Perlu diketahui juga, menurut pengamatan penulis dan hasil wawancara selama melakukan penelitian di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong, bahwa
masih banyak lanjut usia yang tidak mengikuti pelayanan bimbingan rohani minimal setiap minggunya. Meskipun begitu, pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Siborong-borong tetap berusaha memberikan solusi terbaik yaitu dengan pelayanan bimbingan rohani yang diwajibkan kepada setiap lanjut usia minimal sekali dalam
sebulan.
5.3.6 Distribusi Responden Berdasarkan Perhatian yang Diberikan oleh pihak Lembaga
Memasuki usia lanjut, seseorang dapat dengan mudah mengubah keadaan atau suasana hati. Oleh karena itu dalam setiap kegiatan atau aktivitas dalam UPT Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini, para pegawai atau staf lembaga diharapkan memberikan perhatian lebih demi menjaga suasana hati para lanjut usia.
Dalam penelitian ini, diketahui semua responden dalam penelitian ini berpendapat bahwa mereka mendapatkan perhatian oleh pihak UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Siborong-borong. Perhatian dalam hal ini dapat berupa dalam bentuk apa saja seperti perhatian saat mengatur jadwal makan, mandi dan sebagainya. Selain itu
perhatian dalam hal kesehatan juga menjadi yang terpenting di dalam UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Pegawai UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Siborong-borong dalam Membina Lanjut Usia
No. Sikap terhadap pegawai lembaga dalam Membina
Lanjut Usia Frekuensi
1. 2.
3. Suka
Tidak suka Biasa saja
4 2
9 26.7
13.3 60
Jumlah 15
100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa sebanyak 4 responden atau sekitar 26,7 menyatakan suka dengan sikap pengurus lembaga dalam membina lanjut
usia. Sebanyak 9 responden atau 60 berpendapat berbeda bahwa sikap lembaga selama ini yaitu biasa saja. Sedangkan 2 orang responden lainnya atau sekitar 13,3
tidak suka dengan sikap pengurus lembaga selama ini. Melalui proses wawancara yang dilakukan penulis diperoleh bahwa, responden
yang tidak suka dengan sikap pengurus lembaga UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong disebabkan karena pengurus pernah menegur mereka saat lanjut usia
melakukan kesalahan.
5.3.7 Distribusi Responden Berdasarkan Keinginan Berbagi Kesulitan
Salah satu upaya meringankan beban atau masalah yang dihadapi adalah dengan berbagi kesulitan dengan orang lain. Dalam hal ini berbagi kesulitan dapat berupa
Universitas Sumatera Utara
bercerita atau diskusi dengan orang lain. Keterbukaan para lanjut usia dalam mengutarakan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dapat membantu meringankan
beban mereka. Akan tetapi kepedulian pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong juga harus bersifat timbal balik.
Dalam penelitian ini, semua responden mengaku bersedia berbagi kesulitan dengan pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong. Setelah penulis
melakukan tahapan wawancara diperoleh bahwa meskipun bersifat pribadi seperti masalah keluarga, para lanjut usia tetap ingin untuk berbagi dengan pihak UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong. Menurut para lanjut usia mereka mau berbagi dengan pihak lembaga karena adakalanya pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Siborong-borong memberikan solusi ataupun jalan keluar terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Kepedulian Pihak Lembaga Ketika Lanjut
Usia Dalam Kesulitan
No. Kepedulian pihak Panti terhadap Kesulitan
Frekuensi 1.
2. 3.
Peduli Kadang-kadang
Tidak peduli sama sekali 12
3 -
80 20
- Jumlah
15 100
Sumber: Data Primer
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa sebanyak 12 orang atau sekitar 80 menyatakan bahwa pihak lembaga peduli terhadap kesulitan yang mereka alami setiap
saat. Sedangkan 3 orang responden lainnya berpendapat bahwa pihak lembaga tidak terlalu peduli dalam menangani kesulitan yang dihadapi oleh lanjut usia.Meskipun para
lanjut usia telah ingin berbagi kesulitan, namun ada juga beberapa responden yang berpendapat bahwa pihak UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong
terkadang tidak peduli. Setelah penulis melakukan wawancara terhadap pihak lembaga, diperoleh bahwa
pihak lembaga bukan tidak peduli akan tetapi terkadang kesulitan yang mereka hadapi memiliki tingkat kerumitan yang tinggi dan hanya dapat diselesaikan antar keluarga
saja. Dan itu pun hanya sesekali saja terjadi. Namun intinya, UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong peduli untuk mendengarkan segala kesulitan-kesulitan
yang dihadapi oleh para lanjut usia.
Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Pengenalan terhadap UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Siborong-borong
No. Telah mengenal sebelumnya mengenai Panti Frekuensi
1. 2.
3. Ya
Tidak Tidak tahu sama sekali
3 7
5 20
46.7 33.3
Jumlah 15
100
Sumber: Data Primer
Universitas Sumatera Utara
Dari penelitian yang dilakukan penulis di lapangan, diperoleh bahwa sebanyak 3 orang responden atau sekitar 20 telah mengenal sebelumnya UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia Siborong-borong. Sebanyak 7 orang responden atau sekitar 46,7 tidak mengenal sebelumnya akan UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini.
Sedangkan sebanyak 5 orang responden atau sekitar 33,3 tidak tahu sama sekali mengenai UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini.
Letak perbedaannya adalah bahwa ketujuh responden yang tidak mengenal UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini sudah mengetahui akan adanya
lembaga ini, namun tidak tahu akan keberadaan lokasinya. Sedangkan kelima orang responden lain tidak tahu sama sekali akan keberadaan UPT Pelayanan Sosial Lanjut
Usia Siborong-borong ini.
Tabel 5.16 Distribusi Responden Berdasarkan Siapa Yang Membawa Mereka ke UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong
No. Yang Membawa ke Lembaga
Frekuensi 1.
2. 3.
Keluarga Tetanggaoranglain
Sendiri 5
10 -
33.3 66.7
- Jumlah
15 100
Sumber: Data Primer
Dari tabel 5.16 di atas dapat kita lihat bahwa sebanyak 5 orang responden atau sekitar 33,3 tiba di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong bersama
Universitas Sumatera Utara
keluarga. Sedangkan sebanyak 10 orang responden atau sekitar 66,7 mengaku tiba di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong bukan bersama keluarga melainkan
oleh tetangganya atau orang lain. Setelah penulis melakukan wawancara, diperoleh bahwa para lanjut usia yang
datang tidak dengan keluarganya mengaku bahwa keluarganya tidak mempedulikan dirinya sehingga tetangga yang merasa iba mengusulkan untuk tinggal di UPT
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong. Ada beberapa juga responden yang tidak ingin merepotkan keluarganya sehingga meminta bantuan oranglain untuk
dihantarkan ke UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Siborong-borong ini.
Tabel 5.17 Distribusi Responden Berdasarkan Saudara yang Masih Ada
No. Saudara yang masih ada
Frekuensi 1.
2. 3.
Ya Tidak ada
Tidak tahu 14
- 1
93.3 -
6.7 Jumlah
15 100
Sumber: Data Primer
Dari penelitian di lapangan, diperoleh bahwa sebanyak 14 orang responden atau sekitar 93,3 mengaku masih memiliki saudara atau keluarga. Sedangkan seorang lagi
atau sekitar 6,7 mengaku tidak tahu dengan keberadaan saudara atau keluarganya. Setelah dilakukan wawancara diketahui bahwa responden yang tidak tahu apakah
Universitas Sumatera Utara
saudaranya masih ada atau tidak karena beliau hingga saat ini tidak pernah dijenguk atau dikunjungi sanak saudara atau keluarganya.
5.3.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Pihak Lembaga