesehatan
Frekuensi 1.
2. Sangat Baik
Baik 8
7 53.3
46.7
Jumlah 15
100
Sumber: Data Primer
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa sebanyak 8 responden atau sekitar 53,3 berpendapat sangat baik sedangkan sebanyak 7 responden atau sekitar 46,7
berpendapat bahwa pelayanan kesehatan di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini berjalan baik. Hal ini membuktikan bahwa pelayanan kesehatan di
UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini tidak berjalan buruk. Menurut pengamatan peneliti selama melakukan penelitian di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Siborong-borong bahwa pelayanan kesehatan berjalan baik, contohnya ditunjukkan dengan program pemeriksaan dan perawatan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Pemeriksaan Kesehatan di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong
No. Intensitas Pemeriksaan Kesehatan perbulan
Frekuensi 1.
2. 3.
1 kali 2 kali
Lebih dari 2 kali 2
4 9
13.33 26.67
60
Jumlah 15
100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.8 di atas dijelaskan bahwa sebanyak 2 responden atau sekitar 13,33 menyatakan bahwa dalam sebulan mereka mendapat jatah pemeriksaan
sebanyak 1 kali. Responden yang menyatakan bahwa dirinya mendapat pemeriksaan kesehatan 2 kali adalah sebanyak 4 orang atau sekitar 26,67. Sedangkan 9 responden
lainnya atau sekitar 60 menyatakan bahwa mereka mendapat pemeriksaan kesehatan dalam sebulan adalah lebih dari 2 kali.
Melalui wawancara singkat dengan pegawai Panti, peneliti mendapatkan kepastian bahwa pemeriksaan kesehatan rutin dilaksanakan dalam 2 kali seminggu,
namun adakalanya para lanjut usia yang sedang tidak ingin diperiksa kesehatannya. Dengan alasan yang bermacam-macam seperti sedang tidak ingin diganggu karena
alasan psikis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Dampingan Dari Pihak Panti Dalam
Sebulan
No. Intensitas Dampingan dari Pihak Panti per bulan Frekuensi
1. 2.
3.
1 kali 2 kali
Lebih dari 2 kali 5
4 6
33.3 26.7
40
Jumlah 15
100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.9 di atas, diperoleh bahwa sebanyak 5 responden atau sekitar 33,3 menyatakan bahwa mereka mendapatkan dampingan dalam jangka waktu sebulan
adalah 1 kali. Sedangkan 4 responden atau 26,7 menyatakan bahwa mereka mendapatkan dampingan dari pihak Panti Uli Hasonangan dalam jangka waktu sebulan
adalah sebanyak 2 kali. Sementara responden yang menyatakan bahwa mereka mendapat dampingan lebih dari 2 kali dalam sebulan adalah sebanyak 6 orang atau
sekitar 60.
Sama dengan penjelasan dari tabel 5.8, peneliti juga melakukan wawancara
singkat pada seorang pegawai UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong. Juga dengan alasan yang sama, para lanjut usia tidak selalu ingin ditemani dalam
berbagai aktivitasnya. Pihak panti juga tidak memiliki hak untuk memaksakan kehendak pada para lanjut usia.
Universitas Sumatera Utara
5.3.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kelayakan UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong Sebagai Tempat Bimbingan Rohani
Pepatah mengatakan di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Saat keadaan fisik atau jasmani telah cukup sehat, diperlukan juga perawatan agar jiwa atau
rohani juga sehat diantaranya dengan perawatan di bidang rohani. Selain pelayanan di bidang kesehatan, para lanjut usia juga membutuhkan bimbingan di bidang rohani. UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong bukan hanya lembaga yang memperhatikan mengenai kesehatan jasmani saja, melainkan juga kesehatan rohani.
Dalam penelitian ini, semua responden berpendapat bahwa UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong merupakan tempat yang layak bagi mereka
terutama saat mereka membutuhkan bimbingan di bidang rohani. Oleh karena itu mereka berpendapat bahwa UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini
layak sebagai tempat bimbingan rohani. Hal ini ditunjukkan dengan adanya program pelayanan rohani di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong.
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kehadiran Pihak Khusus dalam Bimbingan
Rohani
No. Pihak Khusus saat Bimbingan Rohani Frekuensi
1. 2.
Ada Tidak ada
2 13
13.33 86.67
Jumlah 15
100
Sumber: Data Primer
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.10 di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak 2 responden atau sekitar 13,3 mengaku didampingi oleh pihak khusus dalam bimbingan rohani sedangkan 13
respoden atau sekitar 86,67 mengaku tidak ada pihak khusus dalam bimbingan rohani. Setelah penulis melakukan pengamatan, pihak khusus yang dimaksud dalam hal ini
adalah seorang pemuka agama islam atau ustad. Mengingat lokasi UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong di daerah yang mayoritas memeluk agama
Kristiani, maka bimbingan rohani bagi umat Kristiani di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong dipimpin oleh seorang pegawai UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Siborong-borong yang juga berprofesi sebagai pengurus gereja setempat.
Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Rohani di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Siborong-borong
No. Pelayanan Rohani
Frekuensi 1.
2. 3.
4. Sangat baik
Baik Kurang baik
Tidak baik 11
4 -
- 73.3
26.7 -
- Jumlah
15 100
Sumber: Data Primer Dari tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 11 responden atau sekitar 73,3
mengakui bahwa pelayanan rohani yang ada di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong sangat baik sedangkan sebanyak orang atau sekitar 26,7
berpendapat pelayanan rohani di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong
Universitas Sumatera Utara
ini baik. Menurut pengamatan penulis selama melakukan penelitian di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong bahwa pelayanan rohani yang ada di lembaga
tersebut sudah cukup baik, contohnya dengan bimbingan rohani yang rutin dilakukan setiap bulannya, pihak khusus yang dihadirkan oleh pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Siborong-borong mengingat di lembaga ini terdiri dari beberapa orang lanjut usia yang berbeda agama. Intinya mereka berpendapat bahwa pelayanan rohani di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong cukup baik.
Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Bimbingan Rohani di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong
No. Frekuensi Bimbingan Rohani
Frekuensi 1.
2.
3.
Setiap hari Setiap Minggu
Setiap bulan -
3 12
- 20
80 Jumlah
15 100
Sumber: Data Primer
Ada baiknya apabila pelayanan bimbingan rohani diadakan setiap minggunya. Namun berdasarkan penelitian ini, diperoleh bahwa sebanyak 12 responden atau sekitar
80 mendapatkan pelayanan bimbingan rohani setiap bulannya sedangkan sebanyak 3 orang responden berpendapat bahwa mereka mendapatkan bimbingan rohani setiap
minggu seperti pada tabel 5.12.
Universitas Sumatera Utara
Perlu diketahui juga, menurut pengamatan penulis dan hasil wawancara selama melakukan penelitian di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong, bahwa
masih banyak lanjut usia yang tidak mengikuti pelayanan bimbingan rohani minimal setiap minggunya. Meskipun begitu, pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Siborong-borong tetap berusaha memberikan solusi terbaik yaitu dengan pelayanan bimbingan rohani yang diwajibkan kepada setiap lanjut usia minimal sekali dalam
sebulan.
5.3.6 Distribusi Responden Berdasarkan Perhatian yang Diberikan oleh pihak Lembaga