Produktivitas pertanian Analisis Ekonomi Dan Sosial Masyarakat Eks Pengungsi Di Areal Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) (Studi Kasus: Dusun Damar Hitam Dan Dusun Sei Minyak Kecamatan Sei Lepan Dan Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat )

ini dapat merubah fungsi hutan yang sebenarnya yaitu sebagai pengatur tata air, melindungi kesuburan tanah tanah, mencegah erosi.

5. Produktivitas pertanian

Produktifitas pertanian setiap bulannya dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini: Tabel 10. Produktifitas pertanian responden di kawasan Damar Hitam dan Sei Minyak. Jenis Tanaman Dusun Damar Hitam Dusun Sei Minyak Jlh org Luas Ha Prod.ha blnkg Total Prod.ha blnkg Jlh org Luas Ha Prod.ha blnkg Total Prod.ha blnkg Sawit 18 11,5 2.000 23.000 12 8 2.000 16.000 Karet 1 0,5 240 120 3 1,5 240 360 Palawija 1 0,5 150 75 5 2,5 150 375 Sawit + Karet 4 2 2.240 4480 Sawit + Palawija 2 1 2.150 1.075 Total 26 15,5 11.410 2.8750 20 12 2.390 16.735 Sumber: Data Primer Penelitian 2010 Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh di kawasan Damar Hitam, hampir seluruh masyarakat responden menanam tanaman sawit. Ada terdapat 6 responden memiliki lahan ganda yaitu 4 orang memiliki lahan sawit dan karet. Ada terdapat juga 2 orang yang memiliki lahan sawit dan palawija. Jumlah pemilik lahan yang hanya memiliki lahan karet dan palawija hanya 2 orang saja dimana 1 orang memiliki karet dan 1 orang memiliki palawija. Luas lahan yang ditanami sawit sebanyak 11,5 ha dan luas lahan ini merupakan hasil perambahan dari TNGL. Komoditas sawit merupakan hasil pendapatan utama masyarakat dengan produktifitas per hektarnya sebanyak 2000 kghabln. Masyarakat memiliki luas lahan seluas 11,5 ha, maka priduktifitas yang diperoleh sebesar 23.000 kg setiap bulannya. Masyarakat yang memiliki lahan ganda seperti karet dan sawit memiliki total produktifitas yaitu 4480 kghabln. Lahan ini juga merupakan lahan hasil perambahan. Banyak produktifitas tanaman karet per hektarnya yaitu 240 kgbulan. Ada juga terdapat masyarakat yang menanam ganda yaitu sawit dan palawija dengan total produktifitas 1075 kghabln. Berdasarkan total produktifitas yang sedemikian, ini yang membuat masyarakat untuk enggan direlokasi. Lahan pertanian yang mereka garap sudah memberikan penghidupan bagi hidup mereka. Salah seorang responden mengatakan bahwa dia tidak beresedia direlokasi apabila lahan pertanian dan tanaman yang telah ditanam tidak diganti oleh pemerintah. Hal ini menjadi tugas berat bagi pemerintah sendiri karena lahan yang digarap sangatlah luas. Sementara luas tanaman sawit di kawasan Sei Minyak adalah 8 ha dengan total produktifitas 16.000 kghabln. Hasil panen tanaman sawit merupakan komoditas penting bagi masyarakat. Jenis tanaman lain adalah karet dengan luas 1,5 ha dan produktifitas 360 kgbulan. Karet merupakan komoditas kedua setelah tanaman sawit. Jenis tanaman lain adalah palawija yaitu tanaman coklat. Walaupun coklat bukan merupakan tanaman inti, tetapi produktifitasnya sebanyak 375 kgbulan dengan luas 2,5 ha. Dimana produktifitas coklat sebanyak 75 kgbulan per hektar. Seluruh lahan yang dimiliki oleh masyarakat merupakan lahan hasil dari perambahan. Hal ini menjadikan daerah kawasan hutan beralih fungsi menjadi kawasan pertanian. Hal ini sebenarnya sangat membahayakan bagi masyarakat itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan erosi di areal sekitar pemukiman. Hal ini sesuai dengan peryataan Suparmoko 2000 bahwa fungsi hutan adalah sebagai pengatur tata air, melindungi kesuburan tanah tanah, mencegah erosi. Banjir akan kerap terjadi apabila hujan dalam frekuensi tinggi datang ke areal pemukiman. Hal ini sangat membahayakan bagi keselamatan hidup masyarakat sendiri.

6. Komposisi responden berdasarkan kebudayaan