klorida yang dihasilkan lebih murni. Kemudian proses pengeringan dibutuhkan untuk menghasilkan produk kalsium klorida dalam bentuk serbuk Tetra, 2010.
Perbandingan kelebihan dan kekurangan dari beberapa proses pembuatan kalsium klorida dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini Tetra, 2010 :
Tabel 2.1 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan dari Beberapa Proses Pembuatan Kalsium Klorida
2.5 Seleksi Proses
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari ketiga proses di atas, maka dalam pra rancangan pabrik ini, proses yang digunakan adalah proses
pembuatan kalsium klorida dari batu kapur dan asam klorida. Pemilihan ini didasarkan pada kelebihan proses ini, jika dibandingkan dengan proses pemurnian air garam alami
dan proses Solvay, yaitu Tetra, 2010 : 1. Biaya bahan baku murah.
2. Bahan baku mudah didapat. No.
Proses Kelebihan
Kekurangan 1.
Pembuatan dari air asin secara alami
• Proses pembuatan CaCl
2
lebih sederhana.
• Biaya operasional dalam pembuatan
CaCl
2
lebih murah. • Kemurnian CaCl
2
yang dihasilkan
lebih rendah.
• Gas bromida harus dihilangkan selama
pemrosesan. 2.
Solvay Pembuatan dari batu kapur dan
natrium klorida dengan katalis
amonium • Biaya bahan baku
murah. • Proses
pembuatan CaCl
2
rumit. • Biaya operasional
mahal. • Kalsium klorida
CaCl
2
diproduksi sebagai produk
samping. • Kemurnian CaCl
2
yang dihasilkan rendah.
3. Pembuatan dari batu
kapur dan asam klorida
• Biaya bahan baku murah.
• Bahan baku mudah didapat.
• Kemurnian CaCl
2
relatif lebih tinggi. • Konversi
CaCl
2
tinggi. • Terdapat senyawa
MgOH
2
dalam produk CaCl
2
. • Semakin tinggi
konsentrasi HCl yang digunakan, semakin
tinggi konsentrasi CaCl
2
yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
3. Kemurnian CaCl
2
relatif lebih tinggi. 4. Konversi CaCl
2
tinggi.
2.6 Deskripsi Proses
Deskripsi proses dalam proses pembuatan kalsium klorida CaCl
2
dari batu kapur dan asam klorida yaitu sebagai berikut :
Batu kapur dimasukkan ke dalam crusher CR-01 untuk dihancurkan dengan ukuran produk yang dihasilkan 0,15 mm. Batu kapur yang telah dihancurkan kemudian
dimasukkan ke dalam Reaktor Asam R-01. Di dalam Reaktor Asam, batu kapur diaduk dengan menambahkan larutan asam klorida HCl 30 dari tangki pelarutan HCl
DT-01 pada temperatur 32
o
C pada tekanan 1 atm dengan pengadukan terus menerus sehingga terjadi reaksi yang menghasilkan CaCl
2
, MgCl
2,
H
2
O dan CO
2
. Adapun reaksi yang terjadi di dalam Reaktor Asam adalah sebagai berikut :
I. CaCO
3s
+ 2 HCl
aq
→ CaCl
2s
+ CO
2g
+ H
2
O
l
II. MgCO
3s
+ 2 HCl
aq
→ MgCl
2s
+ CO
2g
+ H
2
O
l
Hasil reaksi kemudian dipompakan ke dalam Reaktor Penetral R-02 untuk memisahkan magnesium yang terdapat di dalam batu kapur dan menetralisir sisa asam
dengan menambahkan larutan CaOH
2
20 dari tangki pelarutan CaOH
2
DT-02 sehingga terbentuk endapan MgOH
2
dan FeOH
3
, reaksi yang terjadi di dalam reaktor ini adalah :
I. MgCl
2s
+ CaOH
2aq
→ MgOH
2s
+ CaCl
2s
II. HCl
l
+ CaOH
2aq
→ CaCl
2s
+ H
2
O
l
III. 2 FeCl
3s
+ 3 CaOH
2aq
→ 2 FeOH
3s
+ 3 CaCl
2s
Keluaran dari reaktor penetral kemudian diumpankan ke dalam evaporator FE- 01. Larutan kalsium klorida yang telah dipekatkan dipompakan ke kristalisator K-01
untuk diperoleh kristal kalsium klorida. Setelah itu kristal CaCl
2
yang dihasilkan diangkut ke rotary dryer DE-01 untuk dikeringkan menjadi serbuk hingga
konsentrasinya 94 dan didinginkan dengan rotary cooler RC-01. Produk CaCl
2
yang dihasilkan diseragamkan ukurannya dengan menggunakan screening SC-01. Bahan
yang tidak lolos dari screening dihancurkan dengan ball mill BM-01 kemudian direcycle kembali ke screening dan diangkut ke dalam gudang penyimpanan CaCl
2
TT- 04.
Universitas Sumatera Utara
Air Proses
Udara Pendingin
Saturated Steam ke Deaerator dan Jaket Pemanas
Udara Pendingin Bekas Batu
Kapur HCl
FC
CaCl
2 FC
FC
1
5
7 6
3 8
13 15
4
17 9
2
10
11
FC
18
Superheated Steam
FC
12 16
TT-01 TT-02
TT-03 DT-01
DT-02 CR-01
C-01 C-02
R-01 R-02
K-01 FE-01
DE-01 RC-01
SC-01 BM-01
P-01 P-02
B-01
P-03 C-03
P-04 P-05
TT-01 Gudang
Batu Kapur
TT-02 Tangki HCl
B-01 Blower
P-01 Pompa
P-02 Pompa
DT-01 Dilution Tank HCl
C-01 Belt Conveyor
CR-01 Crusher
C-02 Belt Conveyor
R-01 Reaktor Asam
P-03 Pompa
TT-03 Gudang CaOH
2
C-03 Belt Conveyor
DT-02 Dilution Tank
CaOH2
R-02 Reaktor Penetral P-04 Pompa
FE-01 Evaporator P-05 Pompa
K-01 Kristalisator C-04 Screw Conveyor
DE-01 Rotary Dryer C-05 Belt Conveyor
RC-01 Rotary Cooler SC-01 Screening
BM-01 Ball Mill
TT-04 Gudang CaCl
2 TT-04
19 21
20
C-05 C-04
TT-05
B-02 Blower
B-02
FC FC
LI LC
TC PI
LC LC
TC TC
14
TC TC
LC LC
22 JC-01
JC-01 Kompressor TT-05
Tangki CO
2
cair
PC
CO
2 LI
PC
TC PI
CaOH
2
Kondensat
FC
E-60
Universitas Sumatera Utara
BAB III HASIL PERHITUNGAN NERACA MASSA
3.1 Tangki Pelarutan HCl DT-01
Tabel 3.1 Neraca Massa pada Tangki Pelarutan DT-01 Komponen
Masuk kgjam Keluar kgjam
Alur 1 Alur 2
Alur 3 HCl
2348,701 2348,701
H
2
O 3999,140
1481,163 5480,303
subtotal 6347,841
1481,163 7829,004
total 7829,004
7829,004
3.2 Pencampur R-01
Tabel 3.2 Neraca Massa pada Pencampur R-01 Komponen
Masuk kgjam Keluar kgjam
Alur 5 Alur 3
Alur 7 Alur 6
CaCO
3
3183,854 31,839
MgCO
3
30,583 3,058
FeCl
3
4,829 4,829
HCl 2348,701
25,879 MgCl
2
31,205 CaCl
2
3495,276 H
2
O 5480,303
6053,563 CO
2
1402,622 Subtotal
3219,266 7829,004
9645,648 1402,622
Total 11048,270
11048,270
Universitas Sumatera Utara