Unit Pengolahan Limbah UTILITAS

7.7 Unit Pengolahan Limbah

Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam-macam zat yang dapat membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah. Pada pabrik pembuatan Kalsium Klorida menghasilkan limbah cair dan limbah gas meliputi : 1. Limbah gas Emisi gas yang dihasilkan oleh pabrik pembuatan kalsium klorida antara lain gas karbon dioksida CO 2 yang dihasilkan dari unit reaktor asam R-01. Jumlah gas karbon dioksida CO 2 yang dihasilkan adalah sebesar 935,081 kgjam. Adapun gas karbon dioksida hasil reaksi akan dikompres dan dicairkan kemudian dialirkan ke dalam tangki penyimpanan CO 2 TU-01 dan akan dijual ke pabrik minuman, pabrik pengawetan makanan, dan pabrik pembuatan dry ice. 2. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran – kotoran yang melekat pada peralatan pabrik. 3. Limbah domestik Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah padat dan limbah cair. 4. Limbah laboratorium Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang digunakan, mutu produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk penelitian dan pengembangan proses. Limbah laboratorium termasuk limbah B3 Bahan Berbahaya dan Beracun sehingga dalam penanganannya harus dikirim ke pengumpul limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Dalam pengelolaan limbah B3 dikirim ke PPLI Cileungsi, Bogor. Universitas Sumatera Utara Adapun tidak ada Unit Pengolahan limbah cair pada pabrik kalsium klorida ini. Alasan tidak adanya unit pengolahan limbah cair ini adalah dikarenakan : - Limbah yang dihasilkan mengandung kalsium klorida yang merupakan bahan anorganik. - Produk kaslium klorida merupakan serbuk kristal dengan komposisi 94 kalsium klorida, 4 air, dan persen alkalinitas maksimal 2,5 Tradekey, 2010. - Kalsium klorida juga merupakan senyawa garam dengan pH 7 - 7,5 Tradekey, 2010. - Proses pembuatan kalsium klorida ini juga telah mengalami proses penetralan sebelumnya di dalam reaktor penetral R-02 dengan menggunakan CaOH 2 . - Senyawa kalsium klorida dapat mencairkan es, mengikat partikel debu di jalanan dan menjaga kelembaban pada permukaan jalan beraspal serta relatif tidak berbahaya untuk tanaman dan tanah. - Sebagai tambahan, dari studi literature pada pabrik Tokuyama Corporation yang merupakan pabrik kalsium klorida di Jepang, tidak ada pengolahan limbah cair karena pabri kalsium klorida ini tidak menyebabkan polusi air OECD SIDS, 2002. Universitas Sumatera Utara TP-02 Na 2 CO 3 PU-01 Superheated Steam SF TU-01 CE AE MA Air Domestik Al 2 SO 4 3 TP-01 DE KU FC FC FC FC PU-02 PU-03 PU-04 BS CL TU-02 TP-03 Kaporit Keterangan : AE = Anion Exchanger BS = Bak Sedimentasi CL = Clarifier DE = Deaerator MA = Menara Air KU = Ketel Uap PU = Pompa Utilitas SC = Screening SF = Sand Filter TP = Tangki Pelarutan TU = Tangki Utilitas Air Proses SC FC PU-05 FC PU-06 FC PU-07 PU-08 FC FC PU-09 PU-11 FC PU-10 FC FC PU-13 PU-12 FC PU-14 FC Saturated Kondensat 99,6 o C 1 bar CE = Kation Exchanger SH = Superheater Universitas Sumatera Utara

BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

Lokasi suatu pabrik dapat mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan. penentuan lokasi pabrik yang tepat tidak semudah yang diperkirakan, banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Idealnya, lokasi yang dipilih harus dapat memberikan keuntungan untuk jangka panjang dan dapat memberikan kemungkinan untuk memperluas pabrik. Lokasi pabrik yang baik akan menentukan hal-hal sebagai berikut : 1. Kemampuan untuk melayani konsumen. 2. Kemampuan untuk mendapatkan bahan mentah yang berkesinambungan dan harganya sampai di tempat relatif murah. 3. Kemudahan untuk mendapatkan tenaga karyawan. Oleh karenanya pemilihan tempat bagi berdirinya suatu pabrik harus memperhatikan beberapa faktor yang berperan yaitu faktor utama dan faktor khusus.

8.1 Lokasi Pabrik

Penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan dan kelangsungan dari industri, baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang, karena hal ini berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan yang tepat mengenai lokasi pabrik harus memberikan suatu perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi, yaitu pertimbangan dalam mempelajari sikap dan sifat masyarakat di sekitar lokasi pabrik. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Kalsium Klorida dari Batu Kapur dan Asam Klorida ini direncanakan berlokasi di daerah Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau. Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu kota dengan banyak kegiatan baik itu di bidang perindustrian, ekonomi, dan pendidikan. Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah Peters Timmerhaus, 1991 : 1. Bahan baku Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Bahan baku batu kapur direncanakan diperoleh melalui PT. Hadi Karya yang di Padang. Sedangkan bahan kimia lainnya diperoleh dari PT. Bratachem yang di Jakarta. Universitas Sumatera Utara